Find Us On Social Media :

Rakyat Gaza Tak Jelas Hidup Matinya Hadapi Wabah Corona, Palestina Tiba-tiba Tuduh Israel Jadi Biang Kerok Karena Blokir Distribusi Vaksin Covid-19

Ilustrasi - Warga Palestina terluka dalam protes di perbatasan Gaza-Israel (2018)

Gridhot.ID - Gaza memang masih jadi jalur konflik antara Israel dan Palestina.

Hal ini membuat kedua wilayah tersebut sempat saling lempar tanggung jawab atas pelaksanaan vaksinasi covid-19 untuk rakyatnya.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, konvensi Jenewa menyatakan kalau mereka yang menempati suatu wilayah, dalam kasus ini Israel, harus bertanggung jawab atas kehidupan warga yang tinggal di sana.

Sementara jika merunut perjanjian Osli, kesepakan pada 1993 antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina, yang berujung dengan pembentukan pemerintahan mandiri Palestina secara terbatas.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Mulai Dekati Berondong Usai Batal Nikah dengan Adit Jayusman, Ivan Gunawan Kepanasan, Ruben Onsu: Dia Mah Jealous Yu

Pemerintah Palestina dianggap memiliki kewenangan dan tanggung jawab namun beberapa orang menunjuk Israel lah yang seharusnya memberikan vaksin tersebut.

Pemerintah Israel tidak menjalankan program vaksinasi di Tepi Barat dan Gaza, dan Otoritas Palestina belum meminta bantuan - beberapa percaya bahwa hal itu dihindari agar tidak terlihat lemah.

Kini yang terbaru dikutip Gridhot dari Kontan, otoritas Palestina pada hari Senin menuduh Israel menolak mengizinkan sekitar 2.000 dosis vaksin virus corona yang ditujukan untuk petugas kesehatan Gaza ke jalur pantai yang diblokade.

Kementerian kesehatan Palestina, yang berbasis di Tepi Barat yang diduduki, telah merencanakan untuk mengirim dosis Sputnik V Rusia ke Gaza, wilayah terpisah yang dijalankan oleh Hamas.

Baca Juga: Ketularan Aurel Hermansyah Positif Covid-19, Arsy Nangis Kencang Lihat Kondisi Ashanty Saat Isolasi: Bunda Jangan Sakit Ya Allah...

Tetapi pada Senin malam, kementerian mengatakan Israel telah memblokir transfer tersebut.

Israel memikul "tanggung jawab penuh atas tindakan sewenang-wenang ini", kata menteri Mai Al-Kaila dalam sebuah pernyataan.

COGAT, otoritas Israel yang menjalankan urusan sipil di wilayah Palestina yang diduduki, mengatakan Palestina telah meminta untuk dikirim 1.000 dosis vaksin ke Gaza tetapi "permintaan ini menunggu keputusan politik."

Sumber-sumber Israel mengatakan kepada AFP dalam beberapa hari terakhir bahwa pengiriman itu bukan tindakan administratif sederhana di bawah lingkup COGAT, melainkan keputusan politik yang mungkin terkait dengan pembicaraan antara Hamas dan Israel.

Baca Juga: Viral Moge Ducati Diavel Seharga Ratusan Juta Digunakan untuk Dagang Siomay, Sebut Cuma Jual 3 Piring dari Pagi Sampai Sore, Ternyata Ada Kisah Pilu di Baliknya

Kedua belah pihak telah berperang tiga kali sejak 2008, dan Israel telah menuntut pembebasan dua sandera Israel yang dilaporkan masih di Gaza serta sisa-sisa dua tentara yang tewas dalam perang terakhir, pada 2014.

Sebelumnya Senin, Palestina mengatakan telah menunda peluncuran kampanye vaksinasi di Tepi Barat karena penundaan pengiriman.

Dikatakan, pihaknya mengantisipasi pengiriman pada pertengahan bulan ini, memungkinkannya untuk mulai memvaksinasi masyarakat umum di Tepi Barat yang diduduki sambil berbagi dengan Hamas.

"Ada penundaan dalam kedatangan vaksin," kata Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh menjelang pertemuan kabinet mingguan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Ada Hukum Karma, Ajun Perwira Percaya Jennifer Jill Tak Akan Berani Selingkuh, Sang Pesinetron: Gak Bisa Kebayang Apa yang Akan Aku Lakuin

Dia mengatakan peluncuran vaksinasi untuk masyarakat umum akan diumumkan "di lain waktu", ketika persediaan yang cukup tiba.

Palestina mengharapkan sekitar dua juta dosis yang dipesan dari berbagai produsen, selain vaksin dari program Covax yang didukung PBB, yang disiapkan untuk membantu negara-negara miskin mendapatkan vaksin.

Mereka mulai memvaksinasi pekerja perawatan kesehatan garis depan awal bulan ini dengan pengadaan awal 10.000 dosis vaksin Sputnik V, serta beberapa ribu dosis produk Moderna melalui Israel.

(*)