Ada Relawan yang Meninggal, Brasil Tak Lanjutkan Uji Klinis Vaksin Sinovac, Ikatan Dokter Indonesia Tak Yakin Vaksinnya Bermasalah: Belum Jelas

Kamis, 12 November 2020 | 17:13
Dok INSTAGRAM/HERLINAISFIN

(Ilustrasi) Dosen Unpad, Herlina Agustin saat sedang disuntik vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.

Gridhot.ID - Dunia memang geger akibat salah satu vaksin yang sedang diuji coba.

Vaksin tersebut adalah vaksin corona dari Sinovac yang juga sedang diuji di Indonesia.

Namun ada kejadian tidak mengenakkan terkait uji coba vaksin Sinovac yang terjadi di Brasil.

Baca Juga: Tangis Djoko Tjandra Pecah di Persidangan Pinangki Sampai Diminta Hakim Tenangkan Diri, Kuasa Hukum Bongkar Alasan Jatuhnya Air Mata Joker: 20 Tahun Dia Berjuang Akhirnya...

Brasil memutuskan untuk menangguhkan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin Sinovac baru-baru ini.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban pun angkat bicara mengenai hal tersebut.

Menurut Zubairi, penangguhan di Brasil ini diduga karena terdapat relawan yang meninggal.

Baca Juga: Serahkan Diri ke Polisi, Pelaku Begal Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko Ngaku Takut Ditembak, Kini Terancam 7 Tahun Penjara

"Diduga karena ada relawan yang meninggal dunia. Meskipun, belum tentu hal tersebut akibat vaksin," ujar Zubairi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

"Ya, mungkin kematian relawan itu ada hubungannya dengan vaksin. Mungkin juga tidak. Saat ini sedang diteliti," katanya.

Hal seperti ini, lanjut dia, pernah terjadi pada relawan vaksin Oxford-AstraZeneca di Inggris. Kejadian lainnya adalah komplikasi pada relawan uji vaksin Johnson & Johnson di Amerika Serikat.

Baca Juga: Lapangan Sepak Bola Disulap Jadi Lautan Darah, Militan ISIS Tebar Ketakutan di Negara Ini, Culik Wanita dan Mutilasi 50 Orang

"Pada perkembangannya, ketika uji vaksijn Oxford-AstraZeneca dilanjutkan, memang tidak terbukti menimbulkan efek samping yang serius," ungkap Zubairi.

"Sementara itu, untuk yang di Brasil, masih banyak kabar yang belum jelas mengenai penyebab dihentikannya uji klinis fase tiga ini," lanjutnya.

Zubairi menyebut, saat ini sudah lebih dari 10.000 relawan uji klinis fase tiga yang telah mendapat vaksinasi Sinovac. Jika dibandingkan dengan uji vaksin yang sama di Indonesia yang jumlahnya hanya 1.620 relawan dan selesai Maret 2021.

Baca Juga: Nyanyiannya Sambut Kepulangan Rizieq Shihab Berujung Petaka, Serka BDS Kini Ditahan POM AU, Ini Aturan yang Dilanggar

"Sebagai catatan, uji klinis tiga pada sekitar seribuan sampai dua ribuan relawan, belum cukup untuk menentukan vaksin itu aman dan efektif," tegasnya.

Sebelumnya, Badan Pengasawan Kesehatan Nasional Brazil (Anvisa) menghentikan uji klinis kandidat vaksin Covid-19 CoronaVac karena alasan "kejadian buruk dan serius".

Informasi ini disampaikan melalui pernyataan yang diunggah dalam laman resminya, Senin (9/11/2020) malam.

Baca Juga: Beredar Video Syur Dokter dan Bidan di Rumah Dinas Puskesmas Jember, Berdurasi 48 Detik dan Sosok Pemeran Wanitanya Langsung Bisa Dikenali

Mengutip AP, Selasa (10/11/2020), vaksin potensial ini dikembangkan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac.

Di Brasil, sebagian besar produksi vaksin tersebut akan dilakukan oleh Butantan Institute.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Relawan di Brasil meninggal dunia, PB IDI: Belum tentu karena vaksin.

(*)

Tag

Editor : Angriawan Cahyo Pawenang

Sumber kontan