Ia menjelaskan kejadian bermula ketika EA pulang dari sebuah minimarket. Saat mengeluarkan mobilnya, ia diarahkan oleh seorang juru parkir.
Ketika mundur justru menabrak juru parkir itu serta tidak membayar parkir. Dari situ langsung ditegur.
"Masalah parkiran aja itu. Jadi dia mundur (mengendarai mobil), dimundurin tukang parkir, terus mobilnya malah kena (tabrak) tukang parkir, ditegur (sama tukang parkirnya), marah-marah gitu, cekcok mulut," papar Yudho.
Tak terima ditegur, EA turun dari mobil dan mengeluarkan senjata berjenis airsoft gun.
"Jadi itu senjatanya jenis airsoft gun ditenteng-tenteng, tapi kan sebetulnya tidak boleh. Aturannya kan senjata olahraga, itu kalau bawa kan harusnya pada tempatnya," lanjut Yudho.
Dalam keributan yang terjadi itu, EA tidak sampai menembakkan senjatanya. Hanya terlibat cekcok mulut dan saling dorong.
Hasil pemeriksaan juga pria itu juga warga sipil biasa. Senjata dimiliki karena tergabung dalam Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin).