Find Us On Social Media :

Indonesia Terjunkan Saudara Dekat Fregat Inggris, Ini 3 KRI yang Latihan Bareng Rusia, TNI AL Unjuk Gigi di Ajang Bergengsi

3 Kapal Perang TNI AL Latihan Bareng Kapal Perang Rusia.

 

GridHot.ID - Siapa yang ragukan kehebatan kapal perang TNI AL Indonesia?

Ternyata tiga kapal perang TNI AL ini memiliki kehebatan yang tak main-main.

Tiga kapal perang TNI AL ini juga pernah latihan bareng kapal perang Rusia di Passex (Pasing Exercise) Rusindo-20.

Melansir dari tni.mil.id, latihan tersebut berlangsung di perairan laut jawa pada Kamis (17/12/2020).

Berikut tiga kapal perang TNI AL yang ikut dalam latihan tersebut:

 Baca Juga: Nahas, Niat Bantu Motor Sang Istri yang Mogok di Jalan, Anggota TNI Ini Tewas Tertimpa Truk Bermuatan Batu

1. KRI Karel Satsuitubun 356 yang di komandani Letkol laut (P) Rafael Dwinatu

2. KRI Diponegoro 365 dengan komandan Letkol laut (P) Lewis N. Nainggolan

3. KRI Tombak 629 dengan komandan Letkol laut (P) Nurulloh Zemy Prasetyo.

Sementara itu tiga Kapal Perang Rusia yang mengikuti latihan tersebut antara lain RFS Varyag-011, RFS ADM Panteleyev-548 dan Pechenga.

Latihan yang berjalan hanya satu hari ini berjalan dengan aman dan lancar.

 Baca Juga: Perjuangan Tak Mengkhianati Hasil, Kayuh 17 KM Demi Ikut Seleksi, Anak Nelayan Asal Sulsel Berhasil Jadi Prajurit TNI AL Pertama di Kampungnya

Adapun serial latihan yang dilakukan adalah Maneuver Exercise, RAS Approach, Flaghoist, Flashex dan Passing exercise.

Melansir dari Wikipedia, berikut kehebatan ketiga kapal perang TNI AL dalam latihan tersebut.

1. KRI Karel Satsuitubun 356

KRI Karel Satsuit Tubun adalah Fregat kelas Ahmad Yani milik TNI Angkatan Laut.

Dinamai menurut Karel Satsuit Tubun, salah seorang pahlawan nasional.

KRI Karel Satsuit Tubun merupakan kapal fregat bekas Angkatan Laut Belanda bernama HNLMS Isaac Sweers (F814) yang kemudian dibeli oleh Indonesia.

 Baca Juga: Bukan Tentara Gadungan Biasa, Eka Yuda Wastu Ternyata Sudah Residivis, Intip Sosoknya yang Gemar Pamer Foto Berseragam TNI

Kapal ini bersaudara dekat dengan Fregat Inggris Kelas HMS Leander dengan sedikit modifikasi dari disain RN Leander asli.

Dibangun tahun 1967 oleh Nederlandse Dok en Scheepsbouw Mij, Amsterdam, Belanda dan mendapat peningkatan kemampuan sebelum berpindah tangan ke TNI Angkatan Laut pada tahun 1977-1980.

Termasuk di antaranya adalah pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat (SAM, Sea to Air Missile) Mistral menggantikan Sea Cat.

Persenjataan

- 2x4 Rudal Darat ke Udara mistral dengan sistem peluncur simbad

 Baca Juga: Berbekal Helikopter Serang dan Meriam Roket Astros, 3.300 Prajurit TNI AD Saling Unjuk Kehebatan di Depan Jenderal Andika Perkasa, KSAD: Saya Melihat...

- 2x2 Rudal anti Kapal perang C-802 - berpemandu inertial/GPS dan Active radar homming

- 4x Torpedo Honeywell Mk 46 Kaliber 533 mm berkemampuan SUT (Surface & Underwater Target)

- 2x Senapan Mesin Berat browning kaliber 12,7 mm

Perangkat elektronik

- Radar

- Radar kontrol tembakan

- Sonar

- Decoy

- Heat seeker

- CCI deck gun

 Baca Juga: Blak-blakan di Depan KSAD Andika Perkasa, Kolonel TNI Buat Pengakuan Mengejutkan: Kami Senior Kadang Tak Dipakai, Padahal Pengalaman Lebih Baik

2. KRI Diponegoro 365

KRI Diponegoro merupakan kapal pertama dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut.

KRI Diponegoro merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2005 khusus untuk TNI AL.

Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

Kontrak pembelian dan pembuatan KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004.

 Baca Juga: Menyelinap ke Timor Leste, Militer Khusus Selandia Baru Jalankan Misi Berbahaya, Berhasil Berkat Bantuan Tentara Indonesia

Keduanya dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda.

Peletakan lunas KRI Diponegoro dilakukan bersamaan dengan KRI Hasanuddin pada tanggal 24 Maret 2005.

KRI Diponegoro diletakkan lunasnya oleh Laksamana Muda Daradjatun Sutisna dan KRI Hasanuddin oleh Komodor Djoko Soerjanto.

Upacara dimulainya perakitan kapal dilakukan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada 25 Agustus 2005.

Menggunakan nama Pangeran Diponegoro, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berjasa melawan Belanda dalam Perang Jawa 1825-1830.

 Baca Juga: Menyelinap ke Timor Leste, Militer Khusus Selandia Baru Jalankan Misi Berbahaya, Berhasil Berkat Bantuan Tentara Indonesia

Begitu pula kapal-kapal dari kelas ini, dinamai menurut nama-nama pahlawan nasional, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Iskandar Muda, dan Frans Kaisiepo.

Upacara penahbisan nama terhadap KRI Diponegoro dan KRI Hasanuddin dilakukan oleh KSAL Laksamana TNI Slamet Soebijanto pada tanggal 16 September 2006.

Penamaan ini, menurut beberapa orang Indonesia yang hadir pada upacara tersebut merupakan lambang yang mewakili Presiden dan Wakil Presiden.

Pangeran Diponegoro adalah pahlawan dari Jawa seperti tempat asal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sultan Hasanuddin mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan.

 Baca Juga: Terpental Usai Dihantam Kereta Api, Jasad Pelda TNI Eka Budi yang Sempat Hilang Misterius Akhirnya Ditemukan, Ini Penjelasan BPBD Sragen

Persenjataan

- KRI Diponegoro dilengkapi dengan torpedo A 244S Mode 3/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.

- Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu Peluru kendali anti kapal MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.

Dan peluru kendali darat ke udara MBDA Mistral versi terbaru TETRAL.

Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.

 Baca Juga: Terpental Usai Dihantam Kereta Api, Jasad Pelda TNI Eka Budi yang Sempat Hilang Misterius Akhirnya Ditemukan, Ini Penjelasan BPBD Sragen

- Meriam utama di posisi A dipasang Super Rapid OtoMelara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12

KRI Diponegoro menggunakan Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan.

MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis.

Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.

 Baca Juga: Terpental Usai Dihantam Kereta Api, Jasad Pelda TNI Eka Budi yang Sempat Hilang Misterius Akhirnya Ditemukan, Ini Penjelasan BPBD Sragen

Kapal perang TNI AL ini juga menggunakan Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar.

Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder.

Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat.

3. KRI Tombak 629

KRI Tombak merupakan kapal perang jenis Kapal Cepat Rudal 60 meter Generasi kedua yang dibuat oleh PT PAL Surabaya.

 Baca Juga: Video Panser Anoa Melintas di Kawasan Glodok Beredar, Dandim: Kami Hanya Patroli Bersama TNI-Polri

Sebelumnya PT PAL telah membuat KCR 60M generasi pertama dengan nama KRI Sampari (628) yang diserahterimakan pada tanggal 28 Mei 2014 di Dermaga Divisi Kapal Perang PT. PAL Indonesia Ujung Surabaya.

Kapal perang tersebut akan memperkuat Alutsista jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, dengan komandan kapal Letkol Laut (P) Hreesang Wisanggeni.

Nama kapal yaitu Tombak diambil dari nama senjata khas di Jawa yang biasa dipakai berburu dan berperang.

KRI Tombak memiliki berat 460 Ton, panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, kecepatan maksimal 28 knots.

Kapal ini mengusung Mesin Pendorong 2x2880 kW (MTU 16V400M73L).

Dilengkapi dengan persenjataan seperti Meriam Bofors 57 mm dan Rudal anti-kapal C-705 dengan jangkauan 140 km.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kehebatan 3 Kapal Perang TNI AL yang Latihan Bareng Kapal Perang Rusia dalam Passex Rusindo-20

(*)