Find Us On Social Media :

Epidemiolog Sebut Pemerintah Ingin Warga Bayar Sendiri Vaksin Corona Agar Ekonomi Indonesia Bergulir: Arahnya ke Sana!

Jokowi saat kunjungan bersama beberapa menteri

Gridhot.ID - Vaksin corona memang sudah menjadi program pemerintah Indonesia di awal tahun 2021 nanti.

Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia sudah menargetkan vaksinasi untuk Covid-19 akan dilakukan pada 107 juta orang dengan rentang usia 18-59 tahun.

Dari jumlah target penerima vaksinasi itu, hanya 30 persen di antaranya yang akan mendapatkan vaksin melalui program pemerintah, alias gratis.

Sisanya, sebanyak 70 persen, diproyeksikan dapat melakukan vaksinasi secara mandiri atau berbayar.

Beberapa rumah sakit swasta, seperti RSU Bunda Jakarta dan RS Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, diketahui sudah membuka pre-order untuk mendapatkan vaksin Covid-19 secara mandiri.

Baca Juga: Pantas Jadi Panglima Jamaah Islamiyah, Zulkarnaen Ternyata Punya Kemampuan Merakit Bom di Luar Nalar, Pernah Jadi Pimpinan di Afghanistan Sampai Disegani Kalangan Teroris Internasional

Direktur RS UII Yogyakarta, Widodo mengatakan, untuk harga vaksin berkisar antara Rp 450.000 sampai Rp 500.000 per dosis suntikan.

Sementara itu, informasi mengenai pre-order vaksin Covid-19 dari RSU Bunda Jakarta bisa dilihat di akun Instagram @rsubundajakarta.

"Pelaksanaan vaksinasi, jenis vaksin, dan harga, menunggu keputusan dari Pemerintah," tulis akun @rsubundajakarta melalui unggahannya di Instagram pada Sabtu (12/12/2020).

Seharusnya tak dikomersilkan Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, dan epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, berpendapat, seharusnya tak ada komersialisasi vaksin Covid-19 di balik penetapan skema 70 persen vaksinasi berbayar.

Pandu mengatakan, selain penawaran pre-order vaksin yang dilakukan melalui media sosial, ada juga penawaran untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang sudah beredar secara bawah tangan alias sembunyi-sembunyi.

Baca Juga: Detik-detik Terakhir Kehidupan Ketua KPU Tangsel yang Meninggal Karena Corona, Sempat Ketemu Komisi II DPR RI Hingga Senda Gurau dengan Awak Media, Begini Kronologinya