Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel.
Namun, ia tak berhasil memperoleh nilai dalam pertandingan di kiprah Irene di dunia catur dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.
Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel. Namun, Irene gagal mendapatkan nilai di kejurnas catur.
Sejak itu Irene merasa tertantang dan ia serius belajar catur sampai akhirnya masuk Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi.
Di sekolah ini ia ditangani mantan pecatur nasional, MI Ivan Situru dan ia mulai memperlihatkan kemampuannya hingga memperoleh berbagai prestasi.
Pada 2001, di usia sembilan tahun ia telah meraih gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, ia terus mencetak prestasi hingga memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW) pada 2002.
Lalu di Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia juga berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW).
Karena menuai banyak prestasi di bidang catur, Irene pun mendapatkan beasiswa kuliah.