Sukses Bangkitkan Seni Tradisional yang Lama Tertidur, Dalang Ki Seno Nugroho Akhirnya Tutup Usia, Intip Kisahnya Gaet Anak-anak Muda Rela Duduk Berjam-jam Demi Nonton Wayang

Rabu, 04 November 2020 | 14:42
Kompas.com

Ki Seno Nugroho.

GridHot.ID - Kabar duka datang dari dunia pewayangan Tanah Air.

Pasalnya, salah satu dalang kondang, Ki Seno Nugroho, tutup usia.

Seniman asal Bantul, Yogyakarta itu menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (3/11/2020) malam.

Baca Juga: Jeritannya yang Menggema di Malam Hari Tak Dihiraukan Tetangga, Guru Ngaji di Cibinong Ditemukan Tewas di dalam Sumur, Tukang Gali Sumur: Astaghfirullahaladzim

Sosok Ki Seno diketahui mampu membuat anak-anak muda kembali menggemari nonton wayang tersebut.

Kabar Ki Seno meninggal itu juga disampaikan seniman Khocil Birawa yang malam itu bersama pemusik, Lilik.

“Kami sedang menunggu kabar jenazahnya akan dibawa (ke rumah jam berapa),” kata seniman Khocil Birawa.

Baca Juga: Kerja Keras Jadi Garda Terdepan, Relawan Penanganan Corona di Papua Nyatanya Belum Dapat Bayaran Sejak Bulan Maret: Janji Tinggal Janji

Orang dekat Ki Seno Nugroho mengungkapkan, Ki Seno Nugroho sempat dibawa ke rumah sakit dari rumahnya.

Dalang Ki Seno Nugroho dikenal dengan guyonannya yang khas dan segar.

Ki Seno Nugroho dikenal dalang muda yang memiliki jadwal pentas cukup padat.

Dia merupakan putra dalang Ki Suparman Cermowiyoto. Ki Seno Nugroho lahir pada 23 Agustus 1972.

Dalang Ki Seno Nugroho memiliki kiprah yang cukup luar biasa di dunia seni tradisional. Termasuk ketika beliau berhasil menggaet anak-anak muda untuk menggemari wayang.

Baca Juga: Anak Gadis Kapolri Sudah Beranjak Remaja, Sosok Kekasihnya Bukan Orang Biasa, Idham Azis Punya Calon Mantu dari Kalangan Ini

Berikut ini cerita singkat tentang kisah suksesnya menggaet anak-anak muda dan membuat mereka rela berjam-jam nonton wayang, dikutip Tribun Jogja dari kompas.com.

Di tangan Ki Seno Nugroho, pertunjukan wayang kulit menjadi lebih hidup.

Kesenian tradisional Jawa ini pun makin digemari, bahkan di kalangan anak muda.

Ki Seno Nugroho bukan hanya hadir di balai desa, di kantor, di perusahaan, di rumah warga yang memiliki hajat, namun wayang yang dimainkan Ki Seno Nugroho juga hadir live streaming via Youtube.

Baca Juga: Jadi Panutan Para Pendaki, Fiersa Bersari Nyatanya Malah Masuk Daftar Hitam Pendakian Gunung Rinjani: Kesalahan dan Kebodohan Saya

Ki Seno Nugroho benar-benar mampu mengajak anak muda milenial kembali duduk di alas seadanya untuk menyaksikan pagelaran wayang semalam suntuk.

Bahkan, bagi yang tidak bisa menonton langsung di lokasi, bisa streaming melalui akun YouTube pribadinya " Dalang Seno".

Saat ditemui Kompas.com di Balai Dusun Munggi, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Gunungkidul, Minggu (4/8/2019) malam, Seno sedang duduk di dalam balai dusun, sambil menikmati hidangan yang disediakan panitia.

Saat akan mendekat, seorang penonton membawa kaos PWKS alias Penggemar Wayang Ki Seno Nugroho. Dari penelusuran di laman Facebook, PWKS memiliki ribuan pengikut, mereka juga terbagi menjadi beberapa koordinator wilayah.

Baca Juga: Berhasil Pikat Hati Putri Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Baskara Mahendra Tak Semata-mata Dapatkan Kesuksesan Instan di Jalan Karirnya, Pernah Jadi Karyawan Kantor dan Rasakan Dunia Korporat

Setelah berbincang sebentar, mereka berfoto dan langsung pergi. Seno masih menunggu waktu pertunjukan dimulai dan menunggu pembukaan acara yang dibuka Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi.

Sekitar pukul 20.15 WIB, para pemain gamelan dan sinden mulai menabuh gamelan. Puluhan orang mulai mendekati panggung.

Setelah jeda pembukaan dan pemberian goro-goro oleh Immawan sebagai tanda dimulainya pertunjukan, ratusan orang mulai memadati sekitar panggung pertunjukan, sebagian di antaranya anak muda.

Seno menceritakan, kesuksesan menggaet anak muda rela duduk berjam-jam karena dia mendalang dengan bahasa yang sederhana.

Baca Juga: Dihajar Corona Habis-habisan, Bandara Kertajati Rela Banting Setir Jadi Usaha Tempat Foto Prewedding Demi Bertahan di Tengah Krisis, Libur Panjang Tetap Saja Tak Untung

“Kami membuat (mementaskan) wayang itu diterima semua kalangan. Wayang identik dengan sastra atau bahasa yang sulit itu kita permudah saja, “ kata Seno Nugroho mengawali perbincangan denganKompas.com, Minggu malam.

“Cerita wayang yang simpel karena pada kisah wayang itu ada tuntunan, tontonan, tatanan, dan tatanan. Tuntunan tidak usah berbelit-belit, karena anak muda tidak perlu dengan kalimat halus, mengajarkan sesuatu yang sulit dipahami. Intinya semua dipermudah saja,” ucapnya.

Saat pementasan, dirinya mengikuti keinganan penonton untuk lakon yang dimainkan. Meski sebenarnya sudah sering dimainkan, ia tidak mempermasalahkan yang terpenting kepuasan penonton.

"Satu lagi menonjolkan tokoh Bagong yang disenangi anak muda itu. Dia saya buat paling ndugal, ketika berhadapan kepada raja paling terhormat. Kalau sudah bagong marah diunek-unekke (dimarahi). Gleleng ning sembodo (Nakal tetapi bisa membuktikan), anak muda kan seperti itu kan. Jiwanya masih jiwa panas," ucapnya.

Baca Juga: Buntut Panjang Pemberhentian Helmy Yahya Sampai di Titik Final, Jokowi Langsung Berhentikan Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat Thamrin Setelah DPR Temukan Kejanggalan, Berikut Poin-poinnya

Penggemar setia

Penggemarnya tidak terbatas dari wilayah Yogyakarta. Penggemar setianya juga tersebar hampir di sebagian Pulau Jawa, baik yang bisa menonton langsung maupun yang tidak.

Untuk yang tidak bisa datang langsung, bisa menyaksikannya melalui chanel YouTube "Dalang Seno" ataupun PWKS yang selalu menyiarkan langsung setiap pementasan.

Saat pementasan di Balai Dusun Munggi, ada beberapa kamera perekam yang terpasang dan memiliki dua operator. Ketika didekati, itu milik dalang Seno dan PWKS yang siap menyiarkan live streaming.

Baca Juga: Satuannya Paling Ditakuti di Dunia, Kopaska Nyatanya Pernah Kirim 1 Prajurit Tanpa Senjata untuk Hadapi 2 Kapal Perang Malaysia di Perairan, Gerakan Bak Siluman Buat Negeri Jiran Ketakutan

Seno mengaku menggunakan sarana media sosial untuk menyiarkan pementasannya cukup efektif mengenalkan wayang kepada anak muda.

“Anak sekarang SD saja sudah pegang HP, buka-nya konten YouTube atau nonton film atau apa. Kita coba lewat situ (YouTube) ternyata dan ini luar biasa. Semalam itu minimal 10 ribu penonton. Untuk pertunjukan tradisional lho Mas, itu luar biasa. Tembus 20 ribu (penonton) di Magelang kemarin,” ujarnya.

Kebangkitan kesenian tradisional

Seno menilai, dengan banyaknya penonton kesenian tradisional terutama wayang kulit, ini membuktikan kebangkitan seni tradisional yang lama tertidur.

Selama ini banyak pekerja seni yang kebingunan dalam merangkul anak muda. Namun, setelah dirinya mendalang dengan metode baru yakni mudah diterima oleh semua kalangan termasuk anak muda, ia berharap dicontoh oleh pegiat seni lainnya.

Baca Juga: Beri Tanda Jasa Besar-besaran, Arab Saudi Siap Beri Uang Duka Rp 1,9 Miliar untuk Keluarga Tenaga Medis yang Gugur di Tengah Perjuangannya Lawan Wabah Corona

"Di YouTube saya itu ada yang berkomentar pasti ada salah satu atau dua atau tiga komentar yang dulu saya tidak suka wayang, tetapi setelah melihat Pak Seno saya setiap malam suka wayang. Itu kebanggan saya seperti itu," ujarnya.

Selain itu, dengan mudahnya akses menonton pertunjukan kesenian tradisional semakin banyak anak kecil untuk tertarik menjadi dalang.

Banyak permintaan dari penggemarnya untuk membuat sanggar karena anak-anak mereka ingin menjadi dalang.

Baca Juga: Polisi Filipina Terbunuh oleh Ayam Jago saat Penggrebekan, Begini Kronologinya

Namun hal itu belum bisa dilakukan karena padatnya jadwal pementasan Ki Seno. Dia takut ketika anak-anak yang ingin belajar tidak diajar langsung oleh dirinya maka motivasinya akan turun.

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judulDalang Ki Seno Meninggal Tadi Malam, Berikut Kisah Suksesnya hingga Digemari Anak Muda(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber TribunJateng.com