Kalahkan Amerika dan China, UEA Catat Sejarah Jadi Negara Pertama yang Sukses Mendarat di Planet Mars, Sosok Perempuan Ini yang Pimpin Misi Luar Angkasa Uni Emirat Arab

Rabu, 17 Februari 2021 | 14:13
Shutterstock.com

Ilustrasi Planet Mars

Gridhot.ID - Uni Emirat Arab (UEA) mencatatkan sejarah sebagai negara Arab pertama yang berhasil memasuki orbit Mars.

MelansirKompas.com, UEA merilis foto pertama permukaan Mars yang diambil melalui misi penyelidikan "Hope"dari Badan Antariksa negara.

"Gambat Mars pertama yang diambil oleh penyelidikan Arab pertama dalam sejarah. (Foto) 25.000 km di atas permukaan Planet Merah," kata Sheikh Mohammed bin Zayed, Wakil Presiden sekaligus Perdana Menteri UEA di Twitter pada Minggu (14/2/2021).

Baca Juga: Sudah Diteken UEA dan Bahrain, Inilah Abraham Accords, Perjanjian yang Buat Beberapa Negara Muslim 'Tunduk' pada Israel

UEA membuat sejarah menjadi negara Arab pertama dan negara kelima di dunia yang mengirim penyelidikan ke Mars.

Pada Juli 2020, tim Amerika Serikat (AS), China dan UEA mengirim pesawat ruang angkasa ke Mars.

Namun, UEA berhasil menjadi negara yangpertama mencapai planet tersebut.

Hal ini juga menandai misi antarplanet pertama yang pernah diluncurkan oleh negara Arab.

Pesawat luar angkasa, yang tidak berawak, dikirim dalam upaya untuk mengeksplorasi dinamika iklim planet dalam skala waktu harian dan musiman.

Misi tersebut akan berlangsung selama 1 tahun penuh hitungan Mars, yang berarti 687 hari atau 2 tahun waktu bumi, menurut kantor berita UEA, WAM.

Baca Juga: Kampanyekan Anti Golput Pemilu AS, Para Astronot NASA Bakal 'Nyoblos' Meski Lagi Bertugas di Luar Angkasa, Berikut Cara Pemilihannya

"Kami berharap misi ini akan mengarah pada penemuan baru tentang Mars yang akan bermanfaat bagi umat manusia." kata Sheikh Mohammed melansir Business Insider, Minggu (14/2/2021).

Dalam sebuah video yang diunggahJumat (12/2/2021), seorang insinyur di Jet Propulsion Laboratory NASA menggambarkan periode masuk, turun dan mendarat di planet ini sebagai "tujuh menit teror."

Setelah memecah atmosfer Mars, Perseverance akan memakan waktu sekitar 7 menit untuk mencapai tanah, kata Swati Mohan, pimpinan Operasi Pengawasan, Navigasi & Kontrol Mars 2020.

"Jika ada satu hal yang kami ketahui, maka itu adalah pendaratan di Mars tidak pernah mudah," kata Marc Etkind, administrator asosiasi NASA untuk komunikasi dalam pernyataan yang diunggah di situs NASA.

UEA "Hope" adalah salah satu dari 3 pesawat luar angkasa yang akan mencapai planet merah bulan ini.

Dikutip dari dw.com, UEA memasuki orbitMarspada Selasa (9/2/2021), setelah menempuh perjalanan selama 7 bulan, sejauh 494 juta kilometer.

Baca Juga: Mimpinya Ketinggian, Korea Utara Sesumbar Bakal Segera Saingi Rusia dan Amerika Untuk Tahklukkan Luar Angkasa, Pembelot Yeonmi: Ini Adalah Kelaparan Sistematis...

Ketua Badan Antariksa UEA yang juga Menteri Negara Kemajuan Ilmu Pengetahuan Emirat, Sarah al-Amiri mengatakan, negara itu "menanti dengan nyaman, dengan cemas mengantisipasi masuknya kami ke dalam perlombaan eksplorasi ruang angkasa sebagai sebuah bangsa."

Misi UAE ke Mars yang menelan biaya sekitar 200 juta dollar AS atau sekitar 2,9 triliun rupiah, meluncurkan Hope Probe dari pusat luar angkasa Jepang Juli 2020 lalu.

Ilmuwan itu mengatakan UEA sekarang dapat mulai mengirim data tentang atmosfer dan iklim di Mars, mempelajari perubahannya dalam data harian dan musiman.

"Ini menjadi satelit cuaca pertama di Mars yang akan memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang dinamika atmosfer dan perubahan iklim di (planet) tetangga yang mirip dengan kita," kata al-Amiri kepada DW.

Perempuan membuka jalan dalam eksplorasi ruang angkasa

Perempuan merupakan mayoritas dari tim misi ini, demikian menurut Al-Amiri.

"Tim sains misi ini terdiri dari 80% perempuan. Mereka berada di sana berdasarkan prestasi dan berdasarkan apa yang mereka kontribusikan terhadap desain dan pengembangan misi," katanya kepada DW.

Baca Juga: Pagi Buta Pandangi Pulau Sulawesi dari Luar Angkasa, Badan Antariksa Amerika, NASA Dibuat Berdecak Kagum, Ternyata Ini Alasannya

dw.com
dw.com

Sarah al-Amiri memimpin misi Emirat ke Mars.

"Saya sendiri tidak pernah mengalami kesulitan sepanjang karier saya, baik itu dalam hal bekerja di pusat antariksa sejak hampir 12 tahun lalu, hingga menjadi menteri di kabinet," tambah pimpinan misi UEA ke panet Mars itu.

Misi di Mars adalah bagian dari upaya UEA yang lebih luas untuk meningkatkan kemampuan ilmiah dan teknologinya serta mengurangi ketergantungan ekonomi pada minyak.

"Program ini telah mempercepat laju pengembangan kemampuan untuk para ilmuwan dan juga insinyur," kata Al-Amiri, seraya menambahkan bahwa UEA berharap eksplorasi ruang angkasa pada akhirnya akan memungkinkannya untuk juga merancang dan mengembangkan sistem yang kompleks di industri lain.

Ambisi UAE Bangun Hunian di Mars

Wakil Presiden UEA memperingatkan bahwa upaya untuk mengunci wahana di orbit di sekitar Mars memiliki kemungkinan 50% gagal.

"Tetapi bahkan jika kami tidak dapat memasuki orbit, kami telah membuat sejarah. Ini adalah titik terjauh di alam semesta yang dapat dijangkau oleh orang-orang Arab sepanjang sejarah mereka. Tujuan kami adalah memberikan harapan kepada semua orang Arab bahwa kami mampu bersaing dengan seluruh dunia," katanya.

Baca Juga: Pertama Kali Setelah 40 Tahun, Kapsul Luar Angkasa China Berhasil Bawa Batu dari Bulan, Segini Beratnya

UEA tahun ini merayakan 50 tahun merdeka dari Inggris. Badan antariksa negara ini mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk merintis misi penghunian di Mars tahun 2117.

China dan NASA juga meluncurkan misi ke Mars, tepat setelah roket yang membawa misi UEA lepas landas pada bulan Juli dan juga akan mencapai planet itu pada bulan ini.

Yang pertama mencapai Mars adalah Hope, misi yang dijalankan oleh UEA pada Selasa (9/2/2021), kemudian wahana milik China, Tianwen-1 yang tiba2 hari kemudian, dan terakhir Perseverance, wahana milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA.

(*)

Tag

Editor : Candra Mega Sari

Sumber Kompas.com, dw.com