Find Us On Social Media :

Kursi Kapolri Bakal Berganti Kepemilikan, Pakar Intelijen Sebut Ada 3 Kelompok Penolak Komjen Listyo Sigit: Mereka Menghalalkan Darah Polisi, Polri Harus Waspada

Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dikabarkan gantikan Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri

Gridhot.ID - Uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test untuk calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo akan digelar, Rabu (20/1/2021).

Jelang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR RI, Listyo bersilaturahmi sekaligus meminta doa restu kepada sejumlah mantan Kapolri. 

Listyo menemui beberapa pensiunan Kapolri, di antaranya Jenderal (Purn) Sutarman, Jenderal (Purn) Timur Pradopo, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Jenderal (Purn) Roesman Hadi, dan Jenderal (Purn) Roesdihardjo.

Baca Juga: Sebut Ada Faksi di Tubuh Polri yang Saling Menyandera dan Sarat Kepentingan, Novel Baswedan: Semoga Komjen Listyo Berani dan Antikorupsi

Menurut Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, silaturahmi ini merupakan tradisi dan bentuk penghormatan kepada pendahulu yang telah berjasa membentuk organisasi Kepolisian sebelum mengemban tugas menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara.

"Sebagai anak dan bapak, Pak Sigit meminta dukungan dan wejangan sekaligus silaturahmi kepada mantan Kapolri," kata Argo dalam keteranganya, Minggu (17/1/2021).

Dalam pertemuan itu, lanjut Argo, Listyo mendapatkan pesan untuk tetap menjaga soliditas internal, baik dengan senior maupun junior.

Listyo juga diingatkan bahwa mengemban tugas sebagai Kapolri merupakan amanah dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan secara baik.

Argo membeberkan, para mantan Kapolri juga meminta Listyo untuk menjaga sinergitas dengan TNI yang sudah terjalin baik saat ini.

"Pesan para senior agar Polri harus dipercaya oleh masyarakat dengan begitu dalam setiap melakukan tugasnya Polri mendapat dukungan," tutur Argo.

Baca Juga: Ditunjuk Jokowi Jadi Calon Tunggal Pengganti Idham Azis, Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Listyo Sigit Prabowo Jika Resmi Duduki Kursi Kapolri

Meski berbagai dukungan sudah disampaikan oleh partai politik, ormas maupun tokoh masyarakat, namun masih ada juga yang menolak Listyo Sigit.

Direktur The Indonesia Intelligence Institute Ridlwan Habib menilai penolakan terhadap Komjen Listyo Sigit dilakukan oleh 3 kelompok. "Ciri kelompok penolak itu ada tiga, terlihat dari karakter tokoh maupun aksi mereka," katanya dikutip dari Antara. Kelompok pertama, menurut Ridlwan, yakni mereka yang cemas dengan rekam jejak bersih Listyo.

"Ada yang khawatir kalau Pak Sigit jadi Kapolri karena selama ini track record-nya lurus dan tanpa kompromi," ucapnya. Kelompok pertama ini cemas jika Kapolri baru akan melakukan penegakan hukum secara tegas dan tidak pandang bulu. "Kelompok pertama ini diduga menggerakkan demonstran bayaran untuk memengaruhi opini masyarakat," kata Ridlwan.

Baca Juga: Selangkah Lagi Bisa Duduki Kursi Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo Pernah Selamatkan Uang Negara, Totalnya Lebih dari Rp 310 Miliar Kelompok kedua yang menolak Listyo adalah kelompok intoleran yang memainkan narasi SARA. "Padahal, walaupun agama Pak Sigit Kristen, beliau sangat dekat dengan tokoh-tokoh Islam maupun agama lainnya," kata Ridlwan. Kelompok intoleran yang bermain SARA ini, menurut Ridlwan, berupaya memengaruhi opini di media sosial. Mereka diyakini akan memakai akun anonim di media sosial, seperti Twitter dan Facebook.

"Akan tetapi, tetap bisa dilacak oleh CCIC Mabes Polri," katanya lagi. Kelompok ketiga yang anti terhadap pencalonan Listyo adalah kelompok terorisme yang selama ini berfatwa bahwa polisi halal dibunuh. "Kelompok ketiga ini terdiri atas JI, JAD, dan faksi-faksi pro-ISIS, seperti MIT. Mereka menghalalkan darah polisi karena dianggap thaghut," katanya.

Baca Juga: Komjen Listyo Sigit Bakal Jadi Mimpi Buruk Ali Kalora Cs Jika Berhasil Duduki Kursi Kapolri, Pengamat Intelijen: Ada yang Khawatir, Polri Harus Waspada! Menurut Ridlwan, kelompok ketiga yang paling berbahaya. Mereka tersebar di seluruh Indonesia dan menyasar markas kepolisian maupun petugas di lapangan. "Polri harus waspada," kata Ridlwan.

Meski ada 3 kelompok penolak itu, Ridlwan menilai pencalonan Listyo bakal berjalan mulus dan lancar.

"Semua fraksi partai politik di DPR akan menyetujui beliau sebagai Kapolri baru, "ujar alumni Fisipol UGM Yogyakarta itu.

(*)