Find Us On Social Media :

Terduga Teroris yang Diringkus Densus 88 di Malang Ternyata Mahir Membuat Panah, Sang Istri: Saya Heran, Masak Jualan Seperti Ini Salah

Ilustrasi penyergapan oleh Densus 88 Antiteror

Gridhot.ID - Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap satu terduga teroris di Malang, Jawa Timur, Selasa (2/3/2021).

Melansir Kompas.com, terduga teroris berinisial B ditangkap di Jalan Melati Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Istri terduga teroris B, A mengatakan suaminya ditangkap tim Densus 88 tidak lama setelah keluar dari rumah.

Baca Juga: Sepak Terjang Komjen Pol Petrus Golose, Kepala BNN yang Baru Naik Pangkat, Kenyang Pengalaman di Densus 88 dan Reserse

Setelah menangkap B, petugas kemudian menggeledah rumahnya.

"Sudah diambil sebelumnya (ditangkap sebelum geledah). Suami saya sebenarnya pergi di dekat sini, tidak pakai helm, mungkin mau beli bahan buat rak," kata A saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/3/2021).

Sang istri mengaku belum mengetahui kesalahan suaminya hingga ditangkap Densus 88.

Selama ini, B hanya bekerja sebagai perajin perlengkapan alat memanah. Suami A memang juga hobi memanah.

"Suami saya kerjanya bikin kerajinan kulit untuk wadah anak panah. Kalau yang lainnya saya tidak tahu suami saya salahnya apa. Saya yakin suami saya tidak salah," katanya.

Dikutip dari Kompas TV, perlengkapan memanah itu diambil oleh tim Densus 88 saat mengeledah rumahnya.

Baca Juga: Siapkan Bungker Senjata Kelas Berat 12 Teroris Didikan Al Qaeda yang Diciduk di Jawa Timur Sudah Rencanakan Aksi Bom Bunuh Diri, Polisi Selidiki Lokasi Tujuannya

"Perlengkapan untuk memanah, kan suami saya juga jualan kayak busur termasuknya yang dipakai untuk anak-anak latihan biasa sehari-hari. Ya kerajinan dari kulit-kulit itu termasuk benang-benang juga diambil," kata A.

"Cuma kenapa yang diambil mata pencaharian suami saya gitu lho. Perlengkapan untuk memanah. Kan suami saya juga jualan kayak busur, yang dipakai untuk latihan memanah. Bahan untuk tasnya anak panah, yang diambil (oleh Densus 88) yang kayak gitu," jelasnya.

"Makanya saya heran, masak jualan seperti ini salah," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror menangkap 8 terduga teroris di tiga daerah di Jawa Timur yaitu di Surabaya, Malang, dan Bojonegoro.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan ada 2 orang yang ditangkap di Malang lalu 2 di surabaya dan 4 orang di Bojonegoro.

"Jadi benar, rekan-rekan Densus 88 Mabes Polri pada hari ini telah mengamankan tersangka terduga teroris di tiga wilayah," katanya melalui pesan singkat.

"Para terduga teroris tersebut saat ini masih dalam pemeriksaan tim Densus. Polda Jatim sifatnya mem-backup kegiatan rekan-rekan Densus 88 Mabes Polri," kata Gatot menambahkan.

Baca Juga: Pernah Latihan Bongkar Pasang M16 di Klaten Sampai Berangkat ke Suriah, 4 Terduga Teroris JI Langsung Diciduk Densus 88, Polisi Bongkar Peran Pelaku Sejak Kerusuhan Ambon Tahun 2005

Pada 26 Februari 2021, tim Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan 12 terduga teroris dari sejumlah daerah di Jawa Timur.

Ke-12 teroris ditangkap di empat daerah berbeda pada 26 Februari 2021.

Delapan orang ditangkap di Sidoarjo, dua orang di Surabaya, satu orang di Mojokerto, dan satu orang di Malang.

Sebanyak 12 terduga teroris itu adalah UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, 12 terduga teroris yang ditangkap di Jawa Timur telah merancang pembangunan bungker untuk melaksanakan aktivitas merakit bom dan senjata api.

Mereka disebutkan juga telah menyiapkan tempat pelarian setelah melakukan aksi terorisme.

"Mereka juga sudah merancang bungker yang akan digunakan untuk kegiatan pembuatan senjata maupun bom rakitan," kata Rusdi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/3/2021).

Ia mengatakan, mereka merupakan kelompok Jamaah Islamiyah yang berafiliasi dengan Al Qaeda.

"Aktivitas-aktivitas kelompok ini, ini adalah kelompok Jamaah Islamiyah. Tentu berafiliasi dengan Al Qaeda dan kelompok ini dikenal dengan kelompok Fahim," kata dia.

(*)