GridHot.ID - Seorang petugas keamanan yang bekerja di unit perlindungan alias pengawal bagi Presiden Turki dilaporkan bunuh diri.
Melansir english.alarabiya.net, ia bahkan meninggalkan sebuah catatan.
Catatan tersebut mengatakan bahwa dia telah mengalami penghinaan dan ancaman pekerjaan, seperti yang dilaporkan media setempat.
Dilansir dari Kompas TV, diberitakan bahwa pengawal Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dilaporkan melakukan bunuh diri dan meninggalkan pesan terakhir.
Ia teridentifikasi sebagai Mehmet Ali Bulut dan merupakan bagian dari tim perlindungan sang presiden.
Menurut laporan Cumhuriyet, kematian pengawal presiden ini dipastikan sebagai bunuh diri.
Hal itu terungkap setelah kolega Bulut menemukan pesan terakhir pada jenazah yang tergeletak di sebuah apartemennya, Selasa (16/1/2021).
Pesan terakhir Bulut ternyata berisi kekecewaan atas perlakuan dan penghinaan yang didapatnya saat bekerja.
“Saya harap Anda dapat memperlakukan pekerja Anda dengan baik dan menanyakan kabar mereka. Anda selalu menjadi yang terbaik dalam menghina pekerja Anda, mengancam mereka, memecat, mempermalukan serta membuat mereka menjadi pembohong,” demikian bunyi pesan dalam surat terakhir itu.
“Setiap orang memiliki harga diri dan saya tak bisa mencerna kata-kata tersebut,” lanjut Bulut dalam suratnya.
Bulut pun menjadi petugas pengawalan Erdogan ketiga yang bunuh diri tahun ini.
Dua orang sebelumnya teridentifikasi sebagai Halil Akkaya dan Ethem Dagdeviren yang bunuh diri di awal tahun ini.
Kejadian ini pun menjadi sorotan dari pihak oposisi Erdogan, salah satunya dari anggota Partai Republik Rakyat, Murat Bakan.
“Anak-anak ini tengah berada di puncak hidup mereka, ingin menjadi polisi dan kini mereka bunuh diri,” ujarnya seperti dilansir dari Al Arabiya.
“Apa yang mendorong mereka hingga memutuskan menghabisi hidupnya sendiri,” kata Bakan, tak habis pikir atas peristiwa tersebut. (*)