Find Us On Social Media :

Gara-gara Donald Trump Ngambek, Pemerintahan Amerika Serikat Terancam Shutdown, Apa yang Bakal Terjadi?

Donald Trump

Gridhot.ID - Amerika Serikat kini terancam akibat pemerintahannya sendiri.

Pasalnya hal ini terjadi akibat aksi Donald Trump.

Pemerintahan Amerika Serikat (AS) terancam lumpuh setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam tidak menandatangani paket belanja senilai US$ 2,3 triliun yang sudah disetujui Kongres AS.

Bila Trump ogah meneken beleid itu, berarti sebagian pemerintah federal AS mungkin harus ditutup secepatnya alias shutdown mulai Senin pekan depan, meskipun tengah bergulat dengan pandemi virus corona.

Trump belum menyatakan apa yang akan dilakukannya jika pemerintah kehabisan uang. Tetapi berkaca dari pengalaman sebelumnya penutupan pemerintahan menyebabkan puluhan ribu pekerja non-esensial diberi cuti, termasuk mereka yang berurusan dengan keselamatan publik, dipaksa bekerja tanpa dibayar.

Inilah yang terjadi jika Gedung Putih dan Kongres AS tidak dapat menyetujui rencana belanja pemerintah pada Senin pekan depan yang dikutip dari Reuters:

Baca Juga: Belum Tuntas Kasus Kerumunan, FPI Kini Bermasalah dengan PTPN VIII, Pesantren Habib Rizieq Disomasi dan Lahan Harus Dikosongkan dalam 7 Hari, Begini Pembelaan Sang Pemimpin

1. Bantuan ekonomi untuk pandemi

Tunjangan pengangguran yang dibayarkan kepada sekitar 14 juta orang Amerika melalui program pandemi akan berakhir pada hari Sabtu pekan ini. Membiarkan program ini dihentikan akan mengakibatkan hilangnya pendapatan secara tiba-tiba bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan karena wabah corona yang mendorong penutupan ekonomi.

2. Distribusi vaksin Covid-19

Pemerintah federal telah membeli 400 juta dosis vaksin Covid-19, atau cukup untuk 200 juta orang, dari Moderna dan Pfizer, tetapi membutuhkan dana tambahan untuk membeli lebih banyak dosis vaksin.

Mereka juga menandatangani kontrak dengan perusahaan lain untuk vaksin corona yang belum disahkan. Perusahaan swasta, termasuk McKesson, UPS dan FedEx, mendistribusikan vaksin tetapi mengandalkan staf di Departemen Pertahanan dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan untuk mendapatkan dukungan.

Negara bagian telah menerima US$ 340 juta dari pemerintah AS untuk membantu mengimbangi biaya yang mereka tanggung dari peluncuran vaksin, tetapi mereka menghadapi kekurangan pendanaan sekitar US$ 8 miliar. Penutupan pemerintahan akan menghentikan rencana Kongres AS untuk mendistribusikan dana guna menutupi kekurangan pendanaan itu.

Baca Juga: Tolak Jabatan Wakil Menteri Karena Alasan Ini, Abdul Mu'ti Nyatanya Bukan Sosok Kaleng-kaleng, Tokoh Muhammadiyah Sekaligus Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah

3. Perawatan Kesehatan

Penutupan pemerintahan sebelumnya telah menyebabkan meluasnya cuti bagi pekerja di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), salah satu lembaga yang sekarang memimpin tanggapan terhadap pandemi virus corona.

Program CDC untuk melacak wabah flu pernah dihentikan selama shut down pemerintahan tahun 2013. Namun, pada tahun 2018, pemerintah terus menjalankan program tersebut selama selama penghentian pemerintahan dengan mengatakan "tanggapan terhadap wabah penyakit yang mendesak" akan terus dilanjutkan.

4. Militer

Departemen Pertahanan AS terus beroperasi saat shut down pemerintahaan terakhir yang berlangsung selama 35 hari hingga akhir 2018 dan awal 2019.

Namun, selama periode itu, Amerika Serikat tidak dapat mengirimkan gaji kepada anggota militer dan pegawai sipil. Personel militer tugas aktif dianggap sebagai pekerja penting. Sementara, beberapa pegawai sipil dan kontraktor diberhentikan.

Baca Juga: Akun Resmi Unggah Sosok Agnez Mo dan Tak Ada Potret Lesti Kejora dalam Daftar Wanita Tercantik, Netizen: Yang Sebelah Mah Cuma Prank!

5. Penegakan hukum

Biro Investigasi Federal (FBI) dan lembaga penegak hukum lainnya terus bekerja selama penutupan pemerintahan sebelumnya. Asosiasi Agen FBI mengatakan setelah penutupan pemerintahan yang terakhir, ketiadaan pendanaan membuat lebih sulit untuk mengejar kasus, sebagian karena mereka tidak dapat membayar informan.

Sementara, pengadilan federal sebagian besar tetap dibuka karena mereka memiliki cukup uang untuk menopang selama penutupan pemerintahan.

6. Taman dan monumen nasional

Taman dan monumen nasional sebagian besar tetap buka selama kasus penutupan terakhir pemerintahan AS, meskipun beberapa tempat, seperti Balai Kemerdekaan Philadelphia, ditutup.

Taman-taman lain tetap buka dengan staf terbatas, yang menimbulkan keluhan tentang sampah yang meluap, kamar mandi yang kotor, dan tempat perkemahan ilegal karena pengunjung menjaga diri mereka sendiri.

Baca Juga: Beda Umur 10 Tahun, Seorang Guru di Kalimantan dengan Pintu Lebar Terima Lamaran Mantan Muridnya Sendiri: Akhirnya Sadar, Saya Juga Suka Sama Dia

7. Pengawasan Keuangan

Regulator pasar keuangan dipaksa untuk mengurangi staf selama shut down pemerintahan AS yang terakhir. Komisi Sekuritas dan Bursa AS memiliki cukup staf untuk memantau pasar dan menanggapi situasi darurat.

8. Pengiriman surat

Pengiriman surat dilanjutkan seperti biasa pada penutupan pemerintahan AS sebelumnya karena layanan pos AS tidak menerima uang pajak untuk operasi sehari-hari.

9. Perjalanan

Pada penutupan pemerintahan tahun 2018-2019, ketidakhadiran pengawas lalu lintas udara membuat banyak penerbangan masuk dan keluar dari New York dibatalkan, yang kemudian memicu kompromi antara Trump dan Kongres AS.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Ini yang bakal terjadi pekan depan andai pemerintahan AS shutdown.

(*)