Pertama yaitu karena banjir di sungai yang bermuara di Kawasan Pantai selatan dan kedua karena sampah pengunjung yang nggak mau membuang sampah pada tempatnya, "Kalau dilihat dari sampah di video itu sampah dari pengunjung yang nggak mau buang sampah pada tempatnya karena botol minuman terus ada plastik sedotannya, dan sebagainya," kata Markus.
"Rencananya akan ditambahi bak sampah yang tidak dekat air. Pemerintah berupaya agar kejadian tak terulang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata atau Dispar DIY Singgih Raharjo mengakui adanya tumpukan sampah di kawasan pantai Parangtritis.
Dirinya meminta kesadaran masyarakat.
Selain budaya protokol kesehatan atau prokes, budaya kebersihan juga jangan ditinggalkan, "Selain budaya penerapan prokes saya kira harus diimbangi budaya kebersihan juga. Misalnya membuang sampah di tempatnya, itu jadi budaya kita," kata Singgih.
Dia berharap peristiwa kemarin menjadi pelajaran dan nggak terulang lagi kemudian hari.
Terlebih untuk wisata outdor saat ini jadi favorit dan dianggap minim penyebaran Covid-19.(*)