Find Us On Social Media :

Jangan Santai, 2021 Diramalkan Bakal Terjadi Ledakan PHK di Seluruh Indonesia, Sektor Kesehatan Ikut Terancam

Ilustrasi demo buruh

Gridhot.ID - Tahun 2020 memang menjadi masa yang berat bagi seluruh masyarakat bahkan di dunia.

Kini tahun 2020 bakal segera berakhir sebentar lagi.

Namun masyarakat tak bisa santai-santai saja menghadapi tahun 2021.

Baca Juga: Ibunya Masih Dipenjara, Keanu Massaid Tulis Pesan Haru di Hari Ultah Angelina Sondakh: Mama Tidak Sendiri, Kami Tidak Akan Pernah Meninggalkanmu

Jumlah kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) diramal bakal meledak pada 2021.

Menurut Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), hal ini dilatarbelakangi kondisi ekonomi Indonesia tahun ini dan pandemi Covid-19.

"Karena resesi ekonomi masih menghantui outlook 2021, maka isu kedua yang besar adalah ledakan PHK. Memang fase ledakan PHK yang pertama yang dirumahkan maupun yang di-PHK mendekati 3-4 juta, diantaranya 387.000 di-PHK itu pariwisata dan UMKM turunannya," ujar Iqbal melalui konfrensi pers virtual, Senin (28/12/2020).

Baca Juga: Bukan Lesty Kejora Bahkan Agnez Monica, Maudy Ayunda Jadi Satu-satunya Wanita Indonesia yang Masuk Daftar 100 Wanita Tercantik 2020, Berapa Peringkatnya?

"Fase kedua di 2021, dimulai dari akhir 2020, kemudian masuk ke 2021, ledakan PHK itu akan lebih meningkat karena pariwisata belum bergerak dan PSBB juga makin ditingkatkan kan. Apalagi ada varian baru covid dari Inggris yang sudah masuk ke Singapura, Malaysia, tidak menutup kemungkinan masuk ke Indonesia itu pariwisata tetap terpukul," lanjut dia.

KSPI tidak meyakini pernyataan pemerintah yang memastikan bakal ada peluang terciptanya lapangan kerja baru yang dihasilkan dari komitmen para investor luar negeri tahun depan.

"Jangan-jangan investasi yang dijanjikan oleh investor luar negeri terutama, dari industri mobil listrik atau mungkin digital ekonomi, seperti dari Tesla, Amazon dari Amerika atau pun telah bertemu investasi dari Jepang, kami tidak terlalu optimis. Karena itu baru komitmen," ungkap Iqbal.

Baca Juga: Datangi Bareskrim Polri dengan Kelompok Barisan Ksatria Nusantara, Istri Ustaz Maaher Minta Maaf Ke Habib Luthfi: Saya Mohon Bebaskan Suami Saya

Di sisi lain, lanjut Iqbal, realisasi investasi belum bisa dibuktikan, malah ledakan PHK sudah terjadi di mana-mana.

Sebab, menurut dia, ledakan PHK sudah menyentuh industri manufaktur. Bahkan, ke depannya tidak menutup kemungkinan akan merambah ke sektor kesehatan. "Menurut catatan KSPI, sepanjang 2021 akan menimpa industri manufaktur, baik padat karya maupun padat modal. Industri tekstil, garmen, sepatu sudah ada PHK. Industri otomotif sebagian sudah ada PHK. Industri perbankan, ritel-ritel sudah ada PHK di mana-mana. Industri farmasi bahkan yang tidak terkait dengan Covid-19 pun sudah ada PHK," ujar Iqbal.

Baca Juga: Penuh Sesak Lalu Lalang di Terminal 3, Begini Penampakan Bandara Soekarno Hatta, Sesaat Usai Pemerintah Umumkan Larangan WNA Masuk Indonesia

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran periode Agustus 2020 mengalami peningkatan sebanyak 2,67 juta orang.

Dengan demikian, jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan pandemi virus corona (Covid-19) membuat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia mengalami kenaikan dari 5,23% menjadi 7,07%.

Baca Juga: Penuh Sesak Lalu Lalang di Terminal 3, Begini Penampakan Bandara Soekarno Hatta, Sesaat Usai Pemerintah Umumkan Larangan WNA Masuk Indonesia

Jika dilihat berdasarkan lokasi, jumlah pengangguran di kota mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan di desa. Di kota, tingkat pengangguran meningkat 2,69%,sementara di desa hanya 0,79%.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul KSPI ramal bakal terjadi ledakan PHK di mana-mana pada 2021.

(*)