Find Us On Social Media :

Jauh Sebelum Diinvasi Indonesia, Timor Leste Ternyata Punya Sejarah Kelam Pertempuran hingga Buat Puluhan Ribu Rakyatnya Gugur, Dijadikan Medan Perang oleh 2 Negara Ini Saat Perang Dunia II Berkecamuk

Timor Leste

Gridhot.ID - Wilayah Timor Leste hingga sekarang masih menyimpan sejarah kelam masa lalunya.

Selain dijadikan sebagai medan pertempuran invasi Indonesia, tenyata Timor Leste sebelumnya pernah mengalami hal serupa.

Peristiwa di Bumi Lorosae pernah membuat puluhan ribu rakyatnya gugur.

Baca Juga: Tumpangi Pajero Putih Andalannya, Rizieq Shihab Akhirnya Muncul dan Siap Hadapi Para Penyidik Kepolisian: Ditanya Kita Jawab, Selesai Kan?

Itu adalah pertempuran antara Australia dengan Jepang selama Perang Dunia II.

Mengutip The Conversation, di masa itu, Jepang dan Australia masing-masing menghancurkan desa-desa, juga menghancurkan tanaman dan simpanan makanan penduduk asli Timor, sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan strategis dalam Pertempuran Timor.

Sementara orang Timor juga berdagang dengan tentara Australia, yang membayar makanan mereka dengan koin yang kebanyakan dihargai karena 'nilai ornamen'.

Baca Juga: DKI Jakarta dan Jawa Tengah Dapat Peringatan, Peramal Kondang Ini Sebut Bencana Alam Ancam Siapapun yang Nekat Liburan di Akhir Tahun, Gempa, Banjir Sampai Gunung Meletus Sudah di Depan Mata

Ada pula cerita tentang 'penduduk asli' yang muncul tanpa diminta dari hutan membawa pisang, makan dengan pendeta Portugis setempat dan 'gadis-gadis' Timor yang hanya berpakaian rok rumput membawa air untuk tentara.

Meski orang Timor juga terkadang enggan menjual makanannya, yang diartikan sebagai tidak ramah dalam salah satu sejarah.

Berkat bantuan rakyat Timor Leste, dalam peperangan itu tentara Australia yang jumlahnya tidak lebih dari 700 berhasil menahan ribuan orang Jepang di Timor.

Tak dapat dipungkiri bahwa keberhasilan itu juga karena mereka mendapat dukungan dari masyarakat setempat.

Orang Timor Leste bisa saja menyerahkan orang Australia kepada musuh, tetapi mereka tidak melakukannya.

Baca Juga: 23 Desember 2020 Diduga Jadi Momen Reshuffle Para Menteri, Rabu Pon Seakan Dipilih Jadi Waktu Penentu Nasib Kaki Tangan Jokowi, Politisi PKB Bongkar Keistimewaan Hari Tersebut

Timor Leste pun harus membayarnya dengan kehilangan antara 40.000 dan 60.000 orang, sebagai akibat pembalasan Jepang atas 'persahabatan' Timor Leste itu dengan Australia.

Sayangnya, Australia yang ketakutan, melindungi diri sendiri, dan tidak sadar berkontribusi pada kematian puluhan ribu warga sipil itu.

Selebaran dibagikan di seluruh Timor yang menyatakan 'Teman-temanmu jangan melupakanmu.' Namun episode sejarah yang luar biasa ini hanya mendapat sedikit perhatian di Australia.

Baca Juga: Suaminya Disuruh Cerai Hingga Ditanyai Niat Poligami, Istri Ernest Prakasa Nasihati Netizen: Sedih Banget Bacanya!

Pengorbanan rakyat Timor Leste itu tak terbalas berpuluh-puluh tahun kemudian.

Mengutip eurekastreet.com, Pembantaian, kelaparan, penyiksaan, pemerkosaan dan pembunuhan adalah bagian dari 24 tahun pencaplokan Indonesia.

 

Namun kematian sebagian besar penduduk Timor tidak mendapat banyak protes dari Australia selama seperempat abad.

Dikatakan bahwa laporan intelijen dirahasiakan dan pernyataan para saksi diabaikan ketika pemerintah Australia dengan gigih mengejar perdamaian di Indonesia.

Baca Juga: Ngamuk Dituduh Cuma Numpang Hidup, Teddy Ungkit Uang Rp 650 Juta Miliknya yang Dicampur ke Tabungan Lina, Anak Sule Lagi-lagi Kena Senggol Masalah Perebutan Harta

Perang Dunia II sendiri berakhir pada pertengahan tahun 1945.

Kemenangan didapat oleh pihak Sekutu. Sementara Jerman, Jepang dan Italia sebagai pihak yang kalah, harus menerima seluruh kesepakatan yang diatur dalam perjanjian perdamaian.

(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Saat Perang Dunia II Berkecamuk, Ternyata Timor Leste Pernah dijadikan  Medan Peperangan oleh Australia dan Negara Asia Ini, Jauh Sebelum Indonesia Invasi Timor Leste"