Find Us On Social Media :

Pantas Jadi Calon Tunggal Kapolri Pilihan Jokowi, Komjen Listyo Sigit Nyatanya Hanya Butuh Waktu 3 Bulan untuk Satukan Seluruh Pendekar di Banten, 3000 Lebih Jawara Jadi Saksinya

Kapolri Idham Azis saat melantik Listyo Sigit Prabowo jadi Kabareskrim

Ide yang awalnya dianggap Yadi mustahil itupun akhirnya bisa terwujud kala Listyo Sigit Prabowo menginisiasi pemecahan rekor museum rekor Indonesia atau MURI tahun 2017 silam.

Tepatnya pada 17 November 2017 silam, sebuah rekor terpecah kala sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten.

Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten.

Baca Juga: Terjungkal Saat Tunaikan Salat di Masjid, Armand Maulana Bikin Panik Jamaah Lainnya, Ini yang Terjadi Pada Suami Dewi Gita

Melihat kesuksesan Listyo Sigit Prabowo itu membuat Yadi merasa bangga pada pencapaian sang calon Kapolri.

Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa.

Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,” terangnya.

Setali tiga uang, apa yang diceritakan oleh Yadi itu juga dibenarkan oleh TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang.

Sekedar diketahui, TTKKDH Cimande merupakan satu dari tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.

Menurut Arif, sosok Listyo Sigit Prabowo memang bukan sosok sembarangan.

Baca Juga: 19 Tahun Bercerai dari Annisa Trihapsari, Adjie Pangestu Ucapkan Rasa Terima Kasih pada Sultan Djorghi yang Telah Urus Anaknya: Thank You Udah Menjaga Anak Gua Di Sini

Bagaimana tidak, Listyo Sigit Prabowo yang kala itu menjabat sebagai Kapolda Banten memang awalnya dipandang sebelah mata saat membeberkan ide mustahil mengenai Tapak Karuhun Banten.

"Hanya butuh waktu tiga bulan menyatukan semua perguruan di Banten dan itu tidak mudah.

Tapi Alhamdulilah akhirnya bisa terlaksana dan berhasil dapat rekor MURI," ungkapnya.

Namun dalam waktu hanya 3 bulan, gagasan mustahil itu akhirnya dapat diwujudkan oleh Listyo Sigit Prabowo.

"Luar biasa sekali beliau. Banyak perguruan kecil yang bangkit kembali usai perhelatan akbar Tapak Karuhun Banten," tandasnya.

"Beliau itu pendiam tapi pendengar. Setiap masukan dari siapapun diperhatikan dan catat. Dan hebatnya lagi kalau masukan itu bagus atau baik pasti dijalankan," katanya.

Artikel ini telah tayang di Sosok.ID dengan judul Kini Jadi Calon tunggal Kapolri, Sepak Terjang Listyo Sigit Ternyata Tak Sembarangan, Pendekar Se-Banten Pun Sampai Akui Kehebatannya: Beliau Pendiam Tapi Pendengar.

(*)