Gridhot.ID - Dunia memang geger akibat salah satu vaksin yang sedang diuji coba.
Vaksin tersebut adalah vaksin corona dari Sinovac yang juga sedang diuji di Indonesia.
Namun ada kejadian tidak mengenakkan terkait uji coba vaksin Sinovac yang terjadi di Brasil.
Brasil memutuskan untuk menangguhkan uji klinis fase ketiga terhadap vaksin Sinovac baru-baru ini.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban pun angkat bicara mengenai hal tersebut.
Menurut Zubairi, penangguhan di Brasil ini diduga karena terdapat relawan yang meninggal.
"Diduga karena ada relawan yang meninggal dunia. Meskipun, belum tentu hal tersebut akibat vaksin," ujar Zubairi ketika dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
"Ya, mungkin kematian relawan itu ada hubungannya dengan vaksin. Mungkin juga tidak. Saat ini sedang diteliti," katanya.
Hal seperti ini, lanjut dia, pernah terjadi pada relawan vaksin Oxford-AstraZeneca di Inggris. Kejadian lainnya adalah komplikasi pada relawan uji vaksin Johnson & Johnson di Amerika Serikat.
"Pada perkembangannya, ketika uji vaksijn Oxford-AstraZeneca dilanjutkan, memang tidak terbukti menimbulkan efek samping yang serius," ungkap Zubairi.
"Sementara itu, untuk yang di Brasil, masih banyak kabar yang belum jelas mengenai penyebab dihentikannya uji klinis fase tiga ini," lanjutnya.
Zubairi menyebut, saat ini sudah lebih dari 10.000 relawan uji klinis fase tiga yang telah mendapat vaksinasi Sinovac. Jika dibandingkan dengan uji vaksin yang sama di Indonesia yang jumlahnya hanya 1.620 relawan dan selesai Maret 2021.
"Sebagai catatan, uji klinis tiga pada sekitar seribuan sampai dua ribuan relawan, belum cukup untuk menentukan vaksin itu aman dan efektif," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Pengasawan Kesehatan Nasional Brazil (Anvisa) menghentikan uji klinis kandidat vaksin Covid-19 CoronaVac karena alasan "kejadian buruk dan serius".
Informasi ini disampaikan melalui pernyataan yang diunggah dalam laman resminya, Senin (9/11/2020) malam.
Mengutip AP, Selasa (10/11/2020), vaksin potensial ini dikembangkan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac.
Di Brasil, sebagian besar produksi vaksin tersebut akan dilakukan oleh Butantan Institute.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Relawan di Brasil meninggal dunia, PB IDI: Belum tentu karena vaksin.
(*)