Laut China Selatan Kembali Tegang, Kapal Coast Guard China Mulai Balik Nyelonong Wilayah Perairan Negara ASEAN, Kali Ini Giliran Malaysia Dibuat Kalang Kabut

Selasa, 13 Oktober 2020 | 18:00
South China Morning Post

Tangkapan layar foto kapal PLA yang mengawasi Laut China Selatan.

Gridhot.ID-Sempat tenang beberapa waktu, Kapal China rupanya kembali lagi bikin ulah di Laut China Selatan.

Kali ini yang jadi sasarannya adalah Malaysia.

Pihak berwenang maritim di Malaysia mengatakan mereka menghentikan 6 kapal penangkap ikan dari China.

Baca Juga: Jaga Ketat Ibu Kota, Polri Mobilisasi 7.500 Personel Brimob ke Jakarta, Begini Penjelasan Brigjen Polisi Awi Setiyono

Kejadian tersebut terjadi Sabtu lalu.

Ini menjadi bukti lain bahwa Beijing meningkatkan kehadiran mereka di seluruh Laut China Selatan.

Rilis yang dikeluarkan oleh Malaysia menyebut 60 warga negara China ditangkap selama operasi tersebut di pantai timur Johor.

Baca Juga: Takdir Berkata Lain, Janji Masuk Sekolah Kedinasan Bareng, 2 Sahabat Ini Temui Jalan Sendiri: Saya akan Bangkit Kembali

Johor merupakan wilayah selatan Malaysia yang berbatasan dengan Singapura.

Armada kapal mereka semua terdaftar di pelabuhan Qinhuangdao, pelabuhan di utara China.

Menariknya, keenam kapal tersebut seharusnya berjalan dengan rute menuju Mauritania, Afrika Barat.

Alih-alih langsung menuju tujuan, keenam kapal tersebut justru melanggar teritori perairan Malaysia.

CNN

Teritori perairan negara tetangga Indonesia

Baca Juga: Perjuangan Tanpa Henti Joppye Onesimus Wayangkau dan Ali Hamdan Bogra, 2 Putra Papua yang Berhasil Wujudkan Mimpi Jadi Jenderal TNI, Begini Kisahnya

89 kapal coastguard masuki perairan Malaysia

Malaysia laporkan sudah ada gangguan total 89 kapal coastguard dan kapal angkatan laut antara 2016 sampai 2019.

Ketegangan makin meningkat antara AS dan China terkait klaim Beijing atas Laut China Selatan.

Perairan itu memang menggiurkan, selain kaya akan gas dan minyak, tapi juga jalur perdagangan utama dunia.

Baca Juga: 1 Jam Baku Tembak di Bandara Bilorai Hingga Buat Seorang Anggota KKB Kena Timah Panas, TNI Sebut Korban Belum Ditemukan, Ini Kata Kapen Kogabwilhan III

Penangkapan di Malaysia terjadi bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Asean.

Perjalanan yang dilaksanakan seminggu itu diniatkan untuk membantu perkuat ikatan regional dengan China di tengah tekanan dari Washington.

Serta, dilanjutkan untuk menangani pandemi virus Corona.

Indonesia tentu tidak luput dari kunjungan itu.

Kementerian Perdagangan China mengatakan jika Asean dan China menjadi partner dagang terbesar untuk satu sama lain.

Baca Juga: Gelombang Lanjutan Demo Tolak Omnibus Law, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Geruduk Istana Negara, Polri Terjunkan 500 Anggota Usai Disurati FPI

Total perdagangan kedua belah pihak dari Januari ke Agustus mencapai 416,5 miliar Dolar.

Namun ketegangan antara kedua belah pihak juga tidak bisa dikesampingkan, dengan China secara agresif berusaha mengklaim Laut China Selatan.

Tangkapan serupa oleh penjaga pantai Jepang

CNN

Peta pulau Senkaku/Daioyus yang jadi sengketa dua musuh lama China dan Jepang

Baca Juga: Prabowo Subianto Yakin Kerusuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja Dibiayai Pihak Asing, Dianggap Bisa Mencelakakan Mahasiswa, Menhan: Nggak Mungkin Patriot Bakar Milik Rakyat!

Penangkapan di Malaysia bukan hanya yang terjadi dalam minggu ini.

Senin kemarin, penjaga pantai Jepang atau Japan Coast Guard (JCG) mengatakan ada dua kapal China yang masuk ke wilayah perairan Jepang.

Perairan yang dimasuki tersebut adalah perairan di sekitar pulau Senkaku, pulau yang diperebutkan oleh Jepang dan China.

Dilaporkan, dua kapal coastguard China telah berpatroli di wilayah tersebut sejak hari Minggu.

Mereka dilaporkan mencoba untuk mendekati kapal penangkap ikan Jepang agar pergi dari perairan itu.

Baca Juga: Prabowo Makin Irit Ngomong Sejak Jadi Anak Buah Jokowi, Sang Menteri Sebut Diamnya Jadi Senjata Pertahanan Negara: Saya Tidak Boleh Cerita

Jepang baru-baru ini telah meningkatkan biaya pertahanan militer mereka ke jumlah tertinggi dalam sejarah.

Negara Matahari Terbit tersebut mengkomplain mengenai "gangguan tanpa henti" di perairan sekitar Senkaku.

Padahal perairan tersebut adalah wilayah pemancingan utama bagi Jepang.

Baca Juga: Diberondong Warganet dengan Pertanyaan 'Sehat Mbak', Begini Jawaban Annisa Pohan

Tak hanya itu, di situ juga tersimpan minyak dan gas alam yang sangat banyak.

Ini merupakan kali ke-18 dalam 22 hari kapal China telah masuk perairan Jepang.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Malaysia Kalang Kabut, Kapal China Berani Nyelonong Teritori Laut Mereka, Laut China Selatan Kembali Tegang!"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber intisari-online.com