Gridhot.ID - Kasus oknum polisi maupun tentara gadungan masih marak di Indonesia.
Bahkan oknum-oknum ini selalu seenaknya sendiri jika terpepet masalah.
Seolah olah dirinya memiliki kuasa bak anggota polisi ataupun TNI.
Belakangan ini kasus serupa kembali terjadi di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Aksi arogan ditunjukkan seorang pria pemilik restoran yang mengaku sabagai purnawirawan polisi ancam keluarkan laras panjang saat usir Satpol PP.
Rekaman video detik-detik ketegangan antara pemilik restoran dengan petugas Satpol PP viral di media sosial, seperti diunggah akun instagram @jabodetabek.trends.
Dalam video tersebut, tampak sejumlah petugas Satpol PP tengah melakukan penertiban di salah satu restoran yang diketahui berada di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Penertiban dilakukan dalam rangka pembatasan jam operasional tempat usaha hiburan, restoran dan mal pukul 19.00 WIB sesuai surat edaran Wali Kota Bekasi.
Pembatasan jam operasional ini berlaku selama masa libur natal 24 - 25 Desember 2020 dan libur tahun baru 31 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.
Kebijakan pembatasan dikeluarkan untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan orang selama masa libur panjang agar mencegah penularan Covid-19.
Namun seorang pria memakai kopih putih, kemeja warna cokelat kehitaman justru tidak terima ketika petugas Satpol PP datang menghampiri restorannya.
Dia langsung berbicara dengan nada tinggi, meminta agar petugas Satpol PP segera meninggal restorannya.
"Silahkan keluar, saya paham kamu tugas saya juga tugas, jangan seenak-enaknya begitu," kata pria tersebut dalam rekaman video.
Seorang petugas Satpol PP berusaha menenangkan pria pemilik restoran tersebut, sambil seorang petugas lain berucap "bapak tenang dulu, bapak kalau merasa salah jangan begini," kata seorang petugas Satpol PP.
Bukannya makin tenang, pria pemilik restoran itu justru makin marah. Dia berdalih sudah tutup meski petugas mendapati masih ada pelanggan yang dilayani.
"Inikan saya udah tutup ini tinggal nunggu ini aja (sambil menunjuk ke arah pelanggan yang masih terlihat dilayani makanan) udah tutup," terangnya.
Petugas kemudian meminta agar pemilik restoran tenang dan berbicara baik-baik, namun pria tersebut justru mengaku tidak bisa dengan baik-baik dan menuduh petugas Satpol PP sudah mengacak-acak tempat usahanya.
"Ada yang ngacak-ngacak enggak, saya datang ucapkan selamat malam," sahut petugas Satpol PP.
Lalu sang pemilik restoran makin geram, dia meminta agar petugas Satpol PP segera pergi dari tempatnya.
"Sebelum saya usir sebaiknya kamu pergi pak, jangan sampai nanti kamu dapat Seprin ke Kalimantan ya, Kapolda itu adiknya istri saya," tuturnya.
Sambil mengarah ke petugas yang merekam, pria tersebut lalu mengaku kalau dirinya merupakan perwira di Polda Metro.
"Saya perwira di Polda Metro, kamu bertugas saya juga bertugas," ucapnya sambil menghadap kamera.
Lalu tidak lama dari itu, beberapa orang dari restoran menutup pintu roling sambil mengaku tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait pembatasan jam operasional.
Petugas Satpol PP saat itu tidak bergeming, mereka tetap ingin berbicara baik-baik kepala pemilik restoran agar tidak terjadi kesalahan persepsi.
"Saya akan pergi ketika sudah melaksanakan tugas, bapak jangan marah-marah ke kita, bapak kalau orang purnawirawan harus paham dengan kita," ucap seorang petugas Satpol PP.
Situasi kemudian makin memanas, seorang petugas Satpol PP yang sudah dimarah-marahi oleh pemilik restoran merasa tidak dihargai.
Ucapan itu kemudian dibalas pemilik restoran yang tidak terima, "Saya yang sabar, saya menghargai kamu, silahkan pergi," ucapnya.
Petugas Satpol PP selanjutnya berusaha menunjukkan surat tugas penertiban tempat usaha yang masih buka di atas pukul 19.00 WIB.
Pria yang mengaku sebagai purnawirawan itu justru malah makin panas, dia bahkan meminta Satpol PP untuk menyebutkan nama-nama petugas yang ada dalam surat tugas tersebut.
Apalagi ketika petugas Satpol PP menegaskan bahwa, kegiatan penertiban harus selesai sampai restoran benar-benar tutup baru meninggalkan lokasi.
"Saya mohon tinggalkan tempat ini, ini sudah clear (selesai), silahkan pergi dari pada saya keluarin senjata pada mati semua," ucap pria pemilik restoran.
Ancaman itu rupanya tidak membuat petugas Satpol PP takut, seorang diantaranya bahkan menantang dengan berucap "silahkan pak, silahkan saya tunggu," ucap seorang petugas.
Diwaktu yang sama, sang pemilik restoran mengatakan dia masih memiliki senjata laras panjang.
"Saya masih punya senjata (laras) panjang, bener nih (sambil mengancam untuk mengeluarkan)," ucap pria pemilik restoran.
Kepala Satpol PP Kota Bekasi Abi Hurairah saat dikonfirmasi Jumat (1/12/2020), membenarkan insiden yang terjadi pada video viral tersebut.
"Benar itu kejadian di Medan Satria, saat pembatasan jam operasional pukul 19.00 WIB tanggal 24 Desember 2020," kata Abi.
Abi juga membenarkan, pria yang tidak terima saat petugas melakukan penindakan mengaku sebagai purnawirawan polisi.
"Jadi intinya yang bersangkutan ditegur sama Satpol terkait jam operasional, karena sudah melebihi terlalu jauh, tapi yang bersangkutannya tidak menerima," terangnya.
Adapun setelah perbedatan yang terjadi, pemilik restoran akhirnya mau menutup tempat usahanya karena sudah melebihi peraturan pembatasan jam operasional.
Alasan pemilik usaha kata Abi, mengaku tidak pernah mendapatkan sosialisasi terkait adanya peraturan pembatasan jam operasional.
"Kalau pedagang mah begitu, ngomongnya pasti nggak tahu, kan ini mah serentak semuanya. Satpol PP kan bekerja semuanya, perintahnya dari Kasatpol dan Camat. Kita sudah sebarkan semuanya ga ada alasan nggak tahu," tegasnya.
Pihaknya lanjut dia, tidak melakukan penyegelan terhadap restoran yang diketahui terletak di Kecatamatan Medan Satria, Kota Bekasi tersebut.
"Enggak (disegel), kita kasih peringatan aja. Sudah beres dan clear," kata Abi Kamis (31/12/2020).
Dia menjelaskan, pihaknya sudah meminta pemilik restoran agar membuat surat pernyataan yang menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya.
Abi memastikan, jika surat penyataan itu dilanggar dan pemilik restoran melakukan kesalahan yang sama, pihaknya tidak segan melakukan tindakan tegas.
"Tadinya mau di segel, tapi karena dari yang bersangkutan ada itikad baik dan mau membuat surat pernyataan, kemudian beliau itu mengakui kesalahannya jadi sudah clear," ucap Abi.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Mengaku Purnawirawan Polisi, Pria Pemilik Restoran Ancam Keluarkan Laras Panjang Saat Usir Satpol PP"