Dijuluki Sebagai Rival Abadi Amerika, Inilah Kemampuan Militer Rusia Tak Bisa Dianggap Remeh, Miliki 3 Senjata Super yang mampu Buat NATO dan AS Ketar-ketir

Selasa, 10 November 2020 | 17:42
Digital

Penjaga kehormatan militer Rusia menyambut Laksamana Angkatan Laut Mike Mullen, ketua Kepala Staf Gabungan saat upacara peletakan karangan bunga di Makam Prajurit, Moskow, Rusia 26 Juni 2009.

Gridhot.ID-Membicarakan militer terbaik di dunia, tentunya militer Amerika Serikat selalu tak ketinggalan.

Militer Paman Sam memang nyaris tanpa cacat.

Selain awaknya yang siaga perang berjumlah banyak, senjata militer negara tersebut juga tak kalah lengkap.

Baca Juga: Warisan yang Diberi Orang Tuanya Bukan Harta Atau Tanah, Warga Pekalongan Ini Sampai Ketakutan dan Kebingungan Diwarisi 2 Buaya Muara Raksasa: Sangat Berbahaya

Menurut ranking yang dibuat oleh Global Fire Power, tahun 2020 ini AS duduki peringkat 1 dari 138 negara dengan militer terkuat di dunia.

Lebih lagi AS memiliki kartu anggota Lockheed Martin, perusahaan pembuat jet tempur canggih.

Produk unggulan Lockheed Martin salah satunya adalah jet tempur F-35B.

Baca Juga: Anak Buah Diancam Tembak Mati oleh Bupati Alor, Ini Sosok Pangdam IX/Udayana, Ikut Geram dengan Sikap Semena-mena Amon Djobo

Teknologi militer AS juga sudah unggul, membuat banyak negara ingin mengadopsi teknologi yang sama.

Namun rupanya, negara yang hampir menyaingi militer AS bukanlah negara dengan sistem militer yang sama.

Justru, negara yang hampir saingi AS adalah negara bekas pemerintahan sosialis yang terkenal dengan persenjataannya yang usang.

Ialah Rusia, yang meskipun sering dikabarkan memiliki banyak senjata yang usang, tapi jarang gagal.

Sama seperti AS, Rusia memiliki keunggulan jumlah anggota militer yang banyak.

Baca Juga: Tunjukkan Taringnya, Hotman Paris Bongkar Keanehan Raibnya Saldo Rp 22 Miliar Milik Atlet Winda Lunardi: Tidak Sesimpel Kabar yang Beredar

Namun Rusia tidak memiliki kartu keanggotaan ke Lockheed Martin, membuat mereka harus kembangkan senjata militer mereka.

Salah satu yang sering dikenal orang adalah jet tempur Sukhoi yang digadang bisa mengalahkan F-35B.

Lain lagi, Rusia dikabarkan memiliki sistem rudal kapal selam canggih bernama Poseidon.

Baca Juga: Kabar Gembira! Beri Harapan Baru, Perusahaan Asal Jerman Ini Klaim Vaksinnya Efektif 90% Mencegah Virus Corona

Namun siapa sangka, kecanggihan senjata militer Rusia bukan hanya itu.

1. Rudal balistik antarbenua (ICBM)

Mengutip Kontan.co.id, Rusia dikabarkan akan mempersenjatai Pasukan Rudal Strategis mereka seluruhnya dengan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis silo dan mobile bertajuk Yars.

Proses ini berlangsung hingga 2024.

"Semuanya bergerak menuju situasi di mana Pasukan Rudal Strategis akan dipersenjatai sepenuhnya dengan sistem rudal Yars pada 2024," kata Yuri Solomonov, Chief Designer of the Moscow Institute of Thermal Technology, kepada TASS, Senin (2/11).

Moscow Institute of Thermal Technology adalah pengembang Yars.

Rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir ini adalah modifikasi dari sistem rudal Topol-M.

Baca Juga: Pernah Buat Hotman Paris Kagum Lantaran Tetap Terima Cut Tari Meski Sudah Diselingkuhi, Begini Kabar Yusuf Subrata, Sudah Menikah Lagi?

Berbasis silo maksudnya memakai bangunan bawah tanah sebagai tempat peluncur peluru kendali.

Sementara berbasis mobile adalah menggunakan kendaraan sebagai peluncur rudal.

Resimen pertama yang dipersenjatai dengan Yars berbasis mobile dalam menjalankan tugas tempur adalah Divisi Rudal Teikovo yang bermarkas di Rusia tengah pada Maret 2011.

Menurut sumber TASS, enam divisi rudal Pasukan Rudal Strategis telah dipersenjatai dengan Yars berbasis mobile.

Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada September lalu, divisi rudal Pasukan Rudal Strategis yang ditempatkan di Irkutsk, Siberia, telah diganti namanya dengan ICBM Yars.

Rusia juga terus menambah Yars berbasis silo. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pada 13 Oktober lalu, dua rudal Yars telah ditempatkan di peluncur silo di Wilayah Kaluga, Rusia tengah.

Baca Juga: Jarang Tersorot Kamera, Lihat Penampilan Cantik Ibunda Bobby Nasution yang Tak Kalah Modis dari Sang Besan, Iriana

RS-24 Yars adalah sistem rudal strategis Rusia yang terdiri dari rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat berbasis silo atau mobile dengan hulu ledak MIRVed (berisi hingga 10 hulu ledak).

Satu rudal bisa menggendong hulu ledak nuklir seberat 150-250 kiloton.

Rusia mengklaim, RS-24 Yars mampu menembus target yang sangat terlindungi juga sistem pertahanan rudal balistik (BMD) apa pun saat ini.

Daya jangkau rudal balistik antarbenua tersebut hingga 10.500 km.

Yars menggunakan sistem peningkatan panduan dari sistem Inertial with Glonass yang digunakan dalam rudal RS-12M2 (Topol-M SS-27), dengan akurasi sekitar 250 meter CEP (Circular Error of Probability).

2. Tank tempur utama

Tank ini bernama T-72B3 yang telah melalui tahap pembaruan dan siap diterjunkan untuk bertugas.

Tank T-72B3 awalnya merupakan tank lawas dan kemudian mengalami upgrade.

Peluncuran kembali tank tersebut diumumkan langsung oleh produsen pertahanan Uralvagonzavod Kamis 5/11 waktu setempat.

"Uralvagonzavod telah mengirim sejumlah tank T-72B3 yang ditingkatkan kemampuannya ke Kementerian Pertahanan Rusia," ungkap perusahaan yang merupakan bagian dari perusahaan milik negara, Rostec.

Baca Juga: Pernah Dipepet Vicky Prasetyo Hingga Dikirimi Pesan Menggoda, Pedangdut Kondang Ini Semprot Sang Gladiator Cinta: Gue Enek Sama Lo!

Lebih lanjut, Uralvagonzavod menjelaskan bahwa tank T-72B3 teah menerima mesin baru yang lebih kuat, sistem kendali tembakan yang lebih canggih, kamera pengawas di bagian belakang, dan pembaruan tampilan mekanik pengemudi.

Perusahaan tersebut juga menjelaskan bahwa saat mengembangkan tank T-72, pakar mengintegrasikan potensi peningkatan substansial yang secara aktif digunakan saat ini.

Peningkatan tersebut telah mencakup semua sistem, meningkatkan kemampuan manuver kendaraan dan meningkatkan daya tembak dan perlindungan mereka, termasuk perisai lapis baja.

Pembaruan tank T-72B3 dilakukan di bawah rencana Kementerian Pertahanan Rusia, yang menghendaki tank tempur utama mereka menjalani perombakan besar-besaran dan ditingkatkan ke level T-72B3.

Baca Juga: Pemeran Wanita di Video Syur Mirip Gisella Anastasia Disebut Sengaja Pamer Tubuh Mulusnya, Pakar Curiga: Ini Agak Aneh

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya baru saja menerima usulan dari para pakar dalam gelaran International Army Games untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan tank T-72.

Usulan tersebut akhirnya melahirkan modifikasi ke tank T-72B3M yang unggul dari tank negara lain dalam beberapa aspek.

Saat ini Rusia berencana meningkatkan kemampuan semua tank T-72 mereka untuk menyesuaikan diri dalam beragam situasi pertempuran.

3. Torpedo VA-111 Shkval

sementara banyak fokus tertuju pada pengembang jet tempur seperti Mikoyan dan Sukhoi untuk menyediakan pesawat tempur canggih seperti MiG 29 dan Su-35, ada monster laut tua yang terkunci di teluk negara yang sama menakutkan karena kecepatannya seperti dilansir The Eur Asian Times, Jumat (6/11)

Torpedo VA-111 Shkval bersama dengan keturunannya, telah menjadi jawaban bagi Uni Soviet dan kemudian Rusia untuk menangkal kapal selam musuh dan torpedo-nya selama yang bisa diingat.

Awalnya kapal perang ini dikembangkan di bawah pemerintahan Soviet, torpedo supercavitating, yang dioperasikan pada awal 1977, memiliki kecepatan lebih dari 200 knot (370 km per jam atau 230 mil per jam)

Torpedo super cepat dirancang sedemikian rupa sehingga mereka dapat menghancurkan musuh sebelum sempat mendeteksi atau bertindak.

Torpedo VA-111 diluncurkan dari tabung torpedo 533 mm dengan kecepatan 50 knot (93 km per jam) sebelum mencapai kecepatan 200 knot dengan menggunakan pengapian roket berbahan bakar padat.

Baca Juga: Hajar Mantan Manajer Lucinta Luna Hingga Tulang Hidungnya Bengkok, Pelaku Ngaku Kesal Lihat Wajah Adrena Isa Zega di Medsos

Menurut beberapa laporan, torpedo ini juga bisa mencapai kecepatan 250+ knot, dengan pekerjaan sedang dalam pengembangan versi 300-knot (560 km per jam).Nah, sementara torpedo tradisional menggunakan baling-baling atau pompa untuk penggerak di bawah air, torpedo Shkval menggunakan mesin roket.

Namun, itu saja tidak akan memungkinkan torpedo melaju dengan kecepatan hingga 200 knot terutama karena air menciptakan masalah tarikan untuknya.

Tapi para perancang Soviet telah memperhitungkan penghalang itu dan solusi mereka untuk itu adalah menguapkan air di sekitar torpedo saat bergerak di bawah air.

Shkval dipasang dengan knalpot roket panas keluar dari hidungnya, yang mengubah air menjadi uap, jadi ketika bergerak maju, ia menciptakan gelembung gas tipis dengan menguapkan air.

Baca Juga: Rejeki Nomplok, Warga London Langsung Ketiban Rp 28,2 Miliar Setelah Joe Biden Menang di Pilpres AS, Ternyata Ini Sebabnya

Saat torpedo berjalan melalui gas, ia mengalami hambatan yang jauh lebih sedikit, yang memungkinkannya untuk melakukan perjalanan sangat cepat, dengan seluruh proses diberi label sebagai superkavitasi.

Namun, satu-satunya kelemahan dari torpedo standar 533 milimeter yang membawa hulu ledak 460 pon adalah mesin roketnya sangat bising, dan akan segera memberikan posisi peluncuran kapal selam kepada musuh.

Namun, masalah ini tertutupi oleh kecepatan torpedo yang tidak memberikan ruang dan waktu bagi kapal selam musuh untuk bertindak, karena dalam beberapa detik setelah peluncuran, kapal selam tidak hanya harus menghadapi torpedo tetapi juga kapal selam yang mendatangi Anda. tidak ada waktu.(*)

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul "Tiga Senjata Mematikan Militer Rusia, Kalau Dipakai Perang Yakin Amerika Hanya Bisa Kocar Kacir, China Juga Belum Tentu Bisa Tandingi"

Tag

Editor : Nicolaus

Sumber Sosok.id