Find Us On Social Media :

Bak Senjata Rahasia yang Ketahui Titik Lemah Negeri Paman Sam, Covid-19 Buat China Lebih Cepat Kalahkan Amerika, Tiongkok Diperkirakan Bakal Puncaki Posisi Perekonomian Dunia di Tahun 2028

Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Gridhot.ID - Virus corona menjadi salah satu masalah besar dunia di tahun 2020 ini.

Wabah ini telah mengikis dunia dari berbagai aspek sehingga membuat negara-negara besar pun kualahan.

Seluruh dunia pun menganggap virus corona sebagai musuh bersama.

Baca Juga: Telepon dan Sebut Bakal Ledakkan Masjid Sebelum Maghrib, Terungkap Identitas Pelaku Teror Bom di Makassar, Polisi Ungkap Motifnya

Namun, meski dianggap sebagai ancaman bagi seluruh dunia, ternyata ada sebuah negara yang justru diuntungkan dengan Pandemi Covid-19.

Menurut Daily Express pada Minggu (27/12/20), negara tersebut adalah China.

Menurut media asal Inggris tersebut, pandemi virus corona telah memicu persaingan negara adidaya, dan membuat keuntungan tersendiri bagi China.

Baca Juga: Bak ABG Kinyis-kinyis, Potret Seksi Nia Ramdhani Kenakan Baju Renang Ini Sukses Bikin Wanita Iri, Tak Terlihat Seperti Ibu Anak Tiga!

Bukannya alami masalah akibat Covid-19, China justru menjadi negara yang pertumbuhan selama pandemi.

Lembaga pemikir yang berbasis di Inggris mengatakan, China akan mengalami pertumbuhan ekonomi 2 persen pada 2020.

Hal ini sekaligus membuat China menjadikannya negara satu-satunya di dunia yang alami pertumbuhan ekonomi global.

Menurut Tabel liga ekonomi, CEBR yang dirilis pada Boxing Day setiap tahun.

Bermua dari kasus Covid-19 yang dilaporkan pertama kali di Wuhan pada Desember 2019.

Baca Juga: Dikirim Gisel ke Ponsel Lawan Mainnya, Nobu Ternyata Hapus Video Syur Dirinya dan Janda Gading Marten Seminggu Sesudahnya, Polisi: Ada yang Bilang Rusak

Setidaknya ada lebih dari 86.000 kasus di China dengan 4.634 kematian terjadi di China.

Hal itu berbanding kontras dengan negara saingannya, Amerika yang mengalami 18,8 juta kasus dengan 330.000 kematian.

Di seluruh dunia, ada 80,2 juta kasus dengan 1,76 juta kematian.

Baca Juga: Janji Carikan Sekolah dan Beasiswa untuk Anak-anak di Kolong Tol Pluit, Risma: Nanti Kalau Sudah Itu Buktikan pada Dunia

Laporan CEBR, yang diterbitkan pada Sabtu, mengatakan, untuk beberapa waktu, ekonomi global adalah perebutan lunak ekonomi antara AS dan China." 

Laporan itu menambahkan, "Diyakini bahwa pandemi Covid-19 berasal dari Wuhan di China dan tentunya di sinilah pandemi itu pertama kali menjadi perhatian publik."

"Otoritas Tiongkok bereaksi dengan penuh semangat dan akibatnya perekonomian Tiongkok mengalami kerusakan ekonomi lebih sedikit dibandingkan perekonomian besar lainnya."

"China diperkirakan akan memiliki pertumbuhan PDB positif sebesar dua persen pada tahun 2020, sedangkan negara-negara besar lainnya diperkirakan akan mengalami pertumbuhan negatif untuk tahun ini."

"Manajemen pandemi yang terampil dan serangan terhadap pertumbuhan jangka panjang di Barat berarti bahwa kinerja ekonomi relatif China telah meningkat."

Baca Juga: Sambut Tahun Baru 2021, Militer China Siapkan Kekuatan Baru, dari Jet Tempur Sampai Kapal Induk Siap Bentengi Tiongkok

"Kami sekarang berpikir bahwa ekonomi China dalam dolar akan mengambil alih ekonomi AS pada tahun 2028, lima tahun penuh lebih awal dari yang kami perkirakan tahun lalu."

AS, diprediksi akan mengalami "rebound pasca-pandemi yang kuat di tahun 2021", akan tumbuh sekitar 1,9 persen setiap tahun dari 2022 hingga 2024.

Tetapi para peneliti mengatakan itu akan melambat menjadi 1,6 persen di tahun-tahun berikutnya.

Baca Juga: Begini Cara Kerja AirDrop, Aplikasi yang Dipakai Gisel untuk Kirim Video Syur ke Hp MYD

Pertumbuhan ekonomi rata-rata China setiap tahun dari 2021 hingga 2025 diperkirakan pada 5,7 persen, tetapi akan melambat menjadi 4,5 persen per tahun dari 2026-30, kata laporan itu.

Tingkat pertumbuhan tahunan dalam lima tahun hingga 2035 diharapkan sebesar 3,9 persen.

Pangsa China dalam ekonomi dunia telah meningkat dari 3,6 persen pada tahun 2000 menjadi 17,8 persen pada tahun 2020, laporan tahunan CEBR mengungkapkan.

India diperkirakan akan menjadi ekonomi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2030.

Penelitian tersebut mengatakan India akan melampaui Jerman dalam hal PDB pada tahun 2027 - dan Jepang tiga tahun kemudian.

Baca Juga: Siap Jaga Sekutu, Amerika Serikat Rapatkan Kapal Perangnya ke Selat Taiwan

Itu juga memprediksi Turki akan jatuh dalam Tabel Liga Ekonomi Dunia dari ekonomi terbesar ke-17 menjadi ke-22 pada tahun 2021.

Kasus mutasi virus korona baru telah diidentifikasi di Inggris, Kanada, Jepang, Spanyol, Swiss, Swedia dan Prancis.(*)

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online dengan judul "Bagaikan Senjata Rahasia Ternyata Pandemi Covid-19 membuat China Lebih Cepat Kalahkan Amerika, Tahun 2028 Diperkirakan China Sudah Ungguli AS dalam Hal Ini"