Find Us On Social Media :

Kebal Segala Senjata Tajam dan Peluru, Dukun di Padepokan Ini Jadi Incaran Utama Kopassus, Tim Baret Merah Terpaksa Gunakan Kekerasan, Ternyata Kejahatan Ini yang Buat Dirinya Jadi Musuh Negara

Kisah anggota Kopassus yang ditugaskan untuk memburu dukun kebal senjata.

Mbah Suro pun berhasil ditaklukkan dalam penyerbuan itu.

Soeharto Gunakan 4 Tahap Sistematis untuk Menumpas Gerakan G30S/PKI.

Peristiwa kekejaman G30S/PKI meninggalkan coretan hitam dalam sejarah bangsa Indonesia.

Pada 30 September 1965, terjadi penculikan dan pembunuhan enam jenderal yang merupakan perwira tertinggi TNI serta satu perwira berjabatan kapten.

Bahkan menteri atau Panglima AD Ahmad Yani tidak luput dari sasaran.

Saat itu, satuan TNI AD mengalami guncangan hebat akibat aksi G30S/PKI.

Para perwira TNI AD ingin melakukan tindakan akibat peristiwa kelam yang telah merenggut jenderal TNI tersebut.

Dikutip dari pernyataan Drs. Nugroho Notosusanto, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Pembangunan IV yang pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Oktober 1966.

 Baca Juga: Kursi Kosong di Mata Najwa Telah Menanti Kehadirannya, Menkes Terawan Respon Tantangan Najwa Shihab: Tunggu Tanggal Mainnya!

Pada tanggal 1 Oktober 1965, Mayor Jenderal Soeharto, Panglima Kostrad menerima informasi bahwa sesuatu yang serius telah terjadi.

Jenderal Yani dan beberapa pejabat tinggi Angkatan Darat telah diculik atau dibunuh oleh suatu gerombolan bersenjata.

Beliau segera berangkat menuju ke Markas Kostrad di Medan Merdeka Timur untuk menganalisa keadaan.