Find Us On Social Media :

Sisa Remahannya Jadi Rebutan untuk Bahan Keris Pusaka Sakti, Kanjeng Kiai Pamor Sang Meteorit yang Jatuh di Prambanan Kini Tersimpan Rapi di Keraton Solo, Kandungan Luar Biasa Ini Bisa Buat Senjata Lebih Cemerlang

Salah satu keris dari Kanjeng Kiai Pamor

Gridhot.ID - Meteorit memang menjadi benda asing di bumi namun tidak di pikiran kita.

Semenjak dahulu benda luar angkasa tersebut sudah seringkali dipelajari untuk kepentingan ilmu pengetahuna.

Bahkan beberapa kali meteorit jatuh ke bumi termasuk Indonesia.

Baru-baru ini viral pemberitaan mengenai meteor yang jatuh dan menimpa rumah warga Dusun Sitahan Barat, Tapanuli Tengah.

Baca Juga: Paranormal Sampai Diturunkan, Perampok Toko Emas di Meulaboh Bikin Geger, Pelaku Hilang Bak Ditelan Bumi Usai Kabur ke Rawa-rawa

Peristiwa ini pun mengingatkan jatuhnya benda langit itu di kawasan Prambanan sekitar tahun 1700.

Benda langit yang jatuh di kawasan Prambanan itu adalah iron meteorit.

Iron meteorit yang jatuh di kawasan Prambanan tersebut pecah menjadi beberapa bagian.

Pecahan kecil ditemukan pada masa Pakubuwana (PB) III dan dibawa ke Keraton Solo. Lalu pecahan yang lebih besar menyusul pada Pakubuwana (PB) IV.

Baca Juga: Nyalinya Kelewat Berani, Tak Keder Diacung-acungi Parang, Bidan Muda Ini Berhasil Lolos dari Begal

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KRA Dany Narsugama mengatakan, iron meteorit berukuran besar itu disimpan di Keraton Solo dan diberi nama Kanjeng Kiai Pamor.

"Di situ kan banyak pecahan kecil-kecil, serpihan yang di Prambanan tempat jatuhnya. Itu dicari masyarakat terus dipakai buat bahan baku keris. Sedangkan yang besar namanya Kiai Pamor dipakai buat persediaan bahan pamor keris untuk Keraton Solo," kata Dany saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (20/11/2020).

Di samping digunakan sebagai bahan baku pembuatan keris, masyarakat mencari serpihan batu iron meteorit itu untuk diperdagangkan.

"Dahulu tahun 1935 harga di pasaran masyarakat itu adalah satu gram iron meteroit sama dengan harga dua gram emas," terang dia.

Baca Juga: Akui Bahagia Meksi Jadi Duda, Gading Marten Singgung Soal Wanita yang Merepotkan dan Jadi Beban Dalam Hidupnya, Apa Maksudnya?

Dany mengungkapkan batu iron meteorit yang jatuh di kawasan Prambanan tersebut pernah diteliti oleh Badan Tenaga Nuklir (Batan) Yogyakarta.

Oleh Keraton Solo, terang Dany, iron meteorit Kiai Pamor itu disakralkan karena sebagai komoditas bahan baku pembuatan pusaka keraton.

Sehingga, dibangunkan cungkup pada masa pemerintahan Raja Keraton Solo Pakubuawana (PB) IX.

"Iron meteorit ini ada kandungan kapur, besi, titanium, dan niobium. Jadi warna pamor keris lebih cemerlang," ungkap dia.

Baca Juga: Bolak-balik Dilirik Politisi, Hotman Paris Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Sang Pengacara: Hotman Benci Kemunafikan

Dikatakan Dany, meteor yang jatuh dan menimpa rumah warga di Tapanuli Tengah tidak memiliki kandungan logam.

Sedangkan iron meteorit yang jatuh di kawasan Prambanan dan disimpan di Keraton Solo adalah mengandung logam.

"Jadi yang bisa untuk bahan baku pamor keris meteorit yang logam (iron meteorit)," kata Dany.

Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Kanjeng Kiai Pamor, Meteorit yang Pernah Jatuh di Prambanan yang Disimpan di Keraton Solo.

(*)