Find Us On Social Media :

Paras Cantiknya Guncang Eropa, Wanita Keturunan Jawa Ini Harus Hidup Penuh Resiko Sebagai Mata-mata dengan Segala Pesonanya, Tak Disangka, Karirnya Berakhir Tragis dengan Sebuah Peluru Menancap di Kepalanya

Mata Hari, mata-mata cantik yang merupakan keturunan Jawa

Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja ia bertemu Kapten Georges Ladoux, Kepala Dinas Counterintelligence Prancis—badan yang dibentuk untuk menginvestigasi mata-mata asing.

Sama seperti pihak Jerman, Ladoux meminta kerja sama dari Mata Hari.

Baca Juga: Seakan Tak Puas Mainan di Asia, China Kini Nekat Mlipir ke Amerika Selatan untuk Curi Ikan dan Cumi Raksasa, 300 Kapal Tiongkok Ketahuan Mondar-mandir Sampai Buat Chili Siaga Ketat

Mata Hari, perempuan yang menyingkap tabir misteri negeri Timur pada masyarakat Paris, akhirnya melangkah di dua sisi: Jerman dan Prancis.

Hingga pada waktunya aksi ini terungkap. 24 Juli 1917, ia berdiri di hadapan pengadilan tertutup militer.

Hanya dalam tempo dua hari, perempuan cerdas dengan pesona luar biasa ini dinyatakan bersalah melakukan kegiatan mata-mata terhadap Prancis dan dijatuhi hukuman mati.

Ia dieksekusi pada 15 Oktober 1917 di hadapan regu tembak, tewas dalam usia 41 tahun.

Meski demikian, kasusnya tidak redup.

Banyak kontroversi yang menyatakan bahwa ia sebenarnya tidak bersalah.

Lain dari itu, namanya diasosiasikan dengan eksotisme yang bertahan hingga masa sekarang.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Lika-liku Hidup Mata Hari, Mata-mata Cantik Keturunan Jawa yang Mengguncang Eropa: Disiksa Pasangannya, Jadi Mata-mata hingga Hidupnya Berakhir Tragis.

(*)