Find Us On Social Media :

Diperpanjang Hingga 2021, Misi Perburuan KKB Papua dan Ali Kalora Cs Bakal Terus Dilaksanakan Sampai Akar-akarnya Bisa Musnah, Satgas Nemangkawi Kini Punya Target Buruan Baru

Ilustrasi

Gridhot.ID - Meski 2020 hampir berakhir, Aparat negara tak mau begitu saja menyerah atas perburuan para KKB Papua dan Ali Kalora Cs.

Bagaimanapun juga target memang harus segera diburu dan ditangkap untuk diadili atas perbuatannya.

Polri akhirnya memutuskan untuk melanjutkan misi perburuan KKB Papua dan Ali Kalora Cs hingga tahun 2021.

Itu artinya masa tugas Satgas Tinombala dan Satgas Nemangkawi akan diperpanjang.

Untuk Satgas Nemangkawi tidak cuma memburu KKB Papua, tapi juga menyasar pihak-pihak yang dinilai terlibat dalam gerakan kelompok kriminal politik.

Hal ini diungkapkan oleh Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono dalam konferensi pers, Selasa (22/12/2020).

"Khusus untuk Operasi Nemangkawi dengan sasaran target KKB Papua dan juga kelompok kriminal poltik tahun 2021 akan tetap kita lanjutkan," ujar Rusdi, dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Selain KKB, Operasi Nemangkawi di Papua Bakal Sasar Kelompok Kriminal Politik'

Rusdi menjelaskan, Polri-TNI nantinya akan bersama-sama mengejar KKB Papua dan masyarakat yang dinilai terlibat dalam aktivitas kelompok kriminal politik.

Namun, tidak ada penjelasan definisi kriminal politik yang dimaksud Polri.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Raja Menara Seluler, Kekayaan Agus Wahyu Trenggono yang Kini Ditunjuk Sebagai Menteri KP Sungguh Tak Main-main, Ini Totalnya

Dengan pengejaran ini, diharapkan bisa menciptakan situasi yang aman dan tertib di Bumi Cendrawasih.

"Kita bersama-sama dengan TNI bagaimana menangani KKB Papua dan juga kelompok kriminal politik.

Sehingga dapat menjamin situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) di Papua dapat dikendalikan dengan baik," ujar dia.

Selain itu, Polri juga akan memperpanjang masa tugas Satgas Tinombala dalam rangka mengejar kelompok teroris Ali Kalora dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Tak tanggung-tanggung, Polri menargetkan 11 anggota MIT dapat diringkus pada tahun depan.

"Tetap kita gelar bersama TNI pada 2021 dengan target 11 orang yang harus diselesaikan.

Dalam arti dituntaskan upaya penegakan hukum. Mudah-mudahan target tersebut dapat tercapai," kata Rusdi.

Pada tahun ini, sedikitnya lima operasi terpusat sudah digelar Polri. Kelima operasi itu meliputi, Operasi Aman Nusa II dalam rangka penanganan Covid-19.

Operasi tersebut saat ini sudah memasuki tahap keenam.

Baca Juga: Anak-anaknya Pertanyakan Harta Lina yang Menghilang di Tangan Teddy, Sule: Kalau Bener ya Selamet, Kalau Salah Ya Nggak Selamet!

Kemudian, Operasi Mantap Praja 2020 dalam rangka pengamanan Pilkada 2020 di 270 wilayah (minus Boven Digoel) dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Selanjutnya, Operasi Tinombala yang berlangsung di Poso, Sulawesi Tengah.

Daerah Persembunyian Ali Kalora Cs yang Membuatnya Sulit Dilacak

Inilah gambaran tentang kondisi geografis daerah-daerah di Sulawesi Tengah yang menjadi persembunyian Ali Kalora Cs.

Diberitakan sebelumnya, daerah persembunyian kelompok teroris Ali Kalora diduga berada di 3 kabupaten di Sulawesi Tengah.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono, para anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) diduga masih berada di antara Kabupaten Sigi, Poso, dan Parigi Moutong atau berada di dalam Taman Nasional Lore Lindu yang membentang dari Sigi hingga Poso.

Kondisi geografis ketiga kabupaten tersebut sangat mendukung persembunyian para anggota MIT pimpinan Ali Kalora.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Australia Jadi Korban Galaknya Dosen Indonesia, 300 Murid Dihukum Keras Karena Mencotek, Pelajarannya Sampai Dijuluki Mata Kuliah Setan

Berikut gambaran tentang kondisi geografis ketiga kabupaten tersebut.

1. Kabupaten Sigi

Melansir dari laman resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kabupaten Sigi terletak di sebelah selatan Lembah Palu.

Luas wilayah daratan Sigi adalah 5.196,02 Km persegi atau sekitar 7,64 persen dari total luasdaratan Sulawesi Tengah.

Secara fisiografis, daerah ini dibangun oleh rangkaian pegunungan dengan celah yang sempit dan dalam.

Di bagian barat terdapat pelurusan lembah yang mempunyai arah barat laut-selatan dan selatan-tenggara (Lembah Palu, Lembah Mui, Lembah Halua, Lembah Koro, Lembah Leboni terus masuk ke Teluk Bone).

Secara umum morfologi di daerah Kabupaten Sigi dapat dibagi menjadi tiga yaitu dataran rendah, perbukitan dan Pegunungan.

Di bagian tengah dataran rendah menempati wilayah yang sempit di Lembah Palu.

Wilayah perbukitan tersebar di bagian tengah memanjang dengan arah utara-selatan dan umumnya berlereng landai hingga curam.

Ketinggiannya berkisar dari 50 mdpl sampai 500 mdpl.

Daerah sekitar Lembah Palu, pada dataran perbukitan ini menempati daerah yang sempit antara dataran rendah dan pegunungan, di antaranya di sekitar Bora dan Kulawi.

Wilayah pegunungan menempati sebagian besar Kabupaten Sigi terutama di bagian selatan.

Satuan morfologi daerah ini umumnya berlereng terjal, mempunyai ketinggian di atas 500 mdpl. Puncak-puncaknya berketinggian antara 1.500 mdpl - 2.250 mdpl.

Baca Juga: Gara-gara Kelakuan Nekatnya Sendiri, Donald Trump Kini Belum Bisa Suntik Vaksin Corona, Ahli Bedah Bongkar Alasannya

2. Kabupaten Poso

Masih melansir dari sumber yang sama, Kabupaten Poso adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang wilayahnya membentang dari arah Tenggara ke Barat Daya dan melebar dari arahBarat ke Timur, dan sebagian besar berada di daratan Pulau Sulawesi.

Posisi Kabupaten Poso terletak ditengah Sulawesi yang merupakan jalur strategis yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Selatan dengan Provinsi Sulawesi Tengah.

Dilihat dari posisinya dipermukaan bumi, Kabupaten Poso secara umum terletak di kawasan hutan dan lembah pegunungan.

Dan kawasan lainnya terletak pada pesisir pantai yang sebagian terletak di perairan Teluk Tomini dan Teluk Tolo.

Secara geologis wilayah Kabupaten Poso terletak pada deretan pegunungan lipatan, yakni Pegunungan Fennema dan Tineba di bagian barat, Pegunungan Takolekaju di bagian barat daya, Pegunungan Verbeek di bagian tenggara, Pegunungan Pompangeo dan Pegunungan Lumut di bagian timur laut.

Baca Juga: Tatap Mata Lesti Kejora, Rizky Billar Sentil Para Cenayang: Dari Pada Ngeramal Mending Ngelamar!

3. Kabupaten Parigi Moutong

Melansir dari laman parigimoutongkab.go.id, Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 – 2900 m dpl.

Garis pantainya memiliki bibir pantai sepanjang 472 km di Teluk Tomini membentang dari ujung Kecamatan Sausu di bagian selatan hingga Kecamatan Moutong yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo di sisi utara.

Bentuk permukaan tanah di daerah Kabupaten Parigi Moutong bervariasi dari dataran sampai bergunung.

Daerah yang mempunyai dataran cukup luas adalah Kecamatan Bolano Lambunu (pemekaran dari Kecamatan Moutong), Kecamatan Sausu dan Kecamatan Tomini.

Landform wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari dataran rendah dan perbukitan serta pegunungan yang membentang sepanjang pantai dari utara sampai selatan dengan ketinggian rata-rata di atas permukaan laut (15 -375) m.

Diketahui, daerah persembunyian Ali Kalora Cs membuatnya sulit ditangkap Satgas Tinombala.

Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan, salah satu faktor penyebab kelompok teroris Ali Kalora sulit ditumpas yakni kondisi geografis yang mayoritas hutan dan perbukitan.

Moeldoko menyebut kondisi medan gunung yang berlapis-lapis dan luas menjadikan Ali Kalora Cs sulit untuk dilacak.

"Intinya bahwa saya tahu persis medan di sana, medan gunungnya berlapis-lapis, itu sangat luas." kata Moeldoko, dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel 'Moeldoko Ungkap Sulitnya Tumpas Kelompok Teroris MIT di Sulawesi Tengah'

Selain itu, Moeldoko juga menyebut hutan di daerah tersebut masih lebat dan rumah warga masih saling berjauhan.

Baca Juga: Jadi Jabatan Sakral Penuh Keunikan, Menteri Kesehatan Indonesia Ternyata Pernah Dijabat oleh Suami Istri, Pasangan Ini Jadi Pencetak Sejarah Tanah Air

"Hutannya masih cukup lebat dan masyarakat itu tinggal cukup berjauhan sehingga untuk menjaga rasa aman mereka tidak mudah," kata Moeldoko.

Menurut keterangan polisi, Ali Kalora cs selama ini bergerak di wilayah pegunungan dengan ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut.

Bahkan, dari keterangan anggota kelompok MIT yang tertangkap, hutan yang lebat membuat mereka mudah bersembunyi dari kejaran Satgas Tinombala.

Maka dari itu, aparat harus menyusuri berbagai jalan tikus di hutan.

"Beberapa penuturan dari yang tertangkap menyampaikan, kadang-kadang Satgas Tinombala lewat, jarak 10 meter, 20 meter, mereka tiarap sudah enggak ketahuan karena memang hutan lebat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (2/12/2020).

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Misi Perburuan KKB Papua dan Ali Kalora Cs Diperpanjang hingga 2021, Sasar Gerakan Kriminal Politik.

(*)