Find Us On Social Media :

Xi Jinping Ngebet Mekanisme Global Mengatur Manusia dengan QR Code, Aktivis HAM Langsung Koar-koar Beri Peringatan: Awalnya Kesehatan Bisa Jadi Pengawasan Politik

Presiden China, Xi Jinping

Gridhot.ID - China memang sangat gencar melakukan pengawasan terutama bagi rakyat-rakyatnya.

Salah satu pengawasan yang sedang dipromosikan adalah penggunaan QR Code.

Presiden China, menyerukan "mekanisme global" penggunaan kode QR untuk membuka perjalanan internasional.

"Kita perlu lebih menyelaraskan kebijakan dan standar serta membangun 'jalur cepat' untuk memfasilitasi arus manusia yang tertib," katanya seperti yang dilansir BBC.

Menurutnya, kode tersebut akan digunakan untuk membantu menetapkan status kesehatan pelancong.

Baca Juga: Roy Suryo Akui Harus Sangat Hati-hati Saat Analisis Video Mirip Gisel, Sebut Orang dalam Rekaman Asli, Sang Pakar: Ini Sebenarnya Hasil Retake!

Xi Jinping mengeluarkan pernyataan tersebut pada KTT G20, pertemuan online para kepala negara dari 20 negara ekonomi terbesar dunia, yang diselenggarakan oleh Arab Saudi selama akhir pekan.

Melansir BBC, Xi Jinping mengatakan kode itu dapat digunakan untuk mengenali "sertifikat kesehatan berdasarkan hasil tes asam nukleat", menurut transkrip yang diterbitkan oleh kantor berita negara China Xinhua.

Namun, Xi Jinping tidak merinci lebih lanjut tentang bagaimana skema perjalanan dapat bekerja, atau seberapa dekat itu akan dimodelkan pada aplikasi kode QR China, yang telah digunakan untuk membantu menahan virus di daratan.

“Kami berharap lebih banyak negara yang mengikuti mekanisme ini,” tambah Xi Jinping.

Kode QR adalah kode batang yang dapat dibaca oleh ponsel. Di bawah skema yang diterapkan China sejak Februari, pengguna diberikan kode kesehatan gaya lampu lalu lintas, di mana kode hijau memungkinkan seseorang untuk bepergian dengan bebas, dan kode oranye atau merah menunjukkan bahwa mereka perlu melakukan karantina hingga dua minggu.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Warga Desa di Jawa Tengah Ini Berbondong-bondong Punguti Uang yang Tercecer di Saluran Irigasi, Jumlahnya Fantastis hingga Mencapai Rp 100 Juta!

Kode-kode tersebut didasarkan pada kombinasi data besar dan informasi yang dikirimkan oleh pengguna sendiri.

Teknologi ini dikembangkan oleh raksasa teknologi keuangan Ant Financial, dan tersedia melalui aplikasi utamanya Alipay, tetapi juga di WeChat, yang dimiliki oleh pesaing Alipay, Tencent.

Xi Jinping juga menyerukan pembukaan kembali ekonomi global, termasuk memulihkan "rantai pasokan global dan industri" dan "liberalisasi perdagangan pasokan medis utama".

Membuka kembali jalur perjalanan tetap menjadi tantangan bagi sebagian besar negara, di mana angka lonjakan penyakit menyulitkan pihak berwenang untuk mencabut pembatasan perjalanan.

Gelembung perjalanan antara Singapura dan Hong Kong, misalnya, ditunda tak lama sebelum dijadwalkan dimulai akhir pekan ini karena lonjakan kasus yang tiba-tiba di Hong Kong.

Baca Juga: Hidup Bergelimang Harta, Mike Tyson Akui Kapok Total Hidup dengan Kekayaan Berlimpah, Si Leher Beton: Pacar, Mobil, Rumah, Pesawat, Kapal Tidak Membuat Saya Bahagia

Jadi kuda troya

Namun para pendukung Hak Asasi Manusia memperingatkan bahwa kode tersebut dapat digunakan untuk "pemantauan dan pengecualian politik yang lebih luas".

Dalam sebuah tweet, direktur eksekutif Human Rights Watch Kenneth Roth menyatakan kehati-hatian atas pengajuan proposal Xi Jinping.

"Fokus awal pada kesehatan dapat dengan mudah menjadi Kuda Troya untuk pengawasan dan pengucilan politik yang lebih luas," katanya.

Kota Hangzhou telah mengatakan rencananya untuk membuat versi permanen dari perangkat lunak berbasis kode QR, yang akan digunakan untuk memberikan skor pribadi kepada warga berdasarkan riwayat medis, pemeriksaan kesehatan, dan kebiasaan gaya hidup mereka.

Baca Juga: Seorang Buzzer di Semarang Bongkar Cara Kerjanya Obok-obok Sosial Media Demi Kepentingan Klien di Bidang Politik, Akui Masih Pemula, Bayarannya Rp 150 Juta untuk Level Kepala Daerah

Kode QR telah digunakan secara berbeda di tempat lain.

Di Singapura dan Australia, misalnya, mereka digunakan untuk pelacakan kontrak, dengan penduduk menggunakannya untuk check-in dan keluar dari tempat yang mereka kunjungi, termasuk mal, restoran, dan tempat kerja mereka.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Xi Jinping usulkan QR code, aktivis HAM imbau hati-hati.

(*)