Find Us On Social Media :

Buat Dewa Kipas Angkat Tangan Usai Dibantai Tanding Catur 3-0, Inilah Sosok Irene Sukandar Penyambet Gelar Grand Master Wanita Sejak Usia 16 Tahun, Berikut Profilnya!

WGM Irene Sukandar menang Rp 200 juta usai lawan Dewa Kipas

Gridhot.ID - Nama Irene Sukandar belakangan ini banyak menjadi sorotan usai diundang di Podcast Deddy Corbuzier untuk membahas masalah catur.

Sosoknya pun semakin dapat sorotan usai berhasil mengalahkan Dadang Subur alias Dewa Kipas dengan skor 3-0 pada pertandingan catur persahabatan.

Pertandingan catur persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene Sukandar ini berlangsung di studio podcast Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021) sore WIB.

Baca Juga: Pegang Pipi Putranya, Gembong Narkoba Internasional Freddy Budiman Rupanya Miliki Pesan Terakhir Ini Sebelum Dieksekusi Mati, Fikri: Papa Pergi Ya, Tolong Jaga Adik-adik

Mengutip Kompas.com, Senin (22/3/2021), WGM Irene Sukandar berhasil unggul pada babak pertama dengan skor 1-0.

Ia kemudian kembali mengalahkan Dewa Kipas pada babak kedua dengan menggunakan bidak hitam.

Dewa Kipas akhirnya harus mengakui kekalahannya pada babak ketiga.

Baca Juga: Bangkrut Mendadak, Bambang Trihatmodjo Harus Ganti Rugi Rp 584 Miliar Kepada Perusahaan Luar Negeri, Ini Masalah yang Dibuat Suami Mayangsari

Irene Sukandar berhasil menutup pertandingan catur melawan Dewa Kipas dengan skor 3-0.

Terlepas dari pertandingan itu, Irene sendiri diketahui telah banyak memenangkan kejuaraan catur internasional.

Mengutip Tribunnews.com, Senin (22/3/2021), Irene Sukandar ternyata bukan orang sembarangan di dunia catur.

Pemilik nama lengkap Irene Kharisma Sukandar ini mempunyai gelar Grandmaster Wanita catur Indonesia.

Wanita kelahiran 7 April 1992 itu mulai bermain catur saat berusia tujuh tahun dengan turnamen internasional pertamanya pada usia sembilan tahun.

Baca Juga: Bak Tabuh Genderang Perang, Seolah Belum Rela Anaknya Disakiti Anak Bungsu Jokowi, Meilia Lau Unggah Kalimat Sindiran Soal Orang Terdzalimi: Allah yang Akan Membalas

Mengutip en.chessbase.com, pada usia dua belas tahun, dia bermain di Olimpiade Calvia pada 2004 dan memperoleh medali perak.

Peringkat FIDE pertamanya adalah 2010 kemudian memperoleh gelar Women Grand Master (WGM) pada usia enam belas tahun di Olimpiade Dresden 2008, Jerman.

Ia juga mencatatkan sebagai wanita pertama Indonesia yang bergelar Grand Master Wanita.

Baca Juga: Maharnya Hanya Segini Saat Nikahi Laudya Cynthia Bella, Engku Emran Kini Jor-joran, Beri Istri Barunya Mas Kawin Cincin

Pada 2013, ia memperoleh gelar International Master gelar bagi pecatur laki-laki, setelah berjuang selama hampir enam tahun dan mencapai rating 2400.

Kiprah Irene di dunia catur sendiri dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel.

Namun, ia tak berhasil memperoleh nilai dalam pertandingan di kiprah Irene di dunia catur dimulai saat mengikuti kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.

Saat itu tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain dan ia pun akhirnya didaftarkan oleh tim Sumsel. Namun, Irene gagal mendapatkan nilai di kejurnas catur.

Baca Juga: Awalnya Cuma Coba-coba Saat Lihat Kilauan di Pesisir Pantai, Heboh Warga Pesisir Pantai Ini Temukan Material Emas: Seperti Batu-batu Kecil

Sejak itu Irene merasa tertantang dan ia serius belajar catur sampai akhirnya masuk Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi.

Di sekolah ini ia ditangani mantan pecatur nasional, MI Ivan Situru dan ia mulai memperlihatkan kemampuannya hingga memperoleh berbagai prestasi.

Pada 2001, di usia sembilan tahun ia telah meraih gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, ia terus mencetak prestasi hingga memperoleh gelar Master Nasional Wanita (MNW) pada 2002.

Baca Juga: Sosok Michelle Kuhnle, Gadis Cantik yang Foto Berdua dengan Kaesang di Stadion Manahan Solo, Ini Jabatannya di Jajaran Manajemen Laskar Sambernyawa

Lalu di Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia juga berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW).

Karena menuai banyak prestasi di bidang catur, Irene pun mendapatkan beasiswa kuliah.

Melalui kanal YouTubenya, Irene mengatakan bahwa catur telah membawa banyak kemanfaatan dalam hidupnya.

"Dari saya pribadi, saya bisa bilang catur ini ada uangnya, secara pemain profesional, contohnya sekarang saya di pelatnas."

"Saya di gaji oleh negara, saya bermain di kejuaraan luar negeri saya diberikan uang fee yaitu uang tampil, jadi sebelum main itu sudah diberikan."

Baca Juga: Dulu Ogah Akui Kandungan Nadya Mustika, Kini Rizky DA Justru Jadi Suami Siaga Menjelang Detik-detik Lahiran Calon Bayinya, Rela Bolak-balik Jakarta-Bandung!

"Dari segi pendidikan, dari S1 di Universitas Gunadarma sampai S2 di Webster University Amerika Serikat, dua-duanya saya mempunyai beasiswa penuh."

"Dari sisi pekerjaan, banyak teman-teman saya ataupun atlet catur lain yang bisa mendapat pekerjaan dari instansi yang cukup baik, dari instansi swasta maupun pemerintah mereka istilahnya dikejar-kejar untuk bekerja disana," jelas Irene.(*)