Find Us On Social Media :

Satu Setengah Bulan Bagai Cari Jarum dalam Jerami, Terungkap Cara Penemuan CVR Sriwijaya Air SJ 182, Kepala Basarnas: Kita Cari dengan Cara Out of The Box

Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182 bagaikan mencari jarum di tengah tumpukan jerami.

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Muda TNI, Henri Alfiandi mengatakan, penemuan CVR ini adalah bukti bahwa Indonesia tidak main-main.

"Kita berupaya mencari sesuatu dengan cara yang out of the box, yaitu dengan sedot kapal keruk dan Alhamdulillah membuahkan hasil. Ini hasil kerja sama yg saya kira luar negeri pun akan menilai (bagus)," ujar Henri dalam jumpa pers tersebut.

Lebih lanjut, otoritas menyebutkan bahwa CVR akan dibawa ke laboratorium. Butuh waktu tiga hari hingga 1 minggu untuk membuat transkrip dari data CVR.

Baca Juga: Jalan Sempoyongan Nyaris Pingsan, Denny Darko Lemas Lihat Ruang Autopsi Korban Sriwijaya Air SJ 182: Seumur-umur Baru Pertama Lihat...

Data tersebut akan disesuaikan dengan data dalam FDR yang lebih dahulu ditemukan pada 12 Januari 2021 lalu.

CVR yang merupakan bagian dari kotak hitam pesawat ini merupakan komponen penting untuk mengungkap penyebab kecelakaan udara yang dialami Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182.

CVR berisikan data percakapan yang terjadi di kokpit antara pilot dan co-pilot.

Sebelumnya KNKT telah menemukan bagian black box berisi flight data recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182, tiga hari pasca kecelakaan.

FDR merupakan bagian kotak hitam yang berisi data-data rekaman penerbangan dan semua aspek pesawat.

Baca Juga: Penantian 21 Hari Terbayarkan, Jasad Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Berhasil Diidentifikasi, Karopenmas Polri Angkat Bicara

Diberitakan sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat rute Jakarta-Pontianak itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru aktif, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.(*)