Find Us On Social Media :

Polisikan Najwa Shihab Karena Mewawancarai Kursi Kosong Menkes Terawan, Relawan Jokowi Bersatu: Secara Tidak Langsung Sudah Mendeskritkan Presiden

Najwa Shihab

"Ada juga penolakan saya lakukan karena saya curiga, mendapat informasi dan dugaan atau indikasi wawancara tersebut hanya menggunakan saya untuk menjatuhkan orang lain atau ingin memojokan saya sebagai pribadi atau seorang aktivis," ungkapnya.Menurut Tigor, indikasi atau informasi tambahan mudah didapat di berbagai media dan dapat digunakan calon narasumber saat membuat keputusan."Atau biasanya juga pihak produser atau tim kreatif acara yang mengundang saya itu akan bertanya dulu tentang sikap saya terhadap isu tertentu. Jika sikap saya pro atau kontra, dan sesuai kepentingan produser maka saya akan diundang untuk menjadi narasumber acara wawancara yang disiapkan," katanya.

Baca Juga: Undangannya Tak Digubris Menteri Kesehatan, Najwa Shihab Sentil Terawan di Depan Luhut Binsar Panjaitan, Menko: Dia Mungkin Tidak Suka BicaraTigor berpendapat, cara pendekatan mengenai kepentingan tertentu sudah lazim dan banyak menjadi patokan pemilik acara atau produser acara talkshow."Sehingga seorang narasumber yang 'terjebak' akan jadi sasaran dan permainan di acara wawancara tidak sehat juga tidak etis," ungkapnya.Tigor menyebut kondisi dan pengalaman ini banyak membuat pejabat publik, tokoh publik atau narasumber harus hati-hati menerima undangan sebagai narasumber sebuah acara wawancara."Jika si calon narasumber merasa tidak nyaman dan tidak aman atau curiga maka akan menolak bahkan melawan apabila terus dipaksa untuk hadir," ungkap Tigor.

Baca Juga: Ingin Calonkan Diri Jadi Presiden, Najwa Shihab Minta Pertimbangan Ahok: Keturunan Arab Seperti Saya Bisa Enggak?