Find Us On Social Media :

Gantikan Posisi Mbah Maridjan, Ini Sosok Putra Ketiga yang Jadi Juru Kunci Merapi Sekarang, Angkat Bicara Usai Status Berubah Siaga

Cerita Mbah Asih juru kunci gunung Merapi sebagai pengganti Mbah Maridjan.

Laporan Wartawan GridHot.ID, Septia Gendis Pangestu

GridHot.ID - Masih terlintas jelas dibenak kita dengan sosok Mbah Maridjan.

Ya, Mbah Maridjan sendiri merupakan juru kunci gunung Merapi.

Namun sayangnya, mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia pada 26 Oktober 2010 silam, saat Gunung Merapi meletus.

Melansir Gridhype.id, mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia dengan keadaan sujud memakai baju batik dan kain sarung.

Baca Juga: Hebohkan Jagat Maya, Seorang Pendaki Berhasil Rekam Video Guguran Material di Gunung Merapi, Bakat Setiawan: Semoga Masyarakat Jadi Lebih Mawas Diri

Lantas setelah mbah Maridjan meninggal, juru kunci Merapi akhirnya diserahkan kepada Asihono atau Asih, anak ketiga mbah Maridjan.

Asihono yang biasa disapa mbah Asih, merupakan staf administrasi FMIPA UII Yogyakarta yang bergelar Mas Lurah Suraksosihono.

Mbah Asih dilantik menjadi Pengirit Abdi Dalem Juru Kunci Gunung Merapi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Senin (4/4/2011) silam.

"Status Merapi sudah naik menjadi siaga," kata Mbah Asih saat ditemui di rumahnya, seperti dilansir GridHot.ID dari Kompas.com pada Minggu (20/12/2020).

Baca Juga: Status Siaganya Meningkat Secara Signifikan, Proses Evakuasi Warga Lereng Gunung Merapi Dapat Sorotan Media Asing, Berikut Ulasannya

Rumah Mbah Asih sendiri berada di lereng Merapi, Karang Kendal, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar delapan kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Pada November lalu, gunung Merapi memperlihatkan peningkatan aktivitasnya.

Menurutnya sebagai juru kunci, ia juga bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi ini kepada masyarakat, serta mengimbau supaya berhati-hati dan waspada.

"Kami sebagai juru kunci mengajak masyarakat meningkatkan kewaspadaaan," ujar Mbah Asih.

Baca Juga: Indonesia Siap Tanggap Bencana, Beberapa Gunung Berapi Selain Merapi Ikut Berstatus Siaga, Berikut Daftarnya

Sebagai juru kunci penerus sang ayah, mbah Asih berkewajiban melaksanakan tugas dari Keraton Yogyakarta untuk melakukan Labuhan Merapi setahun sekali.

Labuhan Merapi sendiri diadakan setiap bulan Rajab dalam tanggalan Jawa.

Labuhan Merapi adalah acara spiritual dari Keraton Yogyakarta yang merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan rejeki dan nikmat kehidupan kepada masyarakat, khususnya di sekitar Gunung Merapi.

Mbah Asih berperan untuk memimpin doa dalam ritual tersebut.

"Bersyukur dan memohon keselamatan kepada Allah, agar warga Merapi mendapat keselamatan dan rejeki yang banyak," ujar mbah Asih, menjelaskan kepada BBC News Indonesia via Kompas.com.

"Makanya kita harus selalu menjaga alam dan jangan sampai merusak, tidak boleh menebang kayu seenaknya, merusak pepohonan, tapi kita harus memelihara," kata mbah Asih kepada keluarganya yang berkumpul di teras rumah.

(*)