Find Us On Social Media :

Nggak Ada Bedanya dengan Donald Trump, Joe Biden Nyatanya Masih Bikin Tiongkok Emosi Tak Karuan, 3 Kapal Destroyer Kiriman AS Bikin Laut China Selatan di Ambang Peperangan

Ilustrasi Kapal Induk Amerika Serikat (AS) di Laut China Selatan.

Gridhot.ID - Sejak beberapa tahun ke belakang Laut China Selatan memang jadi lahan konflik yang luar biasa.

China seakan terus mendominasi lahan tersebut meskipun seharusnya lahan itu menjadi perairan internasional yang bisa dipakai siapa saja.

Laut China Selatan kian hari kian bergejolak, seoerti pada beberapa hari ini saat militer Tiongkok dan militer Amerika Serikat (AS) sama-sama kirimkan pasukan.

Dikutip Gridhot dari Sosok.Id, baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri China mengancam AS gegara militer Joe Biden kirimkan kapal induk beserta kapal penghancur ke Laut China Selatan.

Bahkan Beijing secara terang-terangan mengatakan AS telah melupakan perdamaian demi kepentingan pribadi.

Baca Juga: Negara Mau Lindungi dari Corona, Tapi Warga Ogah Ikut Aturannya, Pecah Kerusuhan di Belanda, WNI Tercatat Ikut Terinfeksi Covid-19 di Sana

Ketagangan kedua belah pihak ternyata tak mereda meski AS telah berganti kementerian.

Kementerian Luar Negeri China mengecam Amerika Serikat ( AS) setelah kapal induk AS dikerahkan ke Laut China Selatan.

China menyebut AS terlalu sering mengirim kapal dan pesawatnya ke Laut China Selatan.

Dan itu, menurut Beijing, tidak bagus untuk perdamaian.

"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

Baca Juga: Calon Mantunya Positif Corona, Ibunda Amanda Manopo Titip Pesan ke Pacar Anaknya: Billy Sebaiknya Tidur yang Cukup!

“Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” imbuh Zhao.

Laut China Selatan merupakan perairan yang strategis dan telah lama menjadi fokus pertikaian antara Beijing dan Washington.

China seringkali mengungkapkan kemarahannya oleh aktivitas militer AS di perairan tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters.

Kapal induk USS Theodore Roosevelt dan didampingi oleh tiga kapal perang AS, memasuki Laut China Selatan pada Sabtu (23/1/2021).

Pengerahan kapal induk tersebut dilakukan pada hari yang sama ketika Taiwan melaporkan adanya pelanggaran oleh China.

Baca Juga: Mbak You Terancam Dipolisikan Karena Ramal Jokowi Lengser di 2021, Sudjiwo Tejo: Aneh, Nggak Percaya Tetapi Diproses

Pengerahan kapal induk AS tersebut diumumkan hanya beberapa hari setelah Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS.

Sebelumnya, sebanyak delapan pesawat pengebom dan empat jet tempur China memasuki zona identifikasi pertahanan udara Taiwan di sekitar Kepulauan Pratas.

China belum berkomentar tentang apa yang dilakukan angkatan udaranya ke Kepulauan Pratas.

Zhao mengatakan, pertanyaan mengenai aktivitas Angkatan Udara China dapat ditanyakan ke Kementerian Pertahanan China.

Dia kembali menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari China dan menyebut AS harus mematuhi prinsip "satu China".

Baca Juga: 4 Tahun DM darinya Tak Berbalas, Siapa Sangka Fans Ini Justru Berakhir di Pelaminan dengan Idolanya, Evan Marvino: Awal Gue Buka Ni Orang Kok Nggak Capek!

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi pangkalan radar di utara Taiwan pada Senin dan memuji kemampuannya untuk melacak pasukan China.

"Dari tahun lalu hingga sekarang, stasiun radar kami telah mendeteksi hampir 2.000 pesawat komunis (China) dan lebih dari 400 kapal komunis (China)," kata Tsai.

"Itu memungkinkan kami untuk dengan cepat memantau dan mengusir mereka, dan sepenuhnya menjaga laut dan wilayah udara," imbuh Tsai.

China telah berulang kali mengeluhkan tentang kapal Angkatan Laut AS yang mendekati kepulauan yang diduduki Beijing di Laut China Selatan.

Seperti dikutip Gridhot dari Kontan, Amerika Serikat kembali menggangu upaya dominasi China untuk Taiwan.

Baca Juga: Sudah Jelas Utang Indonesia Tembus Rp 6000 Triliun, Kemenkeu Pasang Badan dan Sebut Rasio Utang Tanah Air Paling Rendah, Kok Bisa?

Sebuah kelompok kapal induk Amerika Serikat (AS) yang dipimpin USS Theodore Roosevelt telah memasuki Laut China Selatan untuk mempromosikan "kebebasan laut".

Hal itu dikatakan militer AS pada hari Minggu, di saat ketegangan antara China dan Taiwan telah menimbulkan kekhawatiran di Washington.

Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompok penyerang memasuki Laut China Selatan, pada hari yang sama Taiwan melaporkan serangan besar pesawat pengebom dan jet tempur China ke zona identifikasi pertahanan udaranya di sekitar Kepulauan Pratas.

Sementara itu, negara-negara di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Taiwan memiliki klaim wilayahnya sendiri di Laut China Selatan.

Pergerakan Tiongkok di laut China Selatan memang semakin gencar bahkan sampai dirasakan oleh Indonesia.

Baca Juga: Sudah Jelas Utang Indonesia Tembus Rp 6000 Triliun, Kemenkeu Pasang Badan dan Sebut Rasio Utang Tanah Air Paling Rendah, Kok Bisa?

Seperti yang diketahui, dalam beberapa waktu ini China kedapatan nekat kirimkan kapal survei memasuki wilayah Indonesia.

Bahkan kapal survei berbendera Tiongkok tersebut sampai bisa menerobos tiga penjagaan di tiga kawasan laut yang berbeda sampai selat Sunda.

(*)