Find Us On Social Media :

Terbukti Sukses Hadapi Masalah Perbedaan Saat Jadi Kapolda Sumatra Utara, Komjen Agus Andrianto Dinilai Layak Pimpin Polri Gantikan Idham Azis

Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Agus Andrianto

Gridhot.ID - Nama-nama calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Idham Azis saat ini semakin mengerucut.

Salah satu calon yang dianggap paling kuat adalah Komjen Agus Andrianto yang kini menjabat sebagai Kabarhakam Polri.

Ketua Umum Masyarakat Peduli Lingkungan M. Yusuf Hanafi Sinaga menilai dari sejumlah nama yang masuk bursa calon Kapolri, rekam jejak Komjen Agus layak disoroti.

Baca Juga: Kapolri Idham Azis Keluarkan Maklumat Larang Sebar Konten FPI, Dewan Pers: Wartawan Tetap Berhak Memberitakan

Yusuf mengatakan pengalaman Agus dalam penanganan di bidang reserse, narkoba, terorisme, radikalisme, hingga menumpas perbedaan pandangan politik yang di bungkus agama untuk memecah belah kerukunan umat beragama harus dilihat sebagai poin lebih.

Apalagi lulusan Akpol tahun 1989 itu telah terbukti mampu menghadapi perbedaan pandangan politik di masyarakat saat menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara.

"Saya melihat banyak kesuksesan saat Komjen Agus andrianto memimpin Kepolisian Daerah Sumatera Utara."

"Diantaranya saat menghadapi dua arah gerakan rakyat pada pemilu 2019 lalu, dimana segelintir orang memanfaatkan perbedaan pandangan politik untuk memecah belah kerukunan umat di Indonesia, khususnya di Sumut, dengan membungkus isu agama untuk membenturkan rakyat dengan rakyat dan dengan aparat," ujar Yusuf, dalam keterangannya, Jumat (1/1/2021).

Ia juga menyoroti sejumlah permasalahan yang ditangani jenderal bintang tiga tersebut.

Antara lain seperti penanganan kasus bom di Sibolga; perang terhadap bandar narkoba dan memberantas narkoba; hingga kriminalitas lainnya yang berhasil ditangani oleh Polda Sumut seperti begal dan premanisme.

Baca Juga: Komjen Boy Rafli Amar Dikabarkan Dipilih Jokowi Jadi Calon Kapolri Pengganti Idham Azis, Komisi III DPR Respon Begini

"Kesuksesan di Sumatera Utara ini juga menjadi tolak ukur beliau layak memimpin Polri saat ini. Ditambah beberapa prestasi beliau sebelum dan saat ini menjadi Kabaharkam Mabes Polri," kata Yusuf.

Belum lagi dalam hal penegakan hukum, Yusuf menilai Agus yang lahir di Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 itu sangat tegas dan tidak pandang bulu dalam menindak pelanggar hukum dan orang yang mencoba merusak kerukunan umat beragama di Sumut.

"Tentunya sosok pemimpin seperti ini yang layak dan dibutuhkan memimpin Kepolisian Republik Indonesia ke depan," jelasnya.

Lebih lanjut, dia menekankan sosok yang mudah akrab dan masuk ke dalam semua elemen masyarakat seperti Agus sangat dibutuhkan sebagai calon Kapolri.

"Semasa kepemimpinan beliau di Polda Sumut, beliau dikenal hampir semua elemen masyarakat, baik kalangan ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, mahasiswa, nelayan, buruh, petani bahkan sampai tukang sapu jalan dan tukang gali kubur saja ia perhatikan".

"Dengan kondisi seperti ini masyarakat Sumatera Utara sudah merasakan fungsi dan peran kepolisian di Sumatera Utara dan tentunya dengan segala pengalaman dan kemampuan beliau akan mampu terwujud secara menyeluruh di negara ini jika nantinya beliau menjadi pimpinan tertinggi Polri," tandasnya.

Baca Juga: Rekam Jejaknya Mirip Idham Azis dan Tito Karnavian, Teka-teki Komjen Senior Calon Kapolri Mulai Terkuak, Ini Sosoknya

Komisi III Perkirakan Surat Presiden Terkait Calon Kapolri Diterima DPR Pertengahan Januari 2021

Komisi III DPR mengungkapkan hingga saat ini belum menerima Surat Presiden (Surpres) terkait nama calon Kapolri dilakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh memperkirakan, surat presiden tersebut diterima DPR pada pertengahan Januari 2021.

Mengingat Kapolri saat ini Jenderal Idham Azis akan pensiun pada Januari 2021.

"Kita perkirakan surat Bapak Presiden itu mungkin pertengahan Januari, karena kita masih reses ini, nanti tanggal 10 berakhir reses tanggal 11 masuk," kata Pangeran kepada wartawan di DPP PAN, Jakarta, Rabu (30/12/2020).

Wakil Ketua Umum PAN itu memastikan, setelah surpres diterima, Komisi III DPR segera melakukan fit and proper test.

Baca Juga: 2 Komjen Disebut IPW Masuk Bursa Calon Kapolri, Ini Daftar Perwira Tinggi yang Berpeluang Gantikan Idham Azis, Siapa yang Dipilih Jokowi?

"Mungkin pertengahan Januari kira-kira surat presiden sudah masuk dan kita bisa melakukan uji kelayakan terhadap calon calon dari Bapak Presiden," ujarnya.

Diketahui saat ini bursa calon Kapolri diisi para calon dari jenderal bintang tiga berpangkat Komjen, diantaranya Gatot Eddy Pramono, Agus Andrianto, Listyo Sigit Prabowo hingga Boy Rafli Amar.

Selain itu, jenderal berbintang dua juga berpotensi diusulkan presiden, yaitu Irjen M Fadil (Kapolda Metro Jaya), Irjen Lufthi (Kapolda Jateng), dan Irjen Dofiri (Kapolda Jabar).

Komisi III DPR Siap Gelar Fit and Proper Test Calon Kapolri

Hingga saat ini Presiden Jokowi belum mengirimkan surat terkait calon kapolri pengganti Idham Azis.

Namun demikian, siapapun nama yang diusulkan, Komisi III DPR siap menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri.

"Semuanya itu nantinya terserah presiden. Jadi ada beberapa jenderal bintang tiga yang potensial, bintang dua yang nanti bakal naik jadi bintang tiga juga potensial," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khairul Saleh kepada wartawan, Rabu (30/12/2020).

Baca Juga: Riuh Bursa Calon Kapolri, Peluang Jenderal Bintang Dua Dinilai Makin Tertutup Usai Irjen Petrus Golose Jadi Kepala BNN, IPW: Ini Tindakan Maladministrasi

"Tapi kalau ada dua sampai tiga nama yang diajukan, kita akan proses, kita akan uji mereka siapa yang layak yang akan menjadi kapolri berikutnya," imbuhnya.

Menurut Pangeran, ada beberapa nama polisi jenderal bintang tiga yang berpotensi diusulkan sebagai calon kapolri.

Begitu juga jenderal bintang dua yang berpeluang menjadi orang nomor satu di institusi Polri.

Namun demikian, penentuan nama calon Kapolri merupakan hak prerogatif Presiden, karena sesuai undang-undang usulan dari Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) atau Kompolnas hanya sebagai usulan ataupun masukan saja.

Baca Juga: Sosok Irjen Abdul Rakhman Baso, Kapolda Sulteng yang Diperintahkan Kapolri Idham Azis Berkantor di Poso untuk Kejar Ali Kalora Cs

"Memang banyak yang potensial, ada bintang tiga beberapa orang tapi saya tidak sebutkan. Dan bintang dua juga nanti yamg bakal naik bintang tiga karena ada satu jabatan sestama Lemhanas yang akan pensiun di akhir-akhir ini," ucapnya.

"Nah kita lihat nanti siapa, kalau ada bintang dua yang naik mungkin juga nanti potensial tapi yang jelas baik dari usulan kompolnas, wanjakti atau wanjaknas itu hanya pertimbangan administrasi dan pertimbangan teknis. Semuanya terserah bapak presiden," pungkas Pangeran.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul: "Komjen Agus Andrianto Disebut Calon Kuat Kapolri, Sukses Hadapi Masalah Perbedaan Saat Jadi Kapolda."

(*)