Find Us On Social Media :

Jenderal Listyo Sigit Sebut Sosok Daniel Jadi Otak Teroris JAD yang Ledakkan Bom Gereja Katedral Makassar, Pelaku Kendalikan Semuanya dari Afghanistan, Berikut Profilnya yang Mengerikan

Detik-detik Ledakan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Gridhot.ID - Teror yang terjadi di Makassar membuat seluruh aparat meningkatkan kewaspadaan menjelang paskah.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com, teror terjadi akibat ledakan bom yang ada di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap otak dalang di balik aksi bom bunuh di depan Gereja Katedral Makassar.

Dikutip Gridhot dari Tribunstyle, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, merupakan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Hal tersebut diungkapkan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujungpandang, Kota Makassar Minggu malam.

Menurut dia, dua pelaku bom bunuh diri tersebut berkaitan dengan 19 teroris JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

"Pelaku ini merupakan jaringan JAD (berkaitan) dengan 19 anggota JAD yang ditangkap kemarin," kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Baca Juga: Diam-diam Punya Saham Rp 10 Miliar di Perusahaan Batubara Kalimantan, Nikita Mirzani Targetkan 5 Tahun Lagi Miliki Tower 17 Lantai, Nyai: Bisa Gue Sewa-sewakan

Sosok Daniel Otak JAD

Jamaah Ansharut Daulah (JAD) adalah organisasi teroris yang berafiliasi ke ISIS.

Di balik organisasi itu ada seorang yang menjadi mastermind-nya atau dalangnya.

Mabes Polri mengungkap masih mengejar seorang terduga teroris bernama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.

Penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas'ud itu bahkan masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo pada akhie 2019 lalu mengatakan Saefullah mengendalikan dan memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia.

Salah satunya kepada terduga teroris N atau Novendri yang ditangkap di Padang, Sumatera Barat.

Baca Juga: Pose Mesra dengan Dimas Beck Setelah 2 Bulan Putus dari Aiman Ricky, DJ Katty Butterfly Kena Sentil Netizen: Jangan Terlalu Dekat, Nggak Bagus Dilihat!

Saefullah mengarahkan N untuk mengirim uang kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago.

Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Mengutip dari Tribunnews.com, Sosok Daniel, Otak di Balik Kelompok Teroris JAD yang Ledakkan Bom di Depan Gereja Katedral Makassar, saat ini Daniel diduga berada di satu wilayah di Khorasan Afghanistan.

"Kenapa ada di situ, (karena) pasca-kekalahan ISIS di Suriah, Al Baghdadi langsung pecah kekuatannya.

Saat ini kekuatan ISIS sudah mengarah ke suatu daerah, yaitu di Khorasan Afghanistan.

Ini daerah abu-abu, daerah perbatasan yang tidak bisa dikontrol oleh satu pemerintah, itu sebabnya mereka kuat di situ," imbuhnya.

Baca Juga: Jadi Saksi Desiree Tarigan Diusir, Adik Bams Dipanggil Hotma Sitompul untuk Angkat Barang-barang Ibunya, Kini Tinggal di Rumah dengan Seng Pembatas: Tidak Ada 24 Jam Pagar Itu Sudah Dibangun

Selain itu, Saefullah mengontrol beberapa pelaku yang ada di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.

Yoga sendiri berperan menggantikan Andi Baso, sebagai jembatan penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.

Menurut Dedi, Saefullah berencana mengirimkan uang kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina, untuk nantinya dikirim ke Indonesia.

Saefullah juga disebut sebagai orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang berencana berangkat ke Khorasan Afghanistan.

Namun, mereka dideportasi dari Bangkok dan kemudian ditangkap Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan.

Mabes Polri mengatakan Saefullah alias Daniel alias Chaniago, mastermind kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Indonesia, mendapatkan aliran dana dari luar negeri guna melakukan aksi terorisme.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Saefullah mendapatkan aliran dana dari 12 oknum berbeda, yang ditransfer dari lima negara berbeda pula.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Ambil Keuntungan dari Anak Angkatnya, Ruben Onsu Akhirnya Buka-bukaan Soal Pendapatan Betrand Peto, Suami Sarwendah Ternyata Jor-joran Modali Putranya Hal Ini

"Saudara Saeful ini menerima beberapa aliran dana, ini aliran dana dari negara Trinidad Tobago ada tujuh kali, dari Maldives ada satu kali, Venezuela satu kali, Jerman dua kali dan Malaysia sekali," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Ia menyebut Saefullah tercatat mulai mendapatkan aliran dana tersebut dalam kurun waktu Maret 2016 hingga September 2017.

Berdasarkan penyelidikan kepolisian, adapun dana yang terkumpul $ 28.921.89 atau Rp 413.169.857 yang ditransfer melalui Western Union.

"Seluruhnya terkumpul Rp413.169.857,-. Mereka menggunakan sistem aliran dana western union," ucapnya.

Berikut nama oknum yang mengirimkan aliran dana kepada Saefulah :1.Yahya Abdul Karim dari Trinidad & Tobago (4 kali);2. Fawaaz Ali dari Trinidad & Tobago;3. Keberina Deonarine dari Trinidad & Tobago;4. Ahmed Afrah dari Maldives;5. Ricky Mohammed dari Trinidad & Tobago (2 kali);6. Ian Marvin Bailey dari Trinidad & Tobago;7. Pedro Manuel Morales Mendoza dari Venezuela;8. Mehboob Suliman dari Jerman;9. Simouh Ilyas dari Jerman;10. Muslih Ali dari Maldives;11. Furkan Cinar dari Trinidad & Tobago;12. Jonius Ondie Jahali dari Malaysia.

(*)