Find Us On Social Media :

Media Vietnam Ikut Bicara, Bongkar Penyebab Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Menewaskan 62 Jiwa, Dua Hal Ini Diyakini Jadi Biang Keroknya

Pesawat Sriwijaya Air PK-CLC yang hilang kontak di Kepulauan Seribu.

"Saat bencana, cuaca sangat rumit. Hujan deras dan badai petir yang kuat saat pesawat meninggalkan Jakarta," katanya.

"Mesin itu tiba-tiba menurun dari ketinggian saat mencapai 3.230 meter. Saat itu, pesawat mungkin telah rusak karena cuaca," kata Melnichenko.

Data pelacakan Flightradar24 menunjukkan bahwa Boeing 737-500 umur 26 tahun, jatuh dari ketinggian lebih dari 3.000 meter hanya dalam empat menit setelah lepas landas.

Hendrik, seorang nelayan yang berada di dekat lokasi jatuhnya pesawat mengatakan dia sedang memancing di tengah hujan lebat.

Baca Juga: Serupa Tapi Tak Sama, Sriwijaya Air Baru 4 Menit Mengudara Sudah Terjun Drastis, Pesawat yang Alami Mesin Mati Ini Justru Bisa Mendarat Darurat dengan Selamat di Anak Sungai Bengawan Solo

Lalu, dia mendengar ledakan sekitar 50 meter dan gelombang besar muncul.

"Saya sangat takut dan harus berusaha agar perahu tidak terbalik. Setelah laut tenang, saya melihat banyak puing," kata Hendrik.

Alvin Lie, analis penerbangan Australia, percaya bahwa usia pesawat menjadi alasan utama mengapa Boeing 737-500 jatuh.

"Jika pesawat dirawat dengan baik, umurnya tidak menjadi masalah keamanan. Namun Sriwijaya Air baru-baru ini mengalami tekanan finansial yang besar ketika Covid-19 berdampak negatif pada industri penerbangan Indonesia," kata Lie.

Baca Juga: Cuma Selang Sehari Sebelum Tragedi Jatuhnya SJ 182, Pesawat Sriwijaya Air Lain Ternyata Alami Masalah Usai Beberapa Menit Mengudara, Disebut Berputar Empat Kali Sebelum Putar Haluan Kembali ke Bandara