Gridhot.ID -Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka terkait ekspor benih lobster atau benur, Rabu (25/11/2020).
Selain Edhy Prabowo,KPK juga menetapkan enam orang lain sebagai tersangka atas dugaan tersebut.
Tersangka tersebut meliputi staf khusus Menteri KKP, staf khusus istri Edhy dan dua orang dari pihak swasta.
Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut 1, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo ramai dikaitkan dengan kasus Edhy.
Diketahui, Rahayu dan keluarga memiliki perusahaan yang bergerak dalam bidang budi daya lobster bernama PT Bima Sakti Mutiara.
Rahayu pun merasa difitnah karena dikaitkan dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Edhy.
Keponakan Prabowo Subianto ini membantah adanya dugaan unsur Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) saat perusahaan menjalankan usahanya.
Rahayu menjamin PT Bima Sakti Mutiara telah mengikuti semua prosedur seperti halnya perusahaan-perusahaan lainnya.
"Kasus yang menimpa Menteri KKP adalah soal suap yang dilakukan oleh satu PT kepadanya dan beberapa orang secara pribadi."
"Apa hubungannya dengan perusahaan kami?" tanya Rahayu pada pihak yang menuduhnya terkait kasus suap Menteri KKP dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, Sabtu (28/11/2020).
Rahayu juga menyebut dirinya sudah tidak aktif dalam perusahaan sejak resmi sebagai Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
"Sejak saya dideklarasikan maju di Tangsel, saya tidak lagi terlibat aktif di perusahaan yang tercantum sebagai penerima ijin ekspor benur," imbuhnya.
Rahayu menjelaskan selama PT Bima Sakti Mutiara beroperasi belum pernah melakukan ekspor benur.
Bahkan baru melakukan pelepasliaran atau restocking lobster ke alam.
"Saya bisa pastikan sampai saat ini perusahaan tersebut belum melakukan ekspor benur sama sekali."
"Justru yang baru kami lakukan beberapa minggu lalu melepas benih lobster ke laut," urai ibu dari dua anak itu.
Rahayu menyesalkan ada pihak-pihak tertentu yang membuat berita hoaks untuk menuduh dirinya.
Ia mengaku kuat menghadapi apa yang sedang terjadi
"Percayalah, saya tidak akan pernah lelah memperjuangkan keadilan dan kebenaran."
"Saya teringat dengan penguatan bahwa lebih tinggi kita beranjak, lebih kencang pula angin menerpa. Saya kuat justru karena saya difitnah," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: "Dikaitkan dengan OTT Menteri KKP, Rahayu Saraswati: Saya Kuat karena Difitnah."
(*)