Find Us On Social Media :

2 Kali Jadi Menteri Perdagangan, Begini Sepak Terjang Muhammad Lutfi, Ternyata Sering Duduki Jabatan Stategis Sejak Usia Muda

Muhammad Luthfi (tengah) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (12/2/2014).

Diberitakan Kompas.com, 19 September 2020, ia ingin memastikan AS memperpanjang persetujuan fasilitas pembebasan tarif bea masuk (generalized system of preference/GSP) ke Indonesia.

Selain itu, akan memulai pembicaraan untuk negosiasi terkait perjanjian dagang bebas terbatas atau limited trade deal dengan AS.

"Saya akan mendorong dan memastikan bahwa persetujuan GSP diperpanjang. Lalu, memulai pembicaraan negosiasi daripada limited trade deal, yaitu barang-barang di AS yang pajaknya kurang dari 5 persen bisa di-nol persenkan tanpa melalui kongres. Kita memulai negosiasi itu segera, itu prioritas," ujar Lutfi.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Raja Menara Seluler, Kekayaan Agus Wahyu Trenggono yang Kini Ditunjuk Sebagai Menteri KP Sungguh Tak Main-main, Ini Totalnya

Terkait pendidikannya, Lutfi pernah mengeyam pendidikan di Program in Economic Purdue University, West Lafayette, Indiana, AS (1992). Kemudian, Finance for Non Financial Managers New York University (1994); dan Project Financing, International Finance Publication, New York (1994).

Lutfi lahir dari pasangan Firdaus Wadjdi dan Suhartini. Ia mengawali karirnya sebagai seorang pengusaha bersama Erick Tohir, Wishnu Wardhana, dan Harry Zulnardy. Mereka berinisiatif mendirikan Mahaka Group.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: "Mengenal Menteri Perdagangan M Lutfi, Sempat Jadi yang Termuda di Beberapa Jabatan."

(*)