Find Us On Social Media :

Dihajar Wabah Corona Hingga Babak Belur, China Malah Gendutkan Jumlah Orang Tajir di Negaranya, Ladang Duit Para Taipan Tiongkok Lebih Unggul di Masa Pandemi

Puluhan ribu warga China saat piknik di tengah pandemi

Gridhot.ID - China memang jadi negara pertama yang dihajar habis wabah virus Covid-19.

Kasus pertama yang keluar di Wuhan membuat China harus merasakan 'kehancuran' saat awal pandemi.

Setelah setahun lamanya, China kini berhasil bangkit.

Bahkan dikutip Gridhot dari Kompas.com, bahkan Wuhan yang menjadi tempat pertama kasus corona justru sudah memamerkan pesta kolam renang yang telah dilaksanakan setelah kemenangan mereka dari wabah.

Meskipun pandemi memporak porandakan perekonomian global, jumlah orang tajir di China semakin gemuk.

Baca Juga: Nangis Telepon Rhoma Irama, Ridho Rhoma Terancam Gagal Nikahi Wanita Asal Turki Karena Kembali Terjerat Kasus Narkoba, Raja Dangdut: Papa Bantu Doa

Dikutip Gridhot dari Kontan dan Forbes pada Selasa (9/2), terdapat 14 orang tajir dari China dalam 50 daftar orang terkaya di dunia. Kendati demikian, orang kaya dari Amerika Serikat masih mendominasi dengan total 21 orang.

Pada November 2020, Forbes menghitung total kekayaan dari 400 Orang Terkaya di China melonjak menjadi US$ 2,11 triliun.

Kenaikan itu mencapai 64% lantaran pelonggaran aturan pasar modal dan pemulihan ekonomi China yang mengungguli perekonomian besar dunia.

Agar masuk ke daftar orang paling tajir di China, seseorang harus memiliki harta kekayaan US $ 1,55 miliar. Nilai itu naik dibandingkan tahun sebelumnya hanya US$ 1 miliar.

Penghasil kekayaan orang tajir China lebih cepat dan ungguli dibandingkan kekayaan orang tajir Amerika Serikat. Hal ini tecermin dari peningkatan 400 miliarder China mencapai US$ 820 miliar melampaui perolehan kekayaan 400 miliarder AS senilai US$ 240 miliar pada awal November 2020.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Kamp Pengungsian Gempa Mamuju Terserang Covid-19, Ratusan Relawan Dinyatakan Positif karena Susah Kontrol Protokol Kesehatan

Persaingan ini semakin sengit, terlihat dari ada 68 pendatang baru dalam daftar orang tajir China. Sedangkan pendatang miliarder AS hanya ada 18 orang.

Kala itu, satu pendiri Alibaba Jack Ma membukukan kenaikan kekayaan hingga 72% menjadi US$ 65,6 miliar. Kekayaan itu paling besar datang dari bisnis sektor keuangan Alibaba yakni Ant Group.

Mengantarkan perusahaan melantai ke pasar saham atau IPO merupakan alasan utama bagi miliarder China agar keluar menjadi orang paling tajir. Selain itu, berbisnis pada sektor kesehatan juga memberi berkah.

Kendati demikian, Jeff Bezos masih tercatat menjadi orang paling terkaya di dunia selama tiga tahun berturut-turut. Meskipun ia telah memberikan saham Amazon senilai US$ 36 miliar kepada mantan istrinya MacKenzie Bezos sebagai bagian dari penyelesaian perceraian mereka.

Kini pendiri Amazon ini memiliki kekayaan bersih senilai US$ 193,2 miliar. Kekayaannya ini disokong oleh kenaikan saham Amazon 2019 lalu. Raksasa e-commerce yang dia kelola telah menjadi sorotan di tengah pandemi.

Baca Juga: Ustaz Maheer Meninggal di Tahanan, Nikita Mirzani Turut Berduka Meski Sempat Berseteru dengan Soni Ernata: Semoga Dilapangkan Kuburnya

Ia telah mempekerjakan lebih dari 100.000 pekerja penuh dan paruh waktu untuk membantu memenuhi permintaan yang meningkat dari konsumen yang tinggal di rumah dan berbelanja online.

Di posisi kedua, ada Elon Musk dengan kekayaan bersih senilai US$ 186,5 miliar. Ia merupakan produser mobil listrik lewat perusahaan Tesla.

Ia juga aktif melakukan investasi pada bitcoin. Selain itu, Tesla juga merupakan produser roket SpaceX.

Adapun orang paling tajir dari China, Zhong Shanshan memiliki kekayaan bersih senilai US$ 91,3 miliar. Ia merupakan tercatat sebagai orang paling kaya keenam di dunia.

Kekayaan itu Ia peroleh dari sebuah perusahaan air kemasan Nongfu Spring. Perusahaan ini baru saja melantai di pasar saham di Hong Kong pada September 2020 lalu.

Baca Juga: Ditemukan dengan Kondisi Sekujur Tubuh Penuh Luka, Napi di Balikpapan Tewas Misterius dalam Sel, Komisi III DPR RI Desak Mabes Polri Usut Kejanggalan yang Terjadi

Sedangkan, peraih dolar terbesar adalah Qin Yinglin yang mencatatkan kenaikan kekayaan menjadi US$ 34,9 miliar. Pundi-pundi itu Ia peroleh dari bisnis peternakan babi terbesar di dunia.

Dia berada di peringkat 39 orang paling kaya di dunia. Kekayaan itu melonjak setelah saham Muyuan Foods yang terdaftar di Shenzhen meningkat hampir tiga kali lipat karena flu babi Afrika mengurangi pasokan babi dan menaikkan harga.

Laporan Credit Suisse pada 20219 menunjukkan jumlah orang kaya di Tiongkok telah melampaui jumlah orang kaya Amarika Serikat (AS) untuk pertama kalinya.

Survei kekayaan tahunan Credit Suisse menunjukkan bank menemukan bahwa ada 100 juta orang China di antara 10% orang terkaya di dunia. Sedangkan jumlah orang tajir AS hanya 99 juta orang, mengutip The Guardian pada Selasa (9/2).

"Terlepas dari ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China selama 12 bulan terakhir, kedua negara memiliki hasil yang kuat dalam penciptaan kekayaan. Masing-masing menyumbang US$ 3,8 triliun dan US$ 1,9 triliun," kata Nannette Hechler-Fayd'herbe, kepala ekonomi dan penelitian global Credit Suisse.

Baca Juga: Tampil Berhijab Sambut Imlek di Rumah Mertua, Cut Meyriska dan Roger Danuarta Bagikan Momen Hangat Kumpul Bareng Keluarga Besarnya, Netizen: Perbedaan Itu Indah

Agar masuk menjadi orang terkaya di dunia, seseorang harus memiliki tabungan pribadi minimal sebesar US$ 109.430.

Sementara China telah mengalahkan Amerika pada level ini, namun AS masih unggul dalam hal orang super kaya, terhitung 40% dari jutawan dunia.

Jumlah jutawan dolar di AS meningkat 675.000 tahun lalu menjadi 18,6 juta. Ini berarti sekitar satu dari 14 orang dewasa di Amerika adalah seorang jutawan. Di Cina, ada 4,4 juta jutawan, meningkat 158.000 pada 2018, menurut laporan itu. Terdapat 10% dari total global, ada sekitar 1,1 miliar orang dewasa di Cina.

(*)