Find Us On Social Media :

Jusuf Kalla Dituding Biayai Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, Husein Abdullah: Sebuah Tuduhan yang Membabi Buta

Jusuf Kalla

GridHot.ID - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) tiba-tiba dituding jadi dalang di balik kepulangan Habib Rizieq Shihab ke Indonesia.

Hal tersebut bermula dari tulisan berjudul Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan yang dibuat oleh pengamat sosial politik Rudi S. Kamri.

Tulisan tersebut dikaitkan dengan JK, diduga karena Chaplin alias Charlie Chaplin memiliki kesamaan kumis dengan JK.

Menanggapi itu, Juru Bicara JK, Husein Abdullah langsung buka suara.

Baca Juga: Gawat! Pandemi Covid-19 Indonesia Dikabarkan Bisa Beres di Tahun 2022, Ketum PMI Yusuf Kalla Beberkan Logikanya

"Kalau itu ditujukan kepada Pak JK, maka tulisan tersebut merupakan sebuah tuduhan membabi buta, tanpa fakta dan data yang jelas. Tepatnya cocoklogi," kata Uceng, sapaan karib Husein, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/11/2020).Di dalam tulisan, Rudi menyinggung Chaplin-lah yang membiayai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pulang ke Indonesia.Uceng menegaskan, JK tidak memiliki hubungan sama-sekali terkait dengan kepulangan Rizieq.Katanya, JK tidak pernah mengkomunikasikan maupun mendanai kepulangan Rizieq.

Baca Juga: Habis Temui Paus Franciscus, Jusuf Kalla Dapat Izin Umrah Tahap Kedua di Tengah Pandemi Covid-19, Bagaimana Prosesnya?

"Pak JK tidak pernah mengkomunikasikan atau pun mendanai kepulangan HRS (Habib Rizieq Shihab)," kata Uceng.Uceng bilang, sejumlah buzzer saat ini sedang membangun opini negatif terhadap JK sejak sejak kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air."Tuduhan yang bermula dari ciutan Ferdinand Hutahean pada akun Twitter-nya yang sebelumnya dalam suatu dialog di tvOne dengan saya, Ferdinand terbukti tidak mampu membuktikan kebenaran ciutannya itu," ujarnya."Kebohongan Ferdinand ini lalu dijadikan dasar oleh Rudi S Kamri, membangun kebohongan baru," imbuh Uceng.

Baca Juga: Mampir ke Vatikan, Jusuf Kalla Temui Paus Franciscus dan Berdialog Selama 70 Menit, Singgung Presiden RI, Ternyata Ini yang Dibahas KeduanyaUceng menambahkan, perjalanan JK ke Vatikan dan Mekkah pada 20-25 Oktober 2020 lalu sebenarnya untuk menemui Pemimpin Umat Khatolik Paus Fransiskus dalam rangka penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity.Kegiatan tersebut digagas oleh Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb."Dalam kapasitas Pak JK sebagai juri mewakili Asia atas penghargaan tersebut, bersama empat juri dari benua berbeda merasa perlu bertemu langsung dan berdiskusi tentang kriteria nominator untuk penghargaan ini," katanya.

Baca Juga: Duduki Kursi Wapres 2 Kali, Jusuf Kalla Beberkan Beda Gaya Dipimpin SBY dan Jokowi, JK Sebut yang Satu Senang Rapat dan Lainnya Lebih Ringkas: Kalau Zaman Jokowi...

"Setelah bertemu Paus Fransiskus di Vatikan, Pak JK melanjutkan perjalanan ke Riyadh Saudi Arabia, menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta," sambung Uceng.Hadir di acara tersebut antara Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Drs. Syafruddin, M.Si selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia."Usai penandatangan ini, karena sudah berada di Saudi Arabia, sebagai muslim tidak afdol rasanya jika Pak JK tanpa menunaikan ibadah umrah," kata Uceng."Saya sampaikan, Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Mekkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024," ujarnya.  (Ilham Rian Pratama)Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jubir Bantah Jusuf Kalla Biayai Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia(*)