Gridhot.ID - Pasca jadi tersangka kasus video syur,Michael Yukinobu Defretes atau MYD menjalani pemeriksaan.
Lawan main Gisel di video syur itudiperiksa selama 12 jam di Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Senin (4/1/2021) lalu.
Sesaat setelah keluar ruang pemeriksaan, MYD untuk pertama kalinya memberikan pernyataan kepada publik.
Dengan wajah lelah, MYD menyebutkan apa yang terjadi padanya adalah sebuah hukuman.
"Ini hukuman dari Tuhan pada saya," kata MYD dikutip dari Grid.ID.
Saat itu, matapria yang akrab disapa Nobu tersebut tampakberkaca-kaca ketika berbicara.
Bahkan suara MYD terdengar bergetar saat menjawab pertanyaan awak media.
Ia mengaku menyesal setalah video syur 19 detik tersebut membuatnya terlebit kasus hukum.
"Atas apa yang terjadi saya benar-benar menyesal," ungkap MYD.
"Saya benar-benar menyesal atas apa yang sudah saya lakukan," lanjutnya.
Ia juga memohon maaf pada semua pihak yang merasa dirugikan terutama kepada keluarganya.
"Dan saya minta maaf kepada seluruh warga negara Indonesia serta keluarga saya," ujar MYD.
Namun siapa sangka, di balik ucapan maaf MYD ada berbagai arti dan makna yang tak terduga.
Gestur MYD saat minta maaf dan mengutarakan soal 'hukuman Tuhan' ternyata bukanlah penyesalan.
Halitu berdasarkan analisis pakar mikro ekspresi Kirdi Putra yang dilansir dari YouTube Warta Hot, Selasa (5/1/2021).
Kirdi menilai ada perbedaan ucapan yang disampaikan MYD dengan niat dirinya yang sebenarnya.
Jika MYD tampil sembari meminta maaf dan mengatupkan tangan, ternyata itu bukan penyesalan.
Alih-alih menyesal, disebutkan Kirdi diduga kuat MYD justru sebenarnya merasakan sebaliknya.
Yang terekam justru analisa terkait perasaan sedih dan takut yang bercampur aduk.
Penyesalan disebut bukan merupakan perasaan yang paling kuat yang ditunjukkan oleh MYD.
Kirdi menilai emosi yang dirasakanMYD saat mengungkapkan penyesalannya.
"Begitu MYD keluar, dan kemudian dia menghadapi pers, menampilkan bahasa tubuh yang menurut saya generik ya kalau misalnya orang minta maaf di Indonesia," tutur Kirdi.
"Tangan di sedekapkan di depan kemudian meminta maaf."
Wajah MYD yang ditutupi masker juga menjadi penghalang melihat mimik wajah secara objektif.
"Kalau dari ekspresi wajah kita tertahan sama masker, jadi kita enggak bisa lihat secara obyektif, terlalu subyektif untuk kita paksakan," kata Kirdi.
Meski tak mampu melihat bentuk wajah dan ekspresiMYD keseluruhan, tapi hal lain bisa dianalisis dari suaranya saat berbicara.
"Tetapi kalau misalnya kita dengar dari kata-kata MYD sendiri, bahwa ada getaran. Bukan kata-katanya ya, tapi ada getaran di situ."
Kirdi menyimpulkan tanda-tanda getaran suara yang dapat menyampaikan isi perasaan MYD saat itu.
Ternyata, menurut penalaran Kirdi,MYD tak merasakan penyesalan, melainkan rasa sedih atau pun takut.
"Ini ada dua kemungkinan, memang ada sebuah perasaan sedih atau perasaan takut," ungkap Kirdi.
"Kalau enggak berprasangka, berdasarkan analisa saja, kemungkinan besar sebetulnya yang dia rasakan itu bukan merasa menyesal atau merasa salah apa segala macam."
"Antara takut, atau khawatir, atau sedih sih, antara takut sama sedih, itu yang terlihat dari kata-katanya," bebernya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul: "Ucapan Maaf MYD 'Hukuman Tuhan' Ternyata Bukan Penyesalan, Pakar Ungkap Fakta Lain: Dengar Getaran."
(*)