Di Korea Utara, sosok yang dapat bekerja di Kedutaan Korea Utara di Kuwait adalah sosok-sosok dengan posisi tinggi.
Hal ini karena Kuwait menjadi jembatan komunikasi antara negara itu dengan Timur Tengah, menjadi jalur tempat para pekerja Korea Utara bisa bekerja di Timur Tengah dan menghasilkan devisa untuk negara itu.
Ryu Hyun-woo memiliki istri bergelar master dari Universitas Kim Il Sung, universitas terbaik di Korea Utara.
Semetara itu ayah mertuanya pernah menjadi Direkktur Kantor Partai Buruh No. 39, bertanggung jawab mengelola dana rahasia pemimpin Korea Utara.
Pekerjaannya di kantor No. 39 itu tergolong kotor demi mewujudkan ambisi Kim Jong-Un.
Sebagian tugas dari ayah mertua Ryu Hyun-woo adalah mendapatkan devisa untuk perdagangan narkoba dan pemalsuan uang dolar AS yang merupakan tugas penting "kamar 39".
The Korea Herald menggambarkan Ryu Hyun-woo sebagai "diplomat berpangkat tertinggi yang telah menjadi pemberontak sejak 1997 (Duta Besar Mesir Jang Seung-gil meninggalkan Utara)."
Waktu masuk Ryu Hyun-woo hanya dua bulan lebih lambat dari mantan Kuasa Usaha Korea Utara Cao Sung-gil, yang tiba di Korea Selatan pada bulan Juli tahun yang sama dan juga merupakan duta besar.