Find Us On Social Media :

3 Bulan Putus, Pria Subang Gantung Diri Sesaat Setelah Video Call Mantan Pacar, Pemilik Kamar Indekos: Pas Saya Tiba Dia Sudah Tak Bernyawa

Ilustrasi gantung diri

GridHot.ID - Bunuh diri masih menjadi masalah serius.

Melansir Alodokter.com, berbagai riset menunjukkan bahwa sekitar 1,5 juta orang di seluruh dunia meninggal karena bunuh diri pada tahun 2020.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus kematian akibat bunuh diri diperkirakan mencapai 9.000 kasus setiap tahun.

Seseorang yang memutuskan untuk bunuh diri bisa melakukannya dengan berbagai, mulai dari menggantung diri, mengonsumsi obat hingga overdosis, menenggak cairan beracun, hingga loncat dari gedung atau tempat yang tinggi.

Mengutip pemberitaan TribunJabar.id, seorang pria berinisial I (27) ditemukan tewas karena bunuh diri.

Baca Juga: Siapkan Bungker Senjata Kelas Berat 12 Teroris Didikan Al Qaeda yang Diciduk di Jawa Timur Sudah Rencanakan Aksi Bom Bunuh Diri, Polisi Selidiki Lokasi Tujuannya

Pria tersebut nekat gantung diri sembari video call mantan pacaranya di salah satu kamar indekos di wilayah Blok Sukaasih RT 64 RW 18, Karanganyar, Subang, Minggu (7/3/2021).

Kapolsek Subang Kota Kompol Yayah Rokayah menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari pemilik kamar indekos tersebut tak lama setelah kejadian.

"Memang kami mendapatkan informasi bahwa telah ditemukan seorang pria gantung diri di kamar kontrakan," ujar Kompol Yayah kepada Tribun di lokasi kejadian, Minggu (7/3/2021).

"Informasi dari saksi dan pemilik kamar indekos ini bahwa si korban sempat menelepon melalui video call bahwa akan melakukan bunuh diri di kamar kosan milik mantan pacarnya," sambungnya.

"Menurut informasi, korban dengan pacarnya memiliki hubungan asmara, dan pada saat kejadian mereka tengah dalam keadaan tidak rukun," tambahnya.

Baca Juga: Kasus Video Asusila Bareng Ariel Noah Pernah Buatnya Ingin Bunuh Diri, Luna Maya Nyatanya Akan Terus Terjerat Sang Mantan Kekasih, Denny Darko: Kalau Nancep Udah Gak Bisa Dicabut Lagi

Pihaknya akan membawa jasad korban ke RSUD Ciereng Subang guna proses visum.

Secara terpisah, Trisna (39) pemilik kamar indekos mengatakan, ia sempat dihubungi oleh korban gantung diri semenjak malam hari, yang mengatakan bahwa ia akan mengambil barang yang ada di dalam kamar kosannya.

 

Semalam sempat menelepon saya, kalau ceweknya kan lagi libur kerja jadi memang tidak ada di kosan, dia sedang di rumahnya di Ciasem," kata Trisna ketika dikonfirmasi Tribun di lokasi kejadian.

Menurut Trisna, penghuni kosan yang merupakan mantan pacar korban, berinisial N (27).

"Dia kos sudah lama dan si pacarnya ini memang pernah ke kos-kosan jadi saya tahu, nah tadi sekitar pukul 10.00 WIB pacarnya si N ini nelepon saya katanya ada dia minta kunci mau ngambil barang," kata Trisna.

Baca Juga: Ibunya Tewas Karena Serangan Jantung Sementara Kakaknya Bunuh Diri, Naoko Nemoto Hadapi Cobaan Bertubi-tubi Usai Dinikahi Presiden Pertama Indonesia, Ini Sosoknya

Selang berapa saat Trisna ditelepon ulang oleh pacar korban yang mengabari bahwa pacarnya nekat dan ingin melakukan gantung diri.

"Saya langsung kesini, pas tiba jendela dalam keadaan tercongkel dia sudah dalam keaadaan tak bernyawa menggantung di depan pintu." katanya.

Kata Mantan Pacar

Sementara itu mantan kekasih korban, Anida Danuwarna (27), warga Ciasem, Subang Soal mengatakan ia dan korban sudah menjalin hubungan asmara selama kurang lebih delapan bulan.

"Tapi kami sudah tiga bulan putus. Dia memang sering datang ke kosan," ujar Nida sapaannya kepada Tribun Jabar ketika dikonfirmasi di Mapolsek Subang Kota, Minggu (7/3/2021).

Sebelumnya, kata Nida, ia juga tidak tahu bahwa korban akan datang ke kosannya.

"Karena posisi aku di hari Minggu itu biasanya pulang ke rumah di Ciasem, tahunya ke sana juga," katanya.

Baca Juga: Nia Ramadhani Dinilai 'Bunuh Diri', Raffi Ahmad Justru Banjir Pujian Lantaran Dianggap Selamatkan TikTok Awards, Netizen: Keren Lo, Pantes Bayarannya Mahal

Nida mengakui, sebelum meninggal, korban kerap meneleponnya meminta agar kembali menjalin hubungan asmara.

"Pada saat ditelepon dia juga pernah mengancam ke saya, dia akan gantung diri kalau saya gak terima," kata Nida.

Namun, Nida juga tak menyangka bahwa ancamannya kali ini serius.

Ia sempat melarang dan menasihati sang mantan pacar tersebut.

"Kata saya, jangan melakukan itu, harus sayang orang tua, dan saya telepon terus tadi, tapi tidak merespon dan saya langsung menghubungi Pak Trisna agar melihat kosan yang saya tempati karena ada mantan pacar saya yang masuk ke kontrakan mau gantung diri," ujarnya.

 

Nida bahkan hanya tahu dalam video tersebut bahwa sang mantan pacar sudah ada di dalam kamar kosan yang ia huni.

"Dia sudah di dalam, nunjukin dia lagi nyiapin tambang ke saya (video call), pas kejadian itu saya bahkan sedang di jalan," katanya.

Baca Juga: Bergelantungan di JPO Saat Hendak Nekat Bunuh Diri, Nyawa Gadis Ini Terselamatkan Berkat Aksi Heroik Driver Ojol: Nggak Tau Sebabnya, Pokoknya Saya Angkat Dulu

Rencanakan Bunuh Diri Sehari Sebelumnya

Menurut keterangan pemilik kamar kos, Trisna (39), dirinya sudah menerima telepon sejak malam hari, karena pada saat itu Sabtu (6/3/2021) malam korban sempat ke kamar kos sang pacar dengan alasan ingin mengambil barang miliknya.

"Dia malam juga telepon saya minta kunci karena mau ambil barang," ujar Trisna kepada Tribun, Minggu (7/3/2021).

Namun pada malam tersebut ia tak sempat menemui korban.

Saat itu korban sedang berolahraga di lapangan bulutangkis di daerah Karanganyar.

"Nah semalam saya tak sempat ketemu tapi pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB saya ditelepon lagi dia (pelaku bunuh diri) katanya mau ngambil barang," kata Trisna.

Selang beberapa saat setelah menerima telepon dari pelaku bunuh diri tersebut, Trisna kemudian dihubungi oleh Nida (27) yang merupakan penghuni kosan miliknya dan juga pacar korban.

Baca Juga: Pernikahan Anaknya Tak Sesuai Primbon, Seorang Ayah Nekat Gantung Diri Karena Takut Kualat, Ini Pesan Terakhirnya ke Sang Istri

"Itu selang berapa menit, Nida nelepon saya, disuruh cepetan katanya dia mau bunuh diri, dia orangnya suka nekat," imbuhnya.

Karena pada saat yang sama Trisna sedang tidak berada di dekat rumah kos, kejadian tersebut tak sempat dicegah.

"Pas Nida nelepon katanya habis video call itu dia lihat si pacarnya lagi nyiapin tambang di depan pintu, saya juga kaget setengah tak percaya, karena saat itu pintu kamar kos tengah terkunci, saya kira malah dia gantung diri di luar tapi ternyata dia masuk dan mencongkel jendela," papar Trisna.

Ketika ia sampai di kamar kos tersebut, ia mendapati keadaan jendela tengah terbuka dan ada handphone milik pelaku bunuh diri yang tengah menyala di palang jendela tersebut.

 

Baca Juga: Selamat dari Insiden Kapal Titanic, Masabumi Hosono Malah Dicap Sebagai Pengecut Hingga Diminta Lakukan Bunuh Diri, Begini Kisahnya

"Saya buka pintunya, saya lihat hpnya masih nyala banyak telepon tak terjawab dan dia (pelaku bunuh diri) jasadnya sudah menggantung," katanya.

Bahkan motor korban saat itu masih dalam keadaan hidup kontak kuncinya.

"Saya kira sih belum lama, soalnya saya kesini juga buru-buru, ini kunci motornya juga masih mengontak," ungkap Trisna.

 

Mengenai motif korban bunuh diri, Trisna menjelaskan jika aksi tersebut dipicu rasa kecewa lantaran sang pacar (Nida) memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan korban.

"Kalau kata pacarnya, mereka memang sedang tidak baik, cekcoklah, pas ditelepon dia juga bilang kalau dia sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi sama si pelaku bunuh diri," pungkasnya.

Baca Juga: Pamer Cap Tiga Jari untuk Ambil Surat Bebas Murni, Vanessa Angel: Mantan Napi Bisa Jadi Lebih Baik!

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

(*)