Haji Komar merasa kurang pantas kalau harus menggunakan Al-Quran untuk membuktikan kejujuran putrinya.
Ia menyerahkan pengungkapan kebenaran pada Allah SWT. Menurutnya, jika ada kebohongan maka itu akan segera terungkap.
"Ya kalau harus saya taruh di Al-Quran (sumpahnya), kan nggak enak rasanya, kalau bohong Allah Maha Tahu. Sebab nanti bukannya bapak lagi, tapi kabar nanti yang menjawab," bebernya.
(*)