Find Us On Social Media :

Ambisinya yang Tinggi Terbentur Ekonomi, Harapan Timor Leste Segera Bergabung dengan ASEAN Pupus, Dua Negara yang Tetap Keukeuh Tolak Akses Bumi Lorosae

Timor Leste belum bergabung menjadi anggota ASEAN.

Gridhot.ID -Timor Leste pernah mengajukan diri sebagai anggota ASEAN tahun 2011, mereka juga telah menyetujui perjanjian persahabatan dan kerja sama.

Bahkan mendirikan kedutaan besar di semua negara anggota ASEAN.

Meski telah memenuhi persyaratan dasar  aksesi nyatanya negara tersebut, tak kunjung mendapat aksesi keanggotaan ASEAN.

Baca Juga: Sosok Robby Sumampouw, Pengusaha Kelas Kakap yang Jadi Pengelola Benteng Vastenburg, Dulu Cuma Pedagang Motor Bekas Kini Dekat dengan Keluarga Cendana Berkat Intel Nomor Satu di Indonesia

Ambisi Timor Leste untuk bergabung dengan ASEAN cukup tinggi, namun banyak alasan mengapa negara tersebut tak kunjung di aksesi.

Motivasi utama Timor Leste bergabung Asean adalah mendapatkan keamanan dan kepentingan geopolitik.

Hal ini akan dirasakan negara kecil dengan risiko keamanan regional melaluai pengaturan keamanan kolektif, dan sebagai forum mempromosikan kepentingan nasional.

Baca Juga: Sembari Tunggu Ratusan Juta Vaksin Corona Tiba, Pemerintah Indonesia Langsung Siapkan Peta Jalan Vaksinasi Massal untuk Rakyat, Lantang Sebut Semua Rencana Bakal Utamakan Asas Keadilan

Menurut the piagam ASEAN, keanggotaan tergantung pada empat faktor, lokasi geografis, pengakuan oleh negara lain, persetujuan untuk terikat dengan piagam ASEAN.

Serta kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan kewajiban keanggotaan.

Tantangan utama Timor Leste adalah membuktikan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban keanggotaan negara-negara ASEAN.

Keanggotaan ASEAN menghadirkan persyaratan yang memberatkan bagi negara-negara kecil, termasuk kebutuhan akan kedutaan besar di 10 negara anggota.

Timor-Leste memiliki portofolio pemerintah yang berdedikasi untuk keanggotaan ASEAN Sekretaris Negara untuk Urusan ASEAN, dan mendirikan sekretariat ASEAN di Dili.

Baca Juga: Tak Diborgol Tiap Kali Digiring Petugas, Irjen Napoleon Sudah 3 Kali Ganti Pakaian Tahanan Hingga Kembali Berseragam Dinas, Polisi Angkat Bicara

Mantan Perdana Menteri Xanana Gusmao juga mengunjungi negara-negara ASEAN sejak 2013, menggunakan kesempatan berbicara di depan umum untuk memuji peran ASEAN dalam urusan regional dan global.

Pada tahun 2016, Timor-Leste mengadakan ASEAN People's Forum (APF) untuk organisasi masyarakat sipil Asia Tenggara.

Timor-Leste telah mencurahkan banyak sumber daya untuk mengejar keanggotaan ASEAN.

Baca Juga: Ungkap Adanya LGBT di Tubuh TNI, Mayjen TNI Burhan Dahlan Nyatanya Bukan Sosok Purnawirawan Sembarangan, Ahli Hukum Militer dengan Sederet Jabatan Mentereng Sejak Tahun 1984

Sementara itu enurut Reporters Without Borders yang berbasis di Paris, kebebasan media Timor Leste pada tahun 2019 menempati urutan tertinggi di Asia Tenggara di urutan ke-84.

Jauh berada di atas Indonesia di urutan ke-124 dan Filipina di urutan ke-134.

Sebaliknya, Myanmar menempati urutan ke-138 diikuti Singapura di urutan ke-151.

Dalam kebebasan keseluruhan, indeks terbaru yang dirilis Freedom House yang berbasis di New York.

Menyebut Timor Leste sebagai satu-satunya negara "bebas" di kawasan itu, sementara 10 anggota Asean "sebagian bebas" atau "tidak bebas".

Baca Juga: Pengorbanan Luhut Pandjaitan untuk Negara, Buka Pintu Rezeki Indonesia Lewat Kerjasama dengan China, Sang Menteri Kini Tak Bisa Rayakan Ulang Tahun Istri ke-71 Karena Harus Dikarantina

Sayangnya, dari perspektif regional, manfaat ini tidak sesuai dengan kriteria penerimaan secara keseluruhan.

Faktanya, lebih dari  ingin diakui oleh para pemimpin Asean, merupakan rintangan serius bagi Timor Leste, karena sebagian besar anggota kelompok tidak memiliki tingkat hak sipil dan politik yang sama.

Selain itu penolakan juga menjadi faktor utama mengapa Timor Leste belum juga diterima sebagai anggota ASEAN.

Baca Juga: Xi Jinping Sudah Perintahkan Perang, Korps Marinir China Buktikan Pasukannya Berkekuatan Multidimensi, Angkatan Laut PLA Bakal Ditakuti Dunia

Singapura secara khusus menentang keanggotaan Timor-Leste, dengan kekhawatiran bahwa Timor-Leste dapat membebani ASEAN.

Dengan permintaan dukungan keuangan dan menghambat kemajuan pembangunan komunitas ekonomi ASEAN.

Laos juga telah menyatakan keprihatinannya tentang kemampuan ekonomi Timor-Leste untuk memenuhi kewajiban keanggotaan.

Meskipun PDB per kapita Timor-Leste lebih besar daripada Laos, dan peringkat Indeks Pembangunan Manusia lebih tinggi daripada Laos, Kamboja, dan Myanmar.

Terakhir, upaya Timor-Leste untuk mendiversifikasi hubungan luar negerinya melalui partisipasi yang antusias dalam organisasi seperti Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis (CPLP) juga menimbulkan keraguan atas komitmennya terhadap keanggotaan ASEAN.

Baca Juga: Tak Terima Ditegur NATO, Turki Makin Bandel dan Nekat Uji Coba Rudal Anti Pesawat S-400 Buatan Rusia Miliknya, Senjata Barunya Ancam Anggota Negara Lain Akibat Manuvernya yang Mematikan

Pertanyaan kuncinya adalah apakah Timor-Leste kemungkinan besar akan membutuhkan intervensi di masa depan.

Mengingat ketergantungan Timor-Leste pada lima misi PBB, termasuk intervensi berkepanjangan yang dipimpin Australia dari 2006-2012.

Ini adalah pertimbangan penting bagi negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Tak Terima Ukuran Alat Kelaminnya Jadi Bahan Gosip Istri, ASN di Probolinggo Lapor Polisi, Kuasa Hukum: Ini Pelajaran...

Lebih lanjut, negara-negara ASEAN mungkin mempertanyakan apakah Timor-Leste akan menguras sumber daya ASEAN.

Tanpa kesepakatan dengan Australia tentang ladang gas Greater Sunrise, Timor-Leste mungkin bangkrut dalam satu dekade.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Ungguli Hal Ini dari Indonesia Bahkan Negara Asia Tenggara Lainnya, Timor Leste Tetap Gagal Jadi Anggota ASEAN Padahal Sudah Penuhi Syaratnya, Dua Negara Ini Ternyata Menolaknya"