Find Us On Social Media :

Didesak untuk Gratiskan Vaksin Corona ke Semua Rakyat, Pemerintah Ngotot Tetap Ingin Warga Gotong Royong Keluar dari Pandemi: Penghasilan Negara Cukup Tidak Sih

1,2 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) dari Sinovac telah sampai di Bandara Soekarno Hatta

Gridhot.ID - Vaksin corona di Indonesia sudah menimbulkan kontroversi.

Padahal vaksin itu sendiri belum sepenuhnya dilepas ke masyarakat.

Pemerintah mengeluarkan dua skema vaksinasi kepada masyarakat.

Yakni, gratis dan berbayar dengan perbandingan 30% melawan 70%.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan alasan mengapa pemerintah tidak mengratiskan sepenuhnya vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kagum dengan Kehebatan Prajurit TNI AD, Pejabat Militer Amerika Tak Sungkan Beri Pujian, General James C. McConville: Saya Melihat...

Alasan pertama, kata Nadia, anggaran yang harus disiapkan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 tidak sedikit.

"Kalau melihat saja, pertumbuhan ekonomi kita ini sekarang bagaimana. Kira-kira penghasilan negara cukup tidak sih. Sementara anggaran kita untuk vaksin di 2021 saja sudah dianggarkan Rp 17 triliun. Belum kita bicara BPJS melayani orang sakit, anggarannya berapa," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/12/2020).

Selain anggaran vaksinasi, ada biaya yang diperlukan seperti menyiapkan rumah sakit, alat pelindung diri, dana bantuan sosial. Hal itu, kata dia, guna membantu pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi.

Oleh karena itu, ia berujar bahwa gotong royong dari semua pihak diperlukan. Dengan alasan itu, pemerintah membuat dua skema program vaksin yaitu vaksin subsidi dan berbayar.

"Tentu vaksin mandiri atau berbayar ini kita mendorongnya ke perusahaan-perusahaan. Tujuannya agar perusahaan bisa memvaksinasi karyawannya, sehingga perusahaan itu dapat kembali jalan, dan roda ekonomi berputar lagi," jelasnya.

Baca Juga: Pernah Mengalami Gangguan Kejiwaan, Artis Wanita Ini Mengaku Selalu Ketakutan: Tuhan Gue Lelah...