Gridhot.ID- Dampak pandemi corona secara global hingga kini masih belum bisa diatasi.
Banyak negara yang masih merasa kesulitan karena perekonomiannya tak mampu untuk memnuhi kebutuhan kesehatan rakyatnya.
Salah satunya adalah Timor Leste.
Timor Leste yang tengah berjuang keluar dari kemiskinan, semakin kesulitan dengan kondisi pandemi saat ini.
Untuk mengatasi pandemi Covid-19 sendiri, banyak negara di dunia telah bersiap menyediakan vaksin corona.
Seperti Indonesia yang memborong vaksin corona dari beberapa perusahaan China.
Sementara itu, Australia disebut akan menghabiskan setengah miliar dolar untuk pembelian vaksin Covid-19.
Namun, bukan untuk negaranya sendiri, melainkan untuk membantu tetangga regionalnya bangkit kembali dari pandemi, termasuk Timor Leste.
Melansir Daily Mail (31/10/2020), Pemerintah Morrison mengatakan bahwa memberikan bantuan kepada negara-negara Pasifik dan Asia Tenggara akan membantu pemulihan ekonomi dan keamanan kesehatan Australia.
Sementara pemerintah sedang mempersiapkan untuk menghabiskan $ 500 juta untuk vaksin bagi tetangga regional, tapi belum mengeluarkan uang untuk vaksin Australia.
PM Scott Morrison menandatangani kesepakatan dengan perusahaan obat Inggris AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin mereka di Universitas Oxford, pada bulan Agustus, tetapi tidak ada uang yang ditukar.
Pemerintah federal malah menandatangani apa yang disebut 'Letter of Intent' dengan AstraZeneca di mana perusahaan setuju untuk menyerahkan vaksin itu ke Australia segera setelah disetujui.
"Kawasan Indo-Pasifik adalah mesin ekonomi global baru," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne dalam sebuah pernyataan, Sabtu.
"Memastikan itu dapat pulih dengan cepat akan merangsang aktivitas ekonomi dan memulihkan pekerjaan di dalam dan luar negeri," katanya.
Pembelian akan dilakukan dari berbagai produsen melalui paket Fasilitas COVAX global, yang bertujuan untuk memastikan vaksin virus dibagikan dengan semua negara.
Australia akan memberikan berbagai dukungan dengan dosis vaksin, termasuk penilaian keamanan dan efektivitas vaksin, nasihat kepada otoritas pengatur masing-masing negara, dukungan teknis serta menyampaikan informasi penting Organisasi Kesehatan Dunia.
Rencana itu akan diluncurkan selama tiga tahun untuk membantu negara-negara, seperti Timor-Leste di utara Australia, mencapai cakupan imunisasi virus secara penuh.
"Peluncuran vaksin yang cepat dan aman di Pasifik dan Asia Tenggara akan berarti kami dapat kembali ke perjalanan normal, pariwisata dan perdagangan dengan mitra utama kami di kawasan ini," kata Payne.
Sementara itu, badan kemanusiaan United Nations Children's Fund menyambut baik berita tersebut.
"Sampai pandemi berakhir untuk semua orang, ini bukan untuk siapa pun dan dukungan untuk Asia Tenggara dan Pasifik untuk memperkenalkan vaksin yang berhasil ini merupakan kontribusi yang kuat untuk memastikan kesehatan semua warga Australia dan tetangga kita, '' kata peneliti UNICEF Australia Alice Hall. .
Save the Children Fund mengatakan janji itu adalah awal yang baik tetapi masih banyak yang harus dilakukan.
"Vaksin masih jauh dan pandemi diperkirakan akan mendorong setengah juta orang lagi di Pasifik ke dalam kemiskinan," kata wakil kepala eksekutif Mat Tinkler.
Ekonomi Pasifik banyak yang sangat bergantung pada pariwisata, telah hancur. Tinkler meminta pemerintah federal untuk juga meningkatkan dukungan bagi orang-orang miskin di Pasifik.
"Kami mendesak Australia untuk bekerja dengan Pasifik untuk menciptakan sistem perlindungan sosial yang menjangkau anak-anak dan keluarga termiskin," katanya.
"Intervensi sosial yang kuat akan menyelamatkan nyawa sekarang dan menjadi kepentingan strategis Australia," katanya.
Pemerintah Australia juga telah menandatangani perjanjian pembelian lanjutan dengan Astra Zeneca-Oxford dan CSL-University of Queensland untuk lebih dari 84 juta unit vaksin.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul "Belum Keluarkan Dana Sepeser pun untuk Vaksin Warganya, Australia Malah Sudah Gelontorkan Rp7,3 Triliun untuk Vaksin Negara Lain Seperti Timor Leste"