Find Us On Social Media :

Ogah Kasus Suap yang Menjerat Edhy Prabowo Terulang, Hashim Beri Peringatan Keras untuk Kader Gerindra: Saya Akan Awasi Kalian Semua

Hashim Djojohadikusumo di Balai Kota DKI, Kamis (26/10/2017)

Gridhot.ID - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo tak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada Edhy Prabowo.

Diketahui, Edhy Prabowo yang juga wakil ketua umum Partai Gerindra tersangkut kasus dugaan suap izin ekspor benur.

Kasus itu membuat Hashim memberi peringatan keras kepada seluruh kader Partai Gerindra agar jangan sampai mengulang kasus serupa.

Baca Juga: 'Prabowo Sangat Kecewa dengan Edhy Prabowo, Anak yang Dia Angkat dari Selokan 25 Tahun Lalu'

"Ini saya bertekad, terus terang saja. Kalau ada kader-kader Gerindra yang menonton ini, saya bertekad untuk mengawasi kalian semua. Kalian semua saya akan awasi, perilaku, perbuatan-perbuatan. Saya Hashim akan awasi semua kader-kader di Indonesia," kata Hashim dalam konferensi pers di Cafe Jetski, Pluit, Jakarta Utara, Jumat (4/12/2020).

Menurut adik Prabowo Subianto ini, partainya selalu berusaha menjadi partai yang bersih dan transparan.

Terbukti, ungkap Hashim, partainya pernah mendapatkan penghargaan dari ICW (Indonesia Corruption Watch).

Dan yang ironis, ketika Edhy ditangkap KPK, partainya juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

"Hari Rabu waktu Edhy Prabowo ditahan, Partai Gerindra dapat penghargaan dari pemerintah yang diwakili Wakil Presiden," katanya.

Tapi sayang, semua keberhasilan tersebut seolah lenyap karena kasus yang menimpa salah satu kadernya.

Baca Juga: Namanya Diseret Dalam Kasus Edhy Prabowo, Keponakan Prabowo Subianto Tepis Tudingan KKN di Balik Ekspor Benur: Saya Kuat Karena Difitnah

"Sampai sekarang tidak disebut sama sekali (keberhasilan partai, red). Kita sudah bertahun-tahun dapat. Anda bisa cek. ICW berikan penghargaan untuk Partai Gerindra. Kami yang paling bersih dan paling lengkap, transparan, sudah bertahun-tahun."

Hashim menyayangkan, kasus keberhasilan tak banyak diberitakan terkalahkan oleh kasus penangkapan Edhy.

"Tapi dengan satu kejadian yang sangat-sangat kita sesalkan semua, kok bisa tidak diliput oleh media?" katanya.

Kekecewaan Hashim juga karena kasus ini menyeret dirinya dan sang putri, Rahayu Saraswati.

Hashim mengaku ia dan sang anak termasuk keluarganya, terzalimi lantaran dikaitkan dengan kasus korupsi yang menimpa Edhy.

Menurut Hashim, dirinya sudah berkecimpung di bisnis bidang kelautan selama 34 tahun dan tak pernah melakukan korupsi.

"Keluarga kami sudah 34 tahun berbisnis di bidang kelautan. Sejak 1986 di bidang budidaya mutiara, PT Bima Sakti Mutiara," katanya.

Baca Juga: Sebut Korupsi Indonesia Stadium 4 Tapi Anak Buahnya Justru Tertangkap, Mimpi Prabowo Jadi Presiden Dinilai Tamat, Arief Poyuono: Ini Tabokan Besar

Ia berterus terang, selama berbisnis tersebut tidak pernah curang, apalagi korupsi atau melanggar peraturan-peraturan yang berlaku.

Hashim membantah bahwa perusahaannya terlibat dalam kasus korupsi izin ekspor lobster yang menjerat Edhy.

Menurut Hashim, selama ini perusahaannya belum pernah mengekspor lobster, melainkan membudidayakan biota laut tersebut.

Kuasa hukum keluarga Hashim Djojohadikusumo, Hotman Paris menyebut bahwa keponakan Prabowo, Rahayu belum memiliki izin ekspor benur.

Artikel ini telah tayang di Kompas TV dengan judul: "Peringatan Hashim Djojohadikusumo ke Kader Gerindra: Kalian Semua Akan Saya Awasi."

(*)