Find Us On Social Media :

Diseret Buaya di Depan Mata Anaknya, Ibu di Bangka Ini Tewas Mengenaskan Saat Akan Mandi di Lubang Bekas Tambang, Begini Kondisi Mayat Saat Ditemukan

Foto Kolase: Seorang ibu tewas diserang buaya di Jabus, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung, dan disaksikan langsung anak kandungnya sendiri, Sabtu (16/1/2021).

GridHot.ID - Miris, tragedi seorang wanita yang diserang buaya membuat heboh warga Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung.

Wanita ini diserang buaya hingga tewas tepat di depan anak kandungnya pada Sabtu (16/2/2021).

Wanita bernama Yati ini hingga diseret buaya dan dibawa berkeliling kolong bekas galian tambang timah.

Sayangnya saat jenazah Yati ditemukan, tubuhnya sudah tak utuh lagi.

 Baca Juga: Nyawanya di Ujung Tanduk, Bocah Asal Bontang Ini 10 Menit Berduel dengan Buaya yang Menerkamnya, Begini Detik-detik Andi Amin Selamatkan Diri dari Sang Predator Buas

Diketahui, sosok Yati yang tewas disantap buaya tersebut merupakan seorang warga asal Selapan, Sumatera Selatan.

Insiden detik-detik Yati diseret buaya ganas disaksikan langsung anaknya ke dalam kolong bekas galian tambang timah.

Sebagai informasi, di Bangka Belitung, istilah kolong disebut semacam ceruk bekas galian, biasanya bekas galian tambang timah.

Yati ditemukan tewas mengapung di kolong Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (17/1/2021) sekira pukul 9.00 WIB.

 Baca Juga: Tangan Nyaris Putus Gara-gara Mandi di Pantai, Viral Video Pria Digigit Buaya Saat Berenang, Berulangkali Ucap Istighfar

Artinya, Yati ditemukan tewas di kolong desa lain yang berbeda kecamatan.

Ia ditemukan tewas setelah sempat menghilang selama lebih dari 24 jam.

Berikut sejumlah fakta yang dirangkum bangkapos.com mengenai serangan buaya ganas di Bangka Belitung kali ini:

1. Yati sempat menghilang lebih dari 24 jam

Serangan buaya ganas terhadap Yati terjadi di Kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, Sabtu (16/1/2021) sekira pukul 8.00 WIB kemarin.

 Baca Juga: Masih Nekat 'Disayang' Meski Sudah Bahayakan Nyawa Sang Putra, Keluarga Ini 40 Tahun Hidup Bersama Buaya, Sering Diajak Jalan-jalan Bak Anjing Peliharaan

Warga asal Selapan itu diterkam lalu diseret buaya saat sedang mandi di kolong.

Yati akhirnya ditemukan kondisi tewas dan mengapung di Kolong Desa Telak, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat, Minggu (17/1/2021) sekira pukul 9.00 WIB.

Ia ditemukan tewas setelah sempat menghilang selama lebih dari 24 jam.

Yati juga ditemukan tewas di kolong desa lain, berbeda kecamatan.

Dia diduga telah diseret buaya ganas tersebut.

"Korban ditemukan warga yang mau pergi ke sawit sekitar jam sembilan pagi tadi dalam kondisi sudah meninggal dunia"

 Baca Juga: Nyalinya Kelewat Berani, Wanita di Palu Ini Santai Dekat-dekat dengan Buaya Berkalung Ban yang Tak Mampu Ditaklukkan Panji Petualang, Netizen: Menangis Panji Kalau Melihat Video Ini

"Hilangnya Sabtu sekitar jam delapan pagi kemarin," ujar Kepala Desa Telak Faharudin kepada bangkapos.com, Minggu (17/1/2021).

2. Sang anak saksikan Yati diseret buaya

Faharudin menuturkan, saat kejadian, anaknya sempat melihat buaya buas tersebut menyeret ibunya ke dalam kolong.

"Hilangnya waktu mandi di Kolong Desa Ranggi, cuma mungkin diseret dan ketemunya di Kolong Telak"

"Waktu turun mandi sendiri, cuma anaknya melihat saat diterkam buaya," bebernya.

 Baca Juga: Kulitnya Tak Bisa Ditembus Peluru AK-47, Buaya Paling Mengerikan di Dunia Ini Hidup di Afrika, Berusia 60 Tahun Lebih Sudah Mangsa 300 Manusia Selama Hidup

3. Kondisi Jasad Yati Mengenaskan

Saat ditemukan sehari kemudian, tubuh Yati sudah tidak utuh.

Sebagian bagian tubuh Yati sudah tak lengkap

Tangan dan kaki korban sudah tak ada.

"Waktu ditemukan kondisi jenazah sudah tidak utuh. Tinggal badan dan kepala saja. Tangan dan kakinya sudah tidak ada," ujar Faharundin Minggu (17/1/2021) sore.

 Baca Juga: Menilik Ketegangan Peristiwa Kemanusiaan G30S, Penyebab Sulitnya Evakuasi Jenazah Korban hingga Detik-detik Penggalian Mayat Pembuangan Lubang Buaya: Pakai Peralatan Khusus Pasukan Katak

4. Jenazah Yati dibawa ke Selapan

Yati merupakan warga asal Selapan yang diketahui baru beberapa hari tinggal di wilayah Parittiga.

Seusai dievakuasi, pihak keluarga membawa jasad Yati ke kampung halaman, Selapan, Sumatera Selatan, untuk dimakamkan.

"Setelah di evakuasi ke darat tadi, jasadnya langsung di jemput pihak keluarga untuk di bawa ke tempat asal Selapan," pungkasnya.

5. Buaya penerkam Yati diduga juga telah serang seorang ustaz

Buaya penerkam Yati ini diduga telah menyerang dua korban lain sebelumnya.

Baca Juga: Bongkar Lubang Buaya untuk Evakuasi 7 Jenazah Perwira Tinggi TNI AD, Personel KKO AL Ungkap Pengalaman Mengerikannya, Bau Busuk Tembus Masker Anti Huru-hara, Jasad Ahmad Yani Jadi yang Paling Mengenaskan

Dugaan ini disampaikan Faharudin kepada bangkapos.com.

Ia menyebut, serangan buaya di kolong Desa Telak, tempat jasad Yati ditemukan dengan kondisi mengenaskan, bukan kali ini saja terjadi.

Sebelumnya, sekira 2017-2018 silam, buaya ganas juga pernah menyerang korban bernama Muldi yang saat itu juga sedang mandi di kolong Desa Telak.

Selain itu, pada November 2020 lalu, buaya ganas juga pernah menyerang warga bernama Rozi

Rozi adalah seorang ustaz.

 Baca Juga: Rok Terlepas dengan Tangan dan Mulut Dilakban, Perempuan Muda Tewas Mengenaskan di Kandang Buaya, Pihak Kepolisian Curigai Hal Ini

Ustaz Rozi tengah menjalani perawatan dan pemulihan di RS Provinsi Ir. Soekano Babel.

"Antara tahun 2017-2018 lalu juga terjadi penyerangan oleh buaya yang menimpa korban Muldi cuma korban selamat"

"terus di bulan november 2020 kemarin tu Ustaz Rozi, sedang mandi disambar buaya juga . Sekarang lagi pemulihan di rumah sakit provinsi," ujar Faharudin

Buaya penyerang warga Selapan bernama Yati dan Ustaz Rozi diduga adalah buaya yag sama.

" Cuma kasus yang ini kan kejadian di tempat lain (Ranggi Asam Jebus-red), cuma dibawa dan diseretnya ke kami (Kolong Telak Parittiga)"

"Dalam artian kami curiga nanti buaya yang nerkam korban Muldi dan ustad Rozi itulah yang memangsa korban Yati ini, dia maen dan nyari mangsanya ke kolong Desa Ranggi Asam sana," ujarnya.

 Baca Juga: Pamit Kerja ke Suami Tapi Hilang Kabar, Sesosok Wanita Ditemukan Tewas dengan Mulut dan Tangannya Terlakban di Kandang Buaya, Polisi Sebut Hal Ini Terjadi Saat Mayat Dilempar

6. Kolong Desa Telak adalah habitat buaya

Kolong Desa Telak, Kecamatan Parittiga, lokasi ditemukannya jasad Yati diketahui menjadi habitat sekawanan buaya.

"Kolong kolong itu memang bekas tambang cuma nyatu dan langsung tembus ke sungai, cuma sebelahnya sudah jadi kebun sawit warga," ujar Faharudin

Warga sekitarm kata dia, juga sudah pernah menangkap sejumlah buaya di Kolong Telak ini.

Termasuk buaya yang sempat menyerang Murdi, warga lainnya.

"Untuk upaya pencegahan, kemarin sudah ada di tangkap, termasuk yang menyerang korban Muldi, sudah kita tangkap juga"

 Baca Juga: Sempat Pamit Suami untuk Pergi Kerja, Perempuan Ini Ditemukan Tewas Dalam Keadaan Mayatnya Setengah Tanpa Busana di Kandang Buaya, Berikut Hasil Autopsi Polisi

"Sebelumnya kawan kawan dari selapan sudah berapa ekor juga yang ditangkap. Artinya buaya itu banyak," ujar Faharudin

7. Jasad Yati dibawa keliling kolong

Pada kasus terbaru ini, buaya ganas ini dikabarkan sempat membawa jasad Yati keliling kolong selama dua jam.

Demikian disampaikan Faharudin.

Kata dia, awalnya warga mengira buaya itu menyeret burung.

Namun setelah ditelaah lebih dekat, rupanya yang diseret tersebut tubuh Yati.

 Baca Juga: Misteri Pembunuhan di Teluk Bayur Terkuak, Takut Dengar Ucapan Korban Hingga Nekat Buang Jasadnya ke Kandang Predator, Terungkap Penyebab Mayat Wanita Pegawai Kafe Tak Dimakan Buaya

" Kolongnya cukup besar, pertama kali buaya itu kayak memberi isyarat kalau yang dibawa dia itu tubuh manusia korban tadi"

"Awalnya dikira burung, ternyata manusia. Habis itu diseret keliling kolong sekitar dua jamanlah," ujar Faharudin pada Minggu (17/1/2021) sore tadi.

Menurut Faharudin, mulanya sang reptil enggan melepas jasad Yati.

Namun, beberapa kapal boat warga desa Ranggi, yang mencari keberadaan Yati, membuat sang reptil terkejut lalu membiarkan tubuh Yati mengapung begitu saja.

" Terakhir ada boat kawan kawan dari desa Ranggi, setelah itu baru jasadnya bisa diambil. Kalau tidak ada boat itu mungkin tidak akan dilepas oleh buaya itu," tukasnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Fakta-fakta Yati Tewas Diserang Buaya di Depan Anaknya, Diseret Hingga Jasadnya Ditemukan Tidak Utuh

(*)