Find Us On Social Media :

Buat Amerika Kelabakan, Hubungan Militer Turki Makin Dekat Rusia, Mulai Kolaborasi Uji Coba Sistem Pertahanan Udara S-400

Turki Sukses Uji Coba Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia, Amerika Waspada

Pada Agustus lalu, Alexander Mikheyev, CEO Rosoboronexport, perusahaan pelat merah Rusia yang menjual senjata, mengatakan, Turki telah meneken kontrak pengiriman gelombang kedua S-400.

Rusia pada September 2017 mengumumkan, mereka telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 2,5 miliar dengan Turki untuk pengiriman sistem rudal anti-pesawat S-400 ke Ankara. 

Berdasarkan kontrak tersebut, Turki menerima satu set resimen sistem rudal pertahanan udara S-400 (dua batalion). Kesepakatan itu termasuk transfer sebagian teknologi produksi ke Turki.

Baca Juga: Siap-siap Harga Naik, Pemerintah Indonesia Didukung WHO Tingakatkan Tarif Cukai Rokok hingga 25 Persen: Supaya Tidak Dijangkau untuk Dibeli

Turki adalah negara anggota NATO pertama yang membeli sistem rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia. Pengiriman S-400 ke Turki dimulai pada 12 Juli 2019 lalu.

S-400 "Triumf" adalah sistem rudal pertahanan udara jarak jauh yang Rusia klaim paling canggih dan mulai beroperasi di negeri beruang merah pada 2007. 

Rudal S-400 bisa menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik, termasuk peluru kendali jarak menengah, juga bisa digunakan terhadap instalasi di darat. Lalu, S-400 dapat menyerang target pada jarak 400 km dan ketinggian hingga 30 km.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Sukses, Turki uji rudal sistem pertahanan anti-pesawat S-400 buatan Rusia"