Gridhot.ID - Amerika Serikat lagi-lagi berusaha keras menjadi pahlawan.
Kali ini negara yang dibelanya adalah Taiwan.
China mendapat peringatan bahwa mereka akan menghadapi serangan balik dari "seluruh dunia" jika menggunakan kekuatan militer melawan Taiwan.
Melansir Express.co.uk, Robert O’Brien, penasihat keamanan nasional AS, membuat pernyataan itu pada hari yang sama ketika China mengancam akan memberikan "tanggapan yang sah dan perlu" kepada seorang laksamana Angkatan Laut AS yang mengunjungi Taiwan.
Ini merupakan sumber ketegangan terbaru antara kedua negara adidaya terkait masalah Taiwan setelah negara pulau itu menyetujui kesepakatan senjata multi-miliar dolar dengan pemerintahan Trump.
“Saya tidak dapat membayangkan apa reaksi yang lebih besar dari seluruh dunia terhadap China jika mereka mencoba menggunakan kekuatan militer untuk memaksa Taiwan. AS akan bersama teman-teman di Taipei. Kami akan terus berada di sana,” jelas O'Brien saat berbicara pada hari Senin selama kunjungan ke ibu kota Filipina, Manila.
Zhao Lijian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, mengatakan negara itu dengan tegas menentang pertukaran antara AS dan Taiwan pada jumpa pers.
Reuters melaporkan, Michael Studeman, seorang laksamana dan direktur intelijen Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, tiba di Taiwan pada hari Minggu. Namun, hal ini belum dikonfirmasi oleh Pemerintah AS atau Taiwan.
Di bawah protokol 'satu negara, dua sistem' China, setiap kekuatan asing yang ingin melakukan perjalanan resmi ke Taiwan harus meminta izin dari Beijing.
Pengaturan bilateral antara Taipei dan Pemerintah lain dipandang oleh China sebagai tantangan atas klaim mereka atas Taiwan.
"Pihak China akan melakukan tanggapan yang sah dan perlu menurut situasi yang berkembang," kata Zhao seperti yang dilansir Express.co.id.
Kesepakatan senjata AS-Taiwan dipandang oleh Beijing sebagai ancaman bagi kedaulatan mereka, termasuk Sistem Pertahanan Pesisir Harpoon buatan Boeing, artileri roket, sensor, dan rudal.
Hal ini memicu kemarahan dari Presiden China Xi Jinping yang mengatakan kepada pasukan di pangkalan militer untuk mengerahkan semua pikiran dan energi (mereka) untuk mempersiapkan perang.
China kemudian memberi sanksi kepada perusahaan pertahanan AS Lockheed Martin, Boeing Defense, Space and Security, dan Raytheon sebagai aksi pembalasan, dan membidik "individu dan entitas" lainnya yang terkait.
Informasi saja, Pemerintahan Trump menyetujui penjualan senjata dengan nilai lebih dari US$ 15 miliar, di mana senjata senilai US$ 7 miliar dijual pada bulan September.
Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul AS: Seluruh dunia akan melawan China jika mereka gunakan kekuatan militer di Taiwan.
(*)