Gridhot.ID -Israel, Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain resmi menormalisasi hubungan mereka dengan menandatangani perjanjian Abraham Accords.
Abraham Accords ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid Al Zayani, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 15 September 2020, di Gedung Putih, Washington D.C.
Melansirtheconversation.com(23/12/2020), perjanjian itu melengkapi perjanjian normalisasi yang pernah terjadi pada puluhan tahun lalu.
Ketika Israel menandai normalisasi pertama hubungan dengan Mesir pada 1979 dan dengan Yordania pada 1994.
Mengapa namanyaAbraham Accords?
Sebenarnya nama resmi dariAbraham Accords adalahAbraham Accords: Declaration of Peace, Cooperation, dan Constructive Diplomatic and Friendly Relations.
Perjanjian tersebut dinamai menurut nama patriark umum Abraham, yang dianggap sebagai nabi oleh tiga agama Yahudi, Kristen, dan Islam.
DalamYahudi, dia adalah pendiri dari covenant of the pieces, hubungan khusus antara Ibrani dan Tuhan.
Sementara dalam agama Kristen, dia adalah nenek moyang spiritual dari semua orang, baik Yahudi atau non-Yahudi.
Dan dalam Islam, dia dipandang sebagai penghubung dalam rantai nabi yang dimulai dengan Nabi Adam dan berpuncak pada Nabi Muhammad.
Mengapa beberapa Arab setuju?
Bahrain, Israel dan UEA memastikan bahwa kesepakatan ini bukan hanya kesepakatan antar pemerintah. Tetapi juga baik untukwarganya.
Misal UEA yang bekerja sama denganInstitut Sains Weizmann Israel untuk berkolaborasi dalam pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Kesepakatan pendidikan yang ditandatangani oleh universitas dari UEA dan Israel merupakan langkah penting ke arah ini.
Ini menawarkan kesempatan untuk diplomasi sains dan dialog dari mana orang dapat menemukan kesamaan dan membentuk pemahaman moral bersama yang baru.
Ini juga menunjukkan bahwa kedua negara berkomitmen untuk perdamaian.
Tak sampai disitu, UEA jugamemperoleh jet siluman F-35 Israel yang canggih.
Dan jet siluman itu dapat memengaruhi keseimbangan kekuatan di kawasan Timor Tengah.
Jadi, normalisasi hubungan dengan Israel akan berdampak baik bagi pemerintah dan warga UEA.
Yang jelas, Abraham Accords bisa menjadi peluang untuk perubahan dramatis yang jarang muncul di Timur Tengah.
Sehingga mereka melihat ini adalah waktu yang tepat.
Terlihat dari suasana politik yang agresif, beberapa pemikiran baru muncul.
Perubahan terlihat jelas, tetapi sebagian besar upaya dilakukan dengan pendekatan dari atas ke bawah di tingkat pemerintah.
Pendidikan, bagaimanapun, di tingkat akar rumput dapat membantu hidup berdampingan yang damai meresap dan menciptakan hubungan.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul: "Diambil dari Nama 'Ayah' dari Agama Islam, Kristen, dan Yahudi, Inilah Abraham Accords, Perjanjian yang Bikin Beberapa Negara Muslim 'Tunduk' pada Israel."
(*)