Gridhot.ID - Sedang heboh di sosial media terkait petugas ambulan pemakaman jenazah covid-19 dihajar keluarga jenazah.
Kejadian ini terekam kamera warga dan videonya diunggah di sosial media.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, video keluarga jenazah marah-marah hingga memukul petugas karena jenazah tertukar beredar di media sosial.
Video itu diunggah oleh akun Instagram @buari.stp dan dibagikan ulang oleh akun @malagraya_info pada Kamis (28/1/2021).
Dalam video tersebut terlihat suasana pemkaman yang cukup ramai.
Terdapat mobil ambulans yang membawa jenazah.
Petugas pemakaman yang mengenakan APD lengkap juga telihat mengangkat peti jenazah dan membawa keluar dari area makam.
Lalu peti jenzah dimasukkan ke dalam ambulans.
Perekam video menjelaskan jika keributan itu terjadi lantaran jenazah yang dimakamkan salah.
Sehingga jenazah yang sudah dimakamkan diangkat kembali.
"Pemakaman covid salah jenazah, salah jenazah" ucap perekam video.
"Jenazah sudah dimakamkam, diangkat kembali karena salah jenzah. Pemakaman terjadi di TPU Kasim Kota Malang. Jenzahnya keliru dari rumah sakit. Jenazah sudah dimakamkan diangkat kembali" terang perekam video.
"Keluarga tampak marah-marah. Dari pihak keluarga tampak marah. Pemakaman covid-19 salah jenazah"
"Petugas keamanan tampak diam. Keluarga jenzah marah-marah"
Keluarga jenazah pun terdengar berteriak kepada petugas ksehatan.
Bahkan ada petugas yang pinsan karena dipukul oleh anggota keluarga jenazah.
Unggahan inipun mendapat banyak komentar dari para netizen.
@rakhmaeviana "Loooohhh yaa...iniloh sing d takutkan kalo klrg tdk menyaksikan proses pembungkusan jenazahnya..krn alasan covid..kudune ono slh satu anggota klrg yg menyaksikan..lwt monitor atau opolah"
@echizenryoma09 "Sedikit demi sedikit kebenaran terungkap...tolong jangan jadikan pandemi permainan...banyak rakyat menderita sudah...panjang umur kebenaran"
@diyah.ismail "Itu meninggalnya di RS mana ya kok bisa keliru sih?"
@ngolshop "Kok tau kalau salah jenazah.. Kan di peti"
@djaniabimanyu "Tolong rumah sakit nya disebutkan juga biar seluruh warga malang tahu..."
Dilansir dari Kompas.com, insiden tertukarnya jenazah ini terjadi di TPU Kasin, Malang, Jawa Timur.
Koordinator Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Kota Malang Dhana Setiawan menjelaskan jika awalnya ada 6 jenazah covid-19 dari RSSA Malang yang harus dimakamkan.
Petugas medahulukan jenazah nomor 5 karena tempat pemakamannya sama dengan jenazah nomor 3 yaitu di Sukun.
Namun karena nomor 5 didulukan, keluarga jenazah nomor 4 tidak terima dan berditegang.
"Jenazah atas nama W ini memiliki antrean nomor 4 setelah pemakaman di Kedungkandang, Karangbesuki, Sukun. Namun, diundur menjadi antrean nomor 5 karena tim pemakaman akan menyelesaikan terlebih dahulu pemakaman jenazah di wilayah Sukun," ujar Dhana.
"Lantaran tidak sabar menunggu, pihak keluarga W sempat adu mulut dengan anggota pemakaman yakni Tri Erwanto dan Alfa," kata dia.
Petugas kemudian berniat membawa jenazah nomor 4 untuk dimakamkan di TPU Kasin.
Namun ternyata petugas salah membawa peti yang ternyata malah nomor 6.
Sampai di lokasi, keluarga menyadari jika itu bukan peti jenazah kerabatnya.
"Sesampainya di pemakaman, salah satu anggota keluarga tuan W menyadari bahwa peti yang dibawa bukan jenazah keluarganya, melainkan jenazah atas nama tuan S," tutur dia.
Keluarga jenazah pun emosi bahkan memukul petugas pemakaman yang bernama Alfa hingga pinsan.
Alfa kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Sedangkan petugas lain segera mengambil jenazah yang tertukar.
Petugas kini telah menangkap dua orang pelaku pemukulan yaitu MNH (21) dan BHO (24).
"Kita sudah tabayyun dan kita juga sudah mengecek peristiwa yang sebenarnya. Jadi memang ada peristiwa awal yang menyebabkan terjadinya kejadian 170 (Pasal 170 KUHP)," kata Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata di Mapolresta Malang Kota, Jumat (29/1/2021).
Sebelumnya dilaporkan kasus corona di Indonesia sudah menyentuh angka 1 juta pasien.
Bahkan sempat dilaporkan fasilitas kesehatan di Indonesia bisa kolaps jika angka tersebut tak segera turun.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, beberapa makam bahkan dilaporkan penuh.
Di Jakarta sendiri, TPU Pondok Rangon dan Tegal Alur dilaporkan sudah penuh.
Masyarakat memang perlu lebih mawas diri karena wabah corona belum berakhir.
(*)